(foto: suaramerdeka.com)
Seluas 26 hektar sawah di Kudus, Jawa Tengah, mengalami puso atau tidak mengeluarkan hasil. Hal ini dikarenakan oleh dampak kemarau yang berkepanjangan di tahun ini.
Menurut data Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, kondisi serupa juga terjadi pada 72 hektar tanaman jagung. Terang Kadinas, Budi Santoso.
Dikutip мαdυмσє dari halaman Suaramerdeka.com. Sejak beberapa pekan lalu, instansi tersebut telah mengupayakan penyelamatan ribuan hektar sawah yang terancam kekeringan sehingga tidak terjadi puso.
Jika hal itu sampai gagal panen secara keseluruhan, maka potensi kerugian bisa mencapai miliaran rupiah. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengupayakan sumur pantek untuk lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
Diharapkan, untuk satu hektare lahan diusahakan dapat dibuat satu sumur pantek. Sedangkan pompanya, akan diupayakan sarana baik dari Dispertan maupun kelompok tani.
Salah seorang petani di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Suwarto, mengaku kalau musim kemarau panjang seperti sekarang ini berdampak pada usaha pertanian yang dilakukannya. Pasalnya, air irigasi dari waduk Kedungombo untuk sementara dihentikan karena dilakukan perbaikan pada jaringan. Sebagai gantinya, banyak yang membuat sumur di dekat sawah.
"Kami menyedot air dengan menggunakan pompa untuk tanaman palawija," Ujarnya. Ting!
http://zackymadumoe.mywapblog.com/26-hektare-sawah-di-kudus-alami-puso.xhtml
BalasHapusDuh sama kaya sekitar ane, bahkan sampe ngga panen :(
BalasHapusWilayah kebumen aman gan :-D
BalasHapus@anang lufianto,
BalasHapusSyukurlah kalau Kebumen aman-aman saja gan.
@MzUlumz,
BalasHapusDuh, kasihan ya gan kalau persawahan disekitar kita tanamannya pada puso alias tidak bisa panen. Habis mau bagaimana lagi ya gan, karena kemarau berkepanjangan ini.
Musim kemarau sudah mulai datang, semoga saja daerah ane dan agan2 semua gak terkena dampaknya. :)
BalasHapus@Apk4U Blog,
BalasHapusIya gan. Musim kemarau yang panjang ini telah membuat puso di beberapa wilayah. Air bersih juga mulai langka mereka dapatkan. Sampai-sampai di Bogor yang terkenal dengan Kota Hujan pun kekeringan.
daerahku grobogan jg udah mulai kekeringan.. harus hemat air !!
BalasHapus@ExchoHerdianz,
BalasHapusOh, agan Grobogan-nya mana?
Iya gan, banyak daerah yang pada kekeringan ini.
dampak kemarau mungkin bukan hanya di kudus saja tuh sob, didaerah saya sndiri juga sma sawah serta kolam ikan sdh minim air, selain kemarau mngkin krn ulah manusia jg tuh sob, gunung yg mnjdi lahan utk penyimpanan cadangan air wkt hujan pun sdh pada rata dg tanah jd wajar aja kalau kemarau bbrapa bulan saja udh kerasa imbasnya..tp itu sih ditempat saya skrang
BalasHapusDisini masih sering hujan
BalasHapusKasihan juga ya gan kalau terkena puso. Bisa merugi itu para Petani.
BalasHapus@putuadimarta rachman,
BalasHapusIya Gan. Dampak pengerukan tanah di pegunungan, penebangan hutan secara liar sangat berpengaruh besar pada iklim. Sehingga kemarau lebih panjang dari pada musim penghujan. Terlebih peresapan air jadi berkurang ya gan.
@kirito kun,
BalasHapusDimana yang masih sering hujan gan, di luar pulau Jawa kah?
@PIRING LAGU,
BalasHapusIya gan. Petani bisa merugi karena yang ditanamnya tidak bisa dipanen. Dan hal ini bisa membahayakan keseterdiaan pangan tentunya.
Luas sekali ya gan itu persawahan yang kena puso, 26 hektar.
BalasHapus@LOTRE MP3,
BalasHapusIya gan. 26 hektar kalau tanamannya normal, bisa menghasilkan berapa kwintal padi dan palawija ya gan, hehee.