Satria Lidi Jadi Jutawan .Episode : 12

" maafkan aku mas dadang , sebaiknya semua ini berakhir saja di antara kita. " ucap beliau lirih. <<=== (cerita episode 11 yang lalu)



Satria Lidi Jadi Jutawan Episode : 12 (cinta lama bersemi lagi)



Sore itu , suara sepeda motor berhenti di depan rumah ibu satria.
tampak seorang lelaki turun dari sepeda motor yang di kendarainya.
setelah kendaraan tadi di parkirkannya , lantas lelaki itu melangkah ke rumah ibu satria yang nampak lengang.

" assalamu'alaikum.. , permisi bu satria.. , tok tok tok.. " suara lelaki itu sambil mengetuk daun pintu warna kecoklatan yang tertutup.
namun setelah sekian menit pintu di ketuk dan ucapan salam.. , yang punya rumah tidak muncul juga.

" hemmmm , kok sepi ya , kemana kira - kira bu satria? " kata lelaki itu dan bermaksut mau pergi.
tapi saat itu juga ibu satria muncul dari samping rumahnya.

" eh.. ada tamu rupanya , sudah lama ya mas agus di sini ? " kata ibu satria kepada lelaki itu.

" eh bu satria , belum lama kok. " jawab lelaki itu lalu tersenyum.

" maaf mas agus , ada apa kiranya mas agus datang ke rumah saya ? " tanya ibu satria kemudian.

" maaf bu satria , tidak ada apa - apa kok bu , saya cuma mampir saja. " jawab lelaki tadi.

" oh iya mas , silahkan masuk. " kata ibu satria , lalu beliau membuka pintu rumahnya , dan mempersilahkan mas agus (biasanya di panggil dengan nama om agus).

" silahkan duduk mas , maaf.. beginilah keadaan tempat tinggal saya. " kata ibu satria.

" iya bu satria , terimakasih.
tidak apa - apa kok bu.. , tempat tinggal saya juga tidak lebih bagus dari kandang ayam kok.. , hehehee.. " kata lelaki itu , lalu tertawa kecil.

" ah mas agus bisa saja..
sebentar iya mas.. " kata ibu satria , lalu beliau beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke belakang.
kemudian setelah beberapa menit di ruangan belakang.. beliau kembali ke depan sambil membawa nampan dan air minum + snack.

" silahkan di minum mas.. , maaf.. cuma seperti itu yang ada di sini. " kata ibu satria mempersilahkan mas agus , dan ibu satria pun tersenyum.

" bu satria ada - ada saja saja.. , saya cuma mampir sebentar kok.. , tapi terimakasih dech.. karena telah di suguhi ini. " kata lelaki itu dengan tersenyum mengembang , kemudian dia pun meminum dan mencicipi yang ada di atas meja tersebut.

" maaf mas agus , sebenarnya ada apa kok tumben mas agus datang ke rumah saya..? " tanya ibu satria kepada tamunya itu.

" tidak ada apa - apa kok bu.. , aku cuma mampir dan ini.. , ini untuk satria . " kata lelaki itu , lantas dia menunjukkan sesuatu dalam bungkusan kepada ibu satria.

" apa itu mas ? " tanya ibu satria dengan rasa penasarannya.

" oh.. ini cuma baju dan celana kok bu , tapi maaf lho.. kalau ibu tidak berkenan.. " kata lelaki itu menjelaskan.

" oh begitu iya mas , tidak apa - apa kok , eh tapi kenapa mas agus memberikan ini pada satria ? hayo... ada apa ini.. " kata ibu satria dengan senyum.

" bagaimana ya.. , heheheee aku tidak bisa menjelaskan sekarang kok bu.. " jawab lelaki itu dengan sedikit malu.

" silahkan teh manisnya di minum lagi mas , dan juga itu cemilannya di cicipi. " kata ibu satria.

" iya bu satria , ini juga sudah aku minum dan aku makan kok.
eh ngomong - ngomong mana satria.. kok sepi ? " kata lelaki itu.

" anu mas agus , satria lagi tidur di kamar kok. " jawab ibu satria.
kemudian mereka berdua saling pandang penuh arti.

" anu bu , karena hari sudah sore dan aku juga sudah lama di sini.. sekarang aku mohon pamit mau pulang dulu ya.. " kata lelaki itu berpamitan mau pulang.

" lho.. kok buru - buru mas.. , maaf.. mas agus ke sini cuma mau memberikan ini saja kan mas ? , terimakasih banyak ya mas.. " kata ibu satria.

" iy a bu.. , maaf lho kalau pemberianku tidak berkenan di hatinya kamu bu satria. " kata lelaki itu sambil bersiap mau pulang.

" tidak apa - apa kok mas , saya malah sangat berterimakasih kok. " kata ibu satria.

" oh iya bu , kapan - kapan aku masih boleh datang ke rumahmu ini kan.. ? " tanya lelaki itu pada ibu satria yang selalu memperhatikannya.

" iya iya.. , iya masih boleh kok mas. " kata ibu satria pada lelaki yang bersahaja yang ada di hadapannya tersebut.

" baiklah bu , sekarang aku pulang dulu ya.. , assalamu'alaikum.. " kata lelaki tersebut.

" iya mas , wa'alaikumsalam.. , hati - hati di jalan ya mas.. " jawab ibu satria.
kemudian lelaki itu melangkah menghampiri sepeda motornya. kemudian sepeda motornya di nyalakan , sebelum menarik gas sepeda motornya.. lelaki itu menoleh ke arah ibu satria , lalu dia tersenyum penuh arti , dan selanjutnya meninggalkan tempat itu dengan menyisakan asap dari knalpot kendaraannya.
ibu satria cuma bisa memandang lelaki tadi sampai dia hilang di balik rumah tetangganya ibu satria.



di malam itu, cuaca langit nampak cerah dengan sinar rembulan bersanding dan menari dengan bintang yang bertaburan indah menghiasi ruang langit.
tidak seperti biasanya, di malam itu ibu satria dan anaknya duduk - duduk di halaman rumahnya yang tidak terlalu luas itu.
beliau duduk di sebuah dingklik/kursi kecil terbuat dari papan kayu.
sepertinya beliau sangat menikmati suasana di malam itu.

" lihat itu nak, itu ada pesawat terbang. " kata ibu satria pada anaknya sambil menunjuk ke atas.
memang saat itu ada pesawat terbang yang melintas dari arah barat ke timur dengan lampunya yang berkedip - kedip.

" mana bu pesawatnya..? " tanya si satria sambil mendongakkan kepalanya.

" itu lho nak.., yang lampunya kedip - kedip di atas itu. " kata ibu satria.

" oh itu ya bu.. ? , kok banyak sekali pesawatnya bu.?! " kata si satria sambil melambai - lambaikan tangannya.

" bukan yang itu nak., kalau yang kedip - kedip dan banyak jumlahnya.. itu namanya bin...tang.
pesawatnya itu lho nak , oh.. pesawatnya sudah jauh.. " kata ibu satria senyum - senyum.
kemudian mereka bercanda , tertawa sampai saling cubit kecil dan saling pencet - pencet hidung di antara mereka.
suasana hati ibu satria pun jadi sumringah/semangat.

" bu.., nyanyi bintang kecil bu.. " pinta si satria pada ibunya.
ibu satria pun tersenyum , selanjutnya menyanyikan lagu bintang kecil dengan suara pelan.

~ Bintang Kecil ~

bintang kecil, di langit yang tinggi
amat banyak, menghias angkasa
aku ingin, terbang dan menari
jauh tinggi ke tempat kau berada

si satria pun senang , sambil sesekali menirukan suara ibunya.
kemudian si satria tampak terlelap dalam pangkuan ibunya tercinta.
kemudian sang ibu membopongnya masuk ke dalam rumah dan menidurkannya di kamar kesayangan mereka.
sementara itu, ibu satria kemudian menyalakan obat nyamuk bakar , kemudian berbaring di sisi tubuhnya si satria sambil memikirkan hari esok.


(bersambung ke episode 13)



tag: Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode : 12. Satria. Jutawan. Lidi. Sapu Lidi. Novel. Satria Lidi.

0 Response to "Satria Lidi Jadi Jutawan .Episode : 12"

Posting Komentar