Satria Lidi Jadi Jutawan .Episode : 13

si satria pun senang , sambil sesekali menirukan suara ibunya. kemudian si satria tampak terlelap dalam pangkuan ibunya tercinta. kemudian sang ibu membopongnya masuk ke dalam rumah dan menidurkannya di kamar kesayangan mereka. sementara itu, ibu satria kemudian menyalakan obat nyamuk bakar , kemudian berbaring di sisi tubuhnya si satria sambil memikirkan hari esok. <<=== (cerita episode 12 yang lalu)



Satria Lidi Jadi Jutawan Episode : 13 (cinta lama bersemi lagi)



Hari sudah pagi , kokok ayam pun sudah terdengar bersahutan.
sang mentari juga sebentar lagi menyembul dari timur.
ibu satria dan anaknya menggeliatkan tubuhnya , lantas mencoba membuka kelopak matanya yang semalaman terkatup dalam tidur.

" huuff.. huaamz , masih ngantuk.
aduh.. badanku terasa pegal - pegal semua. " lirih suara ibu satria setelah menguap.
lantas beliau duduk di pinggiran ranjang tempat tidur sebentar sebelum melangkah ke sumur.

" bu.. mimik.. " kata si satria sambil menguap juga.

" iya nak sebentar ya nak. " lalu beliau melangkah mengambilkan air putih , lalu kembali lagi dengan membawa segelas air putih dan di minumkan pada si satria.

" ayo nak temani ibu di dapur ya , tapi kamu harus hati - hati ya.. Jangan sampai menyenggol panci lagi.. " ajak beliau pada anaknya.

" tidak mau.. , satria mau lihat tv saja.. " jawab si satria.

" oh begitu.. , ayo.. tapi jangan main colokan listrik ya.. " kata ibu satria memperingatkan anaknya.
lalu si satria turun dari tempat tidur dan langsung menuju ke depan televisi.
televisi pun di nyalakannya , dan acara pun muncul dari layar kaca tersebut.
sementara itu adzan subuh sudah berkumandang dengan merdunya.

" nak.., kamu di sini dulu ya.. , ibu mau sholat dulu ya nak.. " kata ibu satria.

" iya bu.. " kata si satria. Kemudian si satria di tinggal sendirian dan ibunya melaksanakan ibadah sholat subuh dengan khusyuknya.
setelah beliau selesai dalam ibadah sholatnya.. kemudian beliau menengok si satria sebelum memulai aktifitasnya di dapur.

seperti biasanya , suara derit roll/kerekan timba sumur pun mengalun mengiringi irama gerak tangan dan juga hembusan nafas ibu satria.


setelah semuanya beres , ibu satria pun bersiap - siap hendak ke pasar buat membeli barang keperluan membuat kue pesanan ibu andik dan yang lainnya.
jam dinding yang menempel di pagar papan yang sudah mulai lapuk itu menunjukkan pukul 06.45 wib.
ibu satria terlihat sedang menyuapi si satria , dan sesekali beliau juga makanan itu ke dalam mulutnya.
setelah sarapan selesai.. Kemudian beliau menggendong si satria menuju pasar tradisional yang jaraknya sekitar 800 km dengan berjalan kaki.
belum juga langkah beliau jauh dari rumahnya , ketika si jabrik menyapanya.

" wew.. pagi - pagi mau kemana ini satria ganteng.. ?! " kata si jabrik menegur beliau dan si satria.

" eh.. mas jabrik , ini mas.. aku hendak ke pasar. " jawab ibu satria.

" oh.. kok jalan kaki saja tho bu..? " kata si jabrik.

" lha memang harus naik apa mas jabrik ? " jawab ibu satria.

" iya naik sepeda atau apa begitu bu.. , jalan kaki kan capek.. " kata si i jabrik nyengir.

" aduh.. mas jabrik ini , aku kan tidak punya sepeda mas jabrik.. mas jabrik. " kata ibu satria.

" hehehee.. kalau begitu biar aku antar ibu satria ke pasarnya ya bu.. " kata si jabrik menawarkan diri.

" boleh mas , tapi kalau di antar pakai sepeda ini iya aku tidak mau ach mas jabrik.. " kata ibu satri dengan tersenyum.

" memang kenapa kalau pakai sepeda ini kok tidak mau bu satria.. " balik tanya si jabrik pada ibu satria.

" aduh mas.. , kan kasihan bokongku jadi sakit.. mana sepedamu jelek seperti yang punya begini.. , hehehee.. " kata ibu satria dengan bercanda pada si jabrik.

" ah ibu satria ini.. , mentang - mentang aku tidak punya gebetan ya bu.. , wueeek.. " kata si jabrik lantas menjulurkan lidahnya sedikit.

" bukannya masalah punya gebetan atau tidak mas jabrik.. memang kamunya saja yang tidak mau sama cewek. " kata ibu satria kemudian.

" benar kok bu.. , tidak ada seorang cewek yang mau jadi pacarku.. apalagi jadi istriku.. " kata si jabrik.

" idich.. mas jabrik ini , lha ini.. di depanmu ini kan cewek yang mau jadi pacar dan istrimu kok mas.. " kata ibu satria bercanda.

" ah yang benar saja bu.. Kalau kamu mau sama aku..? " tanya si jabrik penasaran , lalu dia melihat ibu satria dengan perasaan dag dig dug der.. !.



" sudahlah mas jabrik , kita jangan membahas itu lagi , tadi aku cuma bercanda kok. Sekarang jadi tidak mengantar aku ke pasar..?! " kata ibu satria yang tersenyum di kulum.

" iya ayo.. , kan dari tadi aku mau mengantar bu satria kan.. " jawab si jabrik. kemudian mereka berboncengan menuju pasar tradisional tersebut.
sepeda tua yang mereka tumpangi terus melaju lambat. hingga sampailah mereka di pinggiran pasar tersebut.
suasana pasar yang lumayan ramai.. membuat si satria senang kegirangan.

" terimakasih ya mas jabrik.. , sekarang kami akan ke dalam pasar.. , daaaa om jabrik.. iya kan satria..? " kata ibu satria pada si jabrik dan satria.

" iya bu , sama - sama.. , eh bu , ini mau aku tunggu apa aku tinggal pulang.. ? " tanya si jabrik pada ibu satria.

" iya terserah mas jabrik saja.. , tapi nanti aku agak lama belanjanya kok mas.. " jawab ibu satria.

" iya sudah aku tunggu saja bu.. , lagian tadi si blorok sudah aku masukan ke kandangnya kok. " kata si jabrik , kemudian si jabrik duduk di teras sebuah toko di dekat pasar itu . Sementara ibu satria dan anaknya masuk ke dalam pasar.



Suasana pasar di pagi itu lumayan ramai dengan para pembeli dan juga pedagang yang menjual beraneka ragam barang.
ibu satria menoleh ke kanan dan ke kiri mencari barang yang di butuhkannya.

" mari sini mbak , silahkan di pilih saja barangnya yang mbak mau. " kata seorang pedagang dengan perawakan setengah baya.

" terimakasih bu.. " jawab ibu satria , kemudian beliau melanjutkan langkahnya.

" silahkan mbak.. , mbak mau cari apa ? " kata seorang wanita muda kepada ibu satria.

" emmmm , mau nyari ini mbak.. " jawab ibu satria. Kemudian beliau menyerahkan secarik kertas berisi catatan barang belanja.
kemudian mbak tadi menerima dan segera mencarikan barang - barang yang ada dalam kertas tersebut.
setelah semua selesai di carinya.. kemudian barang - barang tersebut di total harganya dan kemudian di masukan ke dalam kantong plastik besar warna merah.

" ini mbak.. sudah selesai. dan ada satu dua barang yang tidak ada di tempat ini . " kata mbak pelayan tadi sambil memberikan tas kantong plastik tadi beserta nota pembayaran barang.

" oh begitu iya mbak , iya tidak apa - apa mbak , dan ini uangnya. " kata ibu satria , kemudian beliau memberikan sejumlah uang untuk membayar barang yang di belinya tadi.
setelah beliau menerima uang kembalian dari mbak tadi.. terus beliau melangkah mencari barang yang tadi tidak ada di toko tersebut.
setelah mutar - mutar mencari.. akhirnya ibu satria mendapatkan barangnya , lantas beliau keluar dari dalam pasar. keringat pun membasahi tubuhnya , begitu juga dengan si satria , dia tampak bermandikan keringat.
lantas di lapnya keringat di wajah cantiknya tersebut dengan ujung kain selendang yang sedari tadi di bawanya buat menggendong si satria.

" hey.. mas jabrik.. , kamu lagi apa mas.. , kok seriu sekali ?! " kata ibu satria sambil menepuk bahu si jabrik.

" eh anu.. , eh bu satria.. , sudah iya bu belanjanya ?. " kata si jabrik yang kaget dengan tepukan ibu satria.

" sudah kok mas , sekarang kita pulang yuk mas jabrik. " kata ibu satria.

" ok bu.. , aku akan siap mengantarmu kembali ke rumah.. , hehehee.. " kata si jabrik penuh semangat.


" bu.. satria belikan itu ya bu.. " kata anak tersebut sambil telunjuknya menunjuk ke arah mobil - mobilan yang terpajang di dinding sebuah toko.

" aduh , bagaimana ini ? " kata ibu satria dalam hati , lalu beliau memeriksa isi dompetnya yang di taruh dalam tas belanjaannya.

" ayo bu.. belikan satria mobil itu..! " ajak si satria sambil menarik - narik tangan ibunya.

" eh nak , itu harganya mahal.. , nanti mobil - mobilannya biar di buatkan sama om jabrik saja ya nak.. , iya kan om jabrik ? " kata ibu satria , lantas menarik nafas.

" tidak ma..u.. , satria mau mobil itu. " kata si satria ngeyel.

" iya dik satria.. , nanti om jabrik akan membuatkan dik satria mobil yang bagus.. , hayo.. dik satria mau mobil bus tingkat , truk , apa sedan..? " kata si jabrik mencoba ikut menenangkan rengekan si satria.

" tidak ma..u.. , satria mau mobil itu.. " kata si satria merengek.

" aduh.. bagaimana ini mas jabrik ? uangku tinggal 35.000,- " kata ibu satria pada si jabrik.

" iya aku tidak tau.. , aku juga tidak bawa uang.. eh tidak punya duit.. , hehehee.. " jawab si jabrik sambil garuk - garuk pantatnya karena rasa gatal.

" ayo bu.. , satria mau mobil itu.. " kembali si satria menarik - narik ibunya.

" iya nak.. , sebentar ya nak.. " akhirnya ibu satria menuruti kemauan anaknya meski dengan perasaan ketar - ketir karena harganya yang pasti mahal.

" silahkan mbak.. , mbak mau nyari apa ? " tanya pemilik toko kepada ibu satria.

" anu bu , itu mobil - mobilan yang itu harganya berapa ya bu ? " tanya beliau pada wanita pemilik toko itu.

" yang mana mbak ? , oh yang itu.. , sebentar ya mbak.. , harganya 56.000,- mbak. " wanita pemilik toko itu kemudian membuka buku sebentar , lalu menyebutkan harga mobil - mobilan tersebut.

" emmm , kok mahal sekali ya mbak.. , maaf.. boleh kurang tidak harganya mbak..? " kata ibu satria penuh harap.

" emmm , bagaimana ya.. ? , saya kurangi 2000,- dech harganya mbak. " jawab pemilik toko tersebut.

" oh.. , maaf mbak.. , kalau boleh.. 25.000,- saja ya mbak.. " kata ibu satria kembali menawar harga.

" oh tidak dapat mbak.. , kalau harga 25.000,- yang itu mbak.. " kata pemilik toko sambil menunjuk ke arah mobil - mobilan warna hitam yang tergantung di sudut ruang toko.
kemudian pemilik toko itu mengambil dan memberikannya kepada ibu satria.

" ini mbak , yang ini harganya 25.000,- " kata pemilik toko.

" yang ini boleh kurang juga kan harganya bu ? , tolong bu.. " pinta ibu saria meminta agar harganya di kurangi sambil beliau mengamati mobil - mobilan tersebut.
si pemilik toko kemudian memandangi ibu satria dan si satria , kemudian menarik nafas pelan.

" baiklah mbak , untuk mbak.. ini saya kasih harga 20.000,- saja , ini harga beli saya dari sales lho mbak.. " kata pemilik toko menjelaskan.

" oh begitu ya bu , saya kira dapat harga 15.000,- atau berapa begitu bu.. " kata ibu satria dengan sedikit senyum.

" oh ya jangan bu.. , nanti saya bagaimana kalau harganya 15.000,- ? " kata si wanita itu.

" ini nak mobilnya.. " kemudian mobil - mobilan itu di berikannya pada si satria yang berada di gendongannya.

" tidak mau.. , satria mau yang itu.. " kata si satria menunjuk ke arah mobil - mobilan yang sedari tadi di lihat dan di inginkannya.

" aduh.. bagaimana ini ? " kata ibu satria lirih dan jadi sedikit emosi.

" bagaimana ini bu ,? anakku minta yang ini.. tapi uangnya hanya ada 30.000,- saja.. " kata ibu satria dengan perasaan yang bercampur aduk.

" iya bagaimana mbak.. , harganya tadi 46.000,- " kata pemilik toko itu.
tiba - tiba si jabrik menyusul dan ikut berembuk tentang mobil - mobilan itu.

" bagaimana bu satria mobil - mobilannya ? " tanya si jabrik pada ibu satria , kemudian ibu satria pun menjelaskannya semua.

" oh.. begitu ya bu satria ? , ini aku ada uang 20.000,- , silahkan ibu pakai dulu. " kata si jabrik pada ibu satria , lalu dia merogoh saku celana dan memberikan uang tersebut.
akhirnya dengan rasa terpaksa dan terpaksa.. ibu satria pun menerima uang yang di sodorkan oleh si jabrik tadi.
kemudian mereka pun pulang ke rumah setelah mendapatkan mobil - mobilan yang tadi si satria minta.


Sepeda pun terus di kayuhnya menuju rumah ibu satria.
dengan nafas yang agak ngos - ngosan.. akhirnya si jabrik sampai juga mengantar ibu satria sampai di rumahnya ibu satria.
setelah istirahat sebentar , si jabrik berpamitan mau langsung cabut pulang kerumahnya..

" ibu satria.. , aku langsung cabut pulang ya.. " kata si jabrik.

" lho.. kok langsung pulang mas.. , masuk rumah dulu kenapa sich.. ? seperti dengan siapa saja kamu ini mas jabrik.. " jawab ibu satria.

" anu kok bu.. , aku lupa kalau hari ini ada janji sama si tono.. , nanti si tono marah kalau aku tidak datang.. " kata si jabrik menjelaskan.

" oh begitu ya mas ? iya sudah.. , terimakasih banyak lho.. atas bantuannya dan aku tidak bisa mengembalikan uang mas jabrik tadi secepatnya. " kata ibu satria.

" oh gampang itu bu , sudah dulu ya.. , assalamu'alaikum.. , daaaa dik satria.. emmmmuach.. , hehehee.. " kata si jabrik agak genit sedikit.

" wa'alaikumsalam.. , daaa juga om jabrik.. , terimakasih banyak lho mas jabrik.. " jawab ibu satria , kemudian belia pun masuk ke dalam rumahnya.



Kesibukan terlihat tidak seperti biasanya siang itu di rumah ibu satria.
setelah tadi beliau belanja dari pasar , di siang itu ibu satri lagi di sibukkan oleh pesanan kuenya yang harus di antarkan sore hari.
sementara si satria anaknya.. lagi di sibukkan dengan bermain mobil - mobilan barunya.


Kue - kue pesanan pun sudah jadi dan siap di antarkan.
Jam sudah menunjukkan pukul 14.20 wib , dan ibu satria pun keluar rumah guna mengantarkan kue - kue tadi kerumah ibu andik dan yang lainnya.
setelah semuanya sudah di antarkan ke rumah pemesannya.. ibu satria pun pulang kembali ke rumah untuk istirahat sejenak dari kepenatan.



BREM.. BREM BREEEM BREEEEMM BREEM.
Terdengar suara mesin kendaraan menderu pelan di halaman rumah ibu satria , kemudia mesin kendaraan itu mati.
Terlihat dua orang turun dari kendaraan sepeda motor , lalu berjalan menuju pintu rumah ibu satria.

Tok Tok Tok , suara daun pintu di ketuk dan terdengar suara salam di ucapkan.
" assalamu'alaikum.. , kamu di rumah apa tidak dik..? " kata salah seorang dari mereka. Lalu terdengar langkah dari dalam rumah dan menjawab salam tersebut.

" wa'alaikumsalam.. , iya.. siapa ya..? " jawab ibu satria , lalu beliau membuka daun pintu yang tertutup.

" oh aku kira kamu tidak ada di rumah dik ? Kok sepi tampaknya. " kata seorang wanita paruh baya.

" eh.. mbak sariyem dan frendy.. , silahkan masuk mbak.. , frend.. " kata beliau kepada mereka. Kemudian mereka pun masuk dan duduk di kursi yang kelihatan sudah pada lapuk di sana sini.

" ada apa mbak kok datang ke sini ?, tumben.. hehehee.. " tanya ibu satria lalu tertawa kecil

" tidak ada apa - apa dik.. , aku cuma kangen sama kamu dan satria. eh satria mana dik ? " kata wanita itu , yang tidak lain adalah bu sariyem kakaknya ibu satria.

" itu lagi tidur di kamar. " kemudian mereka berbincang - bincang , dan perbincangan itu menyentuh masalah status ibu satria saat ini (janda).

" bagaima dik , apa kamu sudah ada keinginan untuk mencari pendamping lagi..? " tanya bu sariyem pada adiknya.
Ibu satria terdiam sebentar , lalu tersenyum.

" kalau keinginan sich ada mbak , tapi belum untuk saat ini. " kata ibu satria.

" memang kenapa kalau saat ini dik ? " tanya bu sariyem pada adiknya.

" iya karena masih ada banyak masalah , juga aku belum menemukan lelaki yang cocok sebagai pengganti bapaknya satria. " kata ibu satria , lalu beliau berlari kecil menuju ke kamar , karena satria terbangun dari tidurnya dan menangis.


(bersambung ke episode 14)



tag: Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode : 13. Satria. Jutawan. Lidi. Sapu Lidi. Novel. Satria Lidi.

0 Response to "Satria Lidi Jadi Jutawan .Episode : 13"

Posting Komentar