Pertarungan di Gang Sewindu

Pertarungan di Gang Sewindu

Suara gesekan pedang dan samurai di jalan beraspal itu membuatku berkidik. Kulihat segerombolan orang berlari kencang mengejar dengan menggeretkan ujung mata senjata ke jalanan gang Sewindu sehingga muncul percikan.

Malam itu aku bersama seorang teman sedang asik menikmati malam Minggu di ujung gang Sewindu. Diriku dan temanku duduk di atas sepeda motor yang terstandar di pinggir jalan sembari sesekali menghisap rokok yang sudah setengah terbakar.
'Sreeeeeeetttttt' "Kejar...!!! Bunuh...!!!" Puluhan orang berlari mengejar dengan memegang pedang dan samurai. Diantara mereka mengacung-ngacungkan senjatanya ke udara, sebagian lagi senjatanya menjuntai ke jalan hingga gesekan mata senjata dengan kerasnya jalan beraspal itu memercikan kembang api. Kami tersentak kaget! Spontan aku nyalakan mesin motor dan menjauh dari tempat tersebut karena memang aku tak ingin hal buruk terjadi pada kami.
Dari jarak 60 meter kami mengamati sekelompok orang yang kelihatannya memang sedang kalap itu. Tak berapa lama, dari arah berlawanan muncul sekelompok orang yang jumlahnya lebih banyak dengan senjata lengkap di tangan. Kedua kelompok itu saling berlari, saling menyongsong dengan teriakan-teriakan keras mengerikan.

"Seraaaaaaaaaaannnggg!!!" Suasana malam di gang Sewindu yang biasanya tenang dengan suasana elok itu mendadak berubah menjadi bising, gaduh dan menakutkan.
Orang-orang itu saling mengayunkan senjata di tangan. Merekan menyabetkan pedang, samurai, golok, ke arah lawan. Sesekali terlihat senjata mereka saling beradu hingga suara desing menyiutkan nyali kami yang melihat pertarungan itu.
Pertempuran antara dua kelompok yang tak diketahui penyebabnya itu membuat banyak warga lari tunggang langgang. Mereka pada menjauh dari arena bebas tersebut karena takut menjadi salah sasaran senjata yang mengkilat terpantul sinar rembulan dan lampu jalan.

Satu persatu korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Erangan panjang memilukan terdengar saat ada tubuh tersambar senjata lawan. Sementara itu pertarungan masih sengit dengan saling serang tak menghiraukan tubuh kawan sempoyongan dan ambruk bersimbah darah.
"Habisi merekaaaaaaa!!!" Tiba-tiba teriakan dari balik bangunan mengalihkan pandangan kami. Puluhan orang yang juga bersenjata lengkap berlari menghambur ke tengah medan laga. Mereka langsung mengayunkan senjata di tangan menebas lawan tiada ampun. Pertarungan di gang Sewindu di malam itu layaknya pertempuran di film laga, aku dan temanku sampai berulang kali menahan nafas dalam ketakutan dan rasa penasaran.

Keadaan gang Sewindu benar-benar berantakan dalam cekam. Banyak tubuh bergelimpangan bersimbah darah disertai erangan kesakitan. Menginjak pukul 10 malam, mereka masih terus saling serang meskipun jumlah tubuh yang sanggup berdiri kokoh dengan emosi meluap semakin berkurang.
'Dooooorrrr... dooooorrr... dooooorrr!!!' "Hentikaaaaan!!!" Letusan senapan terdengar keras diantara desingan senjata yang beradu. Satu Kompi Polisi dengan cepat turun dari truk dan langsung menyergap mereka. Orang-orang itu terkejut dan terpaku sejenak. Mereka menoleh ke arah petugas yang memoncongkan senapan ke arahnya. Aku menarik nafas lega, sebab pihak berwajib sudah datang dan pastinya akan menenangkan keadaan. Namun apa yang terjadi? Setelah para Polisi mendekat, mereka malah mengayunkan senjata ke arah para anggota pelindung rakyat tersebut.
Keadaan bertambah mengerikan untuk dilihat, kedua kelompok bertikai secara membabi buta menyerang Polisi-polisi itu. Moncong senjata petugas pun akhirnya memuntahkan peluru memberondong tubuh-tubuh mereka.
Banyak pasang mata menyaksikan pertarungan berdarah di gang Sewindu tersebut dengan ketakutan.
Tubuh-tubuh yang tadinya gagah dengan senjata terhunus itu pun terjungkal oleh peluru yang menembus.
Dengan tubuh gemetaran, aku dan temanku mendekat ke bekas pertarungan. Ternyata pertarungan berdarah di gang Sewindu dipicu oleh perebutan seorang cewek!!! (*)

Baca juga, Cinta Terajut Menjelang Bulan Puasa.

Tweet