~ Cerpen: Retaknya Jendela Rumah Tanggaku ~

retaknya-jendela-rumah-ta.jpg<br

Cerpen: Retaknya Jendela Rumah Tanggaku


Aku baru saja membuka pagar pintu rumah dan kurasakan ada hal ganjil mencurigakan di dalam rumahku.
Siang itu aku pulang lebih awal dari tempat kerja dikarenakan sakit.
Aku melihat ada sepasang sepatu jinjit yang bukan punyaku tergeletak didekat pintu rumah. Aku mengamati sepatu tadi sebelum kubuka pintu dengan kunci cadangan yang selalu aku bawa saat aku pergi,karena memang pintu yang terkunci.
Aku adalah seorang karyawati disebuah Perusahaan Swasta,dan jabatanku lumayan mentereng untuk ukuran orang sepertiku,yakni Leader Produksi,meski aku seorang wanita.
Aku sudah 5 tahun ini menjalani jabatan tersebut dan selama itu juga aku menjalankannya dengan kedisiplinan tinggi.
Aku sendiri sudah tidak sengle alias sudah menikah. Suamiku bernama mas Paijo,pria gagah yang selalu aku sayangi.
Mas Paijo adalah seorang yang bersahaja menurutku. Dia bekerja sebagai pegawai teller disebuah Bank Swasta di daerah kami.
Aku dan mas Paijo sudah 3 tahun ini hidup bersama dalam bingkai cinta.
Keluarga kami memang belum dikarunia anak,entahlah. Aku dan suami sudah mencoba ke dokter spesialis kandungan dan umum guna memeriksakan apa penyebabnya kami belum dikaruniai anak,dan jawabannya karena kami terlalu kecapaian.
Selama ini tidak pernah terjadi konflik yang berarti pada keluargaku,meski kami belum dikaruniai anak sekalipun.
Kami selalu bisa bersikap dewasa saat muncul gesekan,sehingga percikan api yang bisa menyulut masalah bisa diatasi.
Kegoncangan keluargaku mulai muncul ketika suamiku diberhentikan sepihak karena kasus yang menimpanya.
Suamiku dituduh telah menggelapkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit oleh pihak Bank tempat dimana suamiku bekerja. Meski suamiku telah menyangkalnya dan tidak ada bukti yang kuat atas tuduhan itu,namun hal itu tidak cukup untuk membuatnya tetap bekerja ditempat tersebut,dan akhirnya suamiku diberhentikan secara sepihak.
Suamiku sudah mengadukan perihal diberhentikannya dari kerja kepihak Serikat Pekerja yang namanya cukup kesohor di Nusantara ini,namun tidak mendapat tanggapan yang memuaskan.
Sudah 5 bulan suamiku tidak bekerja di tempat tersebut. Suamiku sudah mencoba melamar pekerjaan kesana kemari namun hasilnya masih nihil,praktis suamiku menjadi seorang pengangguran disela kesibukannya memelihara ayam bangkok.
Disuatu hari suamiku mendapat telepon yang entah dari siapa,suaranya sih wanita. Dari percakapannya yang aku dengar sayup-sayup,suara wanita itu menawarkan sebuah pekerjaan pada suamiku.
Dengan serius suamiku menyikapi tawaran si penelepon tadi.
"Ok kalau hanya seperti itu pekerjaannya,aku siap!" jawab suamiku kepada si penelepon.
"Siapa dia mas? Memangnya dia menawarkan pekerjaan apa kepadamu mas?" tanyaku disela-sela perbincangannya.
"Dia seorang teman dik. Dulu dia nasabah di Bank itu" jawab suamiku dan aku hanya mengernyitkan dahi sebentar.
"Nasabah? Oh.
Pekerjaan apa yang dia tawarkan untuk mas?" tanyaku,bukan bermaksud menyelidik.
"Dia menawarkan pekerjaan sopir ditempat temannya. Boleh kan dik kalau aku menjadi sopir?!" kata suamiku,aku terdiam. Bagaimana pun juga,aku punya sedikit trauma pada lelaki yang menjadi sopir apalagi itu suamiku,karena dulu aku sempat punya pacar seorang sopir sebelum aku menikah dengan mas Paijo,dan pacarku yang sopir itu ternyata sering bertingkah aneh bahkan sering menjurus pada kekerasan terhadapku,dia juga senangnya berselingkuh dan sampai pada akhirnya aku putuskan hubungan kami.
"I..iya mas. Terserah kamu saja selama hal itu baik untuk keluarga kita" kataku mengiyakan. Mas Paijo sendiri punya keahlian menyetir sudah cukup lama,yakni sebelum menjadi suamiku. Sebelumnya aku tidak tau kalau mas Paijo pandai menyetir karena dia tidak pernah bercerita kepadaku.
Aku mengetahui hal itu ketika dia menggantikan temannya yang mengemudi saat kami ikut berlibur ke Jakarta dalam acara liburan tahun baru dan saat itu mas Paijo sudah menjadi suamiku.
Setelah aku mengijinkan suamiku menerima tawaran si penelepon tadi,dua hari kemudian suamiku dengan berpakaian rapi berangkat menuju ketempat Rahma,si wanita yang menawarkan pekerjaan sopir pada suamiku.
"Aku berangkat dulu dik,mumpung masih pagi. Maaf mungkin nanti aku tidak bisa mengantarmu ketempat kerja" kata suamiku setelah selesai sarapan dan lantas mengecup keningku sebelum dia berangkat.
"Iya mas. Tidak apa-apa.
Hati-hati di jalan mas" kataku. Aku menatap langkah suamiku dengan perasaan bangga tapi juga khawatir.
Seminggu,dua minggu,hingga sebulan pertama tidak terjadi apa-apa dengan pekerjaan suamiku tersebut. Gajian pun diterima oleh suamiku meski jumlahnya tidak terlalu besar.
Aku selalu tersenyum bahagia pada suamiku yang telah mengucurkan keringat,berjuang untuk membiayai kebutuhan bersamaku.
Sedikit kekhawatiranku pada mas Paijo atas pekerjaannya kini mulai aku rasakan. Entah kenapa,hati kecilku mulai berkata dan curiga kalau suamiku kini telah bermain api dibalik kesibukannya.
Dia mulai pulang telat,dan itu masih bisa aku maklumi. Namun,seringnya dia berchatting di sebuah akun sosial media miliknya dengan si Rahma,itu yang sulit aku toleransi. Hal itu aku ketahui pada suatu malam ketika suamiku tertidur pulas dan entah kenapa,tiba-tiba aku terdorong oleh rasa untuk membuka akun facebooknya.
Aku buka pada pesan di akun itu,disana ada nama Rahma terlihat jelas. Aku klik,dan betapa kagetnya aku, seketika jantungku seperti berhenti saat aku dapati banyak tertulis panggilan SAYANG untuk keduanya,juga kata-kata MESRA terpampang jelas disana.
Aku menarik nafas dalam-dalam,aku off-kan akun facebook milik suamiku. Dengan rasa jengkel yang mulai menguasai diriku,aku bangunkan suamiku yang lagi tertidur pulas.
"Bangun mas! Apa yang telah kamu lakukan?!" kataku dengan emosi.
"Emmm,ada apa say" kata suamiku setelah menggeliat.
"Say? Apa maksudmu?! Bangun!" kataku dengan sedikit melotot,karena memang mas Paijo belum pernah memanggilku dengan kata say.
"Oh,ada apa dik?" kata suamiku setelah dia membuka kedua matanya.
Aku mencerca suamiku dengan berbagai pertanyaan,tapi sepertinya suamiku bisa mengelak dengan memberikan jawaban yang pas. Namun suamiku tidak berkutik ketika aku buka lagi akun facebooknya dan aku tunjukkan apa yang ada di pesan tersebut.
Dia kemudian meminta maaf kepadaku dan tidak akan mengulaginya lagi. Sebagai hukuman dariku atas semua itu,aku memintanya untuk memblokir pertemanannya dengan Rahma atau kalau tidak mau.. maka akunnya akan aku nonaktifkan,kemudian suamiku menuruti permintaanku tadi.
Semenjak kejadian di akun facebook milik suamiku itu,setiap hari aku selalu dihantui rasa curiga.
Aku hampir setiap waktu mengecek akunnya disaat suamiku tertidur pulas ataupun saat masih melek.
Aku sedikit lega karena suamiku sudah tidak berhubungan lagi dengan wanita bernama Rahma di akun facebooknya.

Aku melangkah pelan menuju kamar. Benar saja,hal aneh itu terjadi didalam kamar kami.
Aku buka pintu kamar yang tidak terkunci,betapa aku kaget karena aku mencium bau wewangian yang bukan milikku ataupun yang biasa mas Paijo pakai.
Kedua mataku tajam memeriksa seisi kamar,tapi aku tidak menemukan apa-apa.
Aku lihat saat itu mas Paijo gugup ketika menatapku,sepertinya memang ada sesuatu yang dia sembunyikan dariku.
"Kamu sudah pulang dik?" tanya mas Paijo kepadaku.
"Iya mas" jawabku. Mataku memandang kertas tissu warna putih yang berserakan dilantai kamar. Kuambil kertas tissu itu,lalu ku amati. Aku tersentak kaget,kertas tissu itu serasa lengket-lengket karena cairan sperma yang mulai mengering.
"Apa yang kamu lakukan mas?,dengan siapa?!" kataku dengan nada tinggi sambil menahan menggigilnya tubuh karena demam.
"Apa maksudmu dik,aku tidak melakukan apa-apa" jawab suamiku.
"Jangan bohong! Aku bisa merasakan adanya wanita lain dirumah ini. Dan ini adalah bekas sperma,pasti kamu telah melakukan hubungan dengan wanita lain,jawab mas!.
Itu sepatu jinjit diluar punya siapa?!" kataku. Mas Paijo terdiam,dia menundukkan wajahnya.
Aku semakin curiga,aku emosi,aku periksa kolong ranjang tempat tidur,aku dapati seorang wanita bersembunyi disitu.
Dengan emosi yang memuncak,aku tarik dengan kasar kaki wanita tersebut.
"Siapa namamu?! Kenapa kamu lancang sekali hah!!!" kataku dengan nada tinggi dan mendorong wanita itu hingga tubuhnya jatuh ketempat tidur.
"Namaku Rahma,maafkan aku mbak" kata wanita tersebut.
"Oh jadi kamu yang bernama Rahma! Lancang sekali ya kamu! PLAK!" satu tamparanku mendarat di wajah Rahma. Aku kemudian keluar kamar tanpa bicara sepatah kata pun pada mereka. Kubanting daun pintu keras-keras,lalu aku pergi dari rumah ketempat seorang teman. Sejak saat itu aku tinggal satu kontrakan bersama temanku,sementara mas Paijo sepertinya tidak memperdulikan kepergianku dari rumah karena sampai sekarang pun dia tidak mencari dan mengajakku untuk kembali pulang kerumah.
Karena wanita bernama Rahma itulah keluargaku menjadi retak diambang kehancuran.

SEKIAN.

Cerita fiktif.

Penulis Cerita: мαdυмσє

8 Responses to "~ Cerpen: Retaknya Jendela Rumah Tanggaku ~"

  1. http://zackymadumoe.mywapblog.com/cerpen-retaknya-jendela-rumah-tanggaku-2.xhtml

    BalasHapus
  2. Sadaharu kusonoki27 Mei 2015 pukul 08.16

    nnti ane bca, lgi bad mood, so'alna mati lamvu d rumah ane jdi gk bsa nge cas hp...

    BalasHapus
  3. bagus cerpennya sob

    BalasHapus
  4. Admin Xelixpedia27 Mei 2015 pukul 09.45

    gmana c cra nulis cerpen to aq gagal tyuz

    BalasHapus
  5. ane ngga suka baca cerpen gan :)

    BalasHapus
  6. Wah..belum berumah tangga nih saya..Semoga Saja Nanti klo sudah berumah tangga jangan sampe kyk gitu :-D

    BalasHapus
  7. h adir sob.. cerpenya ok.. n ttp
    smangat ja.. updated cerpen yang
    baru..

    BalasHapus
  8. hegehe.. cerpen seru untuk dibacanih

    BalasHapus