~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 3) ~

a


novel bersambung: cintaku merintih di pulau batam episode 3.


" kamu kenapa wi ? kok cuma jawab he'em. " tanya bagus pada orang di sampingnya.

" tidak apa-apa kok gus. Aku lagi merhatikan orang di sana itu gus " jawab dewi.

" mana wi ? tanya bagus kembali.

" itu lho gus , orang yang di dekat penjual martabak dan memakai jaket hitam itu " kata dewi sambil menunjuk ke arah orang yang di maksut.

" biar saja wi , eh apa kamu mengenal orang itu say ? " kata bagus sembari memegang telapak tangan si dewi.

" sepertinya iya gus , orang itu seperti mas kurniawan anaknya pak zulkifli " kata dewi menjelaskan.

" oh.. iya sudah.. sayang , kamu mau minum atau makan apa ? " si bagus menawari.

" tidak gus , ini ada minuman teh , tadi membawa dari rumah , hehehee " kata dewi dan mengeluarkan botol kecil dari tas kecilnya.

" eh.. kamu ini say , ada... saja. say , lihatlah bintang di sana itu , bintang itu begitu indah berkedip menemani rembulan yang bersinar remang di malam ini " kata bagus pada kekasihnya.

" iya gus , terus ? " kata dewi lalu mengulum senyum.

" iya say . malam ini , aku sangat happy karena bisa berduaan sama kamu " kata bagus yang agak canggung meneruskan kata-katanya.

" lha ? terus apa hubungannya dengan bintang dan bulan itu gus ? " kata si dewi yang kembali mengulum senyumnya.

" emmm , tidak ada say , cuma akan lebih indah lagi kalau bulan itu tidak tersapu mega hitam yang menghalangi sinarnya " kata bagus sekenanya sembari mengelus tangan dewi.

" semua indah kok gus , biarpun bulan tertutupi mega hitam tipis itu , karena sang mega juga ingin melukiskan keindahannya pada alam dan ingin jadi teman sang bulan dan bintang di sana " kata dewi lalu menarik nafas pelan.

" he'em say " kata si bagus dan mendaratkan ciumannya di kening kekasihnya sebelum akhirnya turun dan melumat bibir gadis itu sebentar.

mereka larut dalam suasana hati mereka , seakan tidak ingin lepas dari kehangatan desir asmara.

" say , rasanya aku tidak sanggup kalau nanti kamu jadi ke batam " kata si bagus lirih pada dewi.

" aku pun begitu gus , tapi bagaimana lagi kalau itu sudah jadi jalanku untuk bisa lebih baik " kata dewi dengan suara pelan juga.

" tapi say " mendadak bagus menghentikan kata-katanya , karena datang 3 pemuda di depan mereka.

" lagi apa kamu mas " kata salah seorang pemuda bertanya pada bagus.

" lagi duduk mas " jawab bagus.

" oh. duduk di sini bayar mas , 10.000/jam , huahahahaa " kata pemuda itu lalu tertawa lebar , dan si bagus cuma nyengir tidak menghiraukannya.

" minta rokoknya mas " kata pemuda yang lainnya.

" maaf mas , aku tidak punya rokok " jawab si bagus.

" bohong kamu , laki-laki kok tidak merokok ! " kata pemuda tersebut agak keras.

" benar kok mas , aku tidak punya rokok karena aku bukan perokok " kata bagus dengan nada bicara agak keras juga.

" kalau begitu kami minta uang mas , jangan bilang kalau kamu tidak punya uang ! " kata pemuda itu.

" maaf mas , bukannya aku tidak mau memberi , tapi memang aku tidak punya uang karena belum kerja " kata bagus.

" halah.. apa aku harus memaksamu boss.. , cuma 10.000 boss , buat tambah beli minu...m " kata pemuda itu dengan mata melotot.

" maaf boss , kan sudah aku bilang kalau aku tidak punya uang " kata bagus dengan lantang.

" oh , rupanya kamu mau di kasari iya boss , ok !. ayo bray kita beri dia pelajaran ! " kata pemuda di depan si bagus. kemudian pemuda itu melayangkan satu pukulan ke arah muka bagus. WUZZZ... , dengan reflek si bagus berkelit menghindar.

" oh rupanya kamu bisa juga menghindar ya ! , ini lagi ! " pemuda itu kembali melayangkan pukulan ke arah bagus , begitu juga dengan kedua temannya yang juga ikut beraksi. namun dengan sigap si bagus menghindar dan menangkis pukulan dan tendangan dari ketiga pemuda tersebut. kemudian bagus membalas melancarkan pukulan ke arah pengeroyoknya meski pukulannya tidak mengena telak.

" ayo boss , kenapa boss ?! " kata si bagus dengan lantang. bagus adalah seorang pemuda tangguh , dia juga seorang pelatih pencak silat di sekolahan dan kampungnya. jiwa kependekarannya sudah melekat pada dirinya dan tidak takut walau di keroyok oleh tiga pemuda pemalak itu.
kemudian ketiga pemuda itu kembali menyerang bagus dengan membabi buta , di tambah lagi segerombolan gangnya pada datang dan langsung ikutan mengeroyok bagus. banyak orang melihat kejadian tersebut , namun mereka tidak berani melerai dan menghentikannya , hingga datang dua orang berjaket hitam datang ke tempat pengeroyokan.

" berhenti ! " kata salah seorang dari laki-laki yang berjaket itu , tapi mereka masih saling pukul dan hindar.

" berhenti !!! atau aku tembak kepala kalian !!! " bentak laki-laki satunya. kemudian perkelahian pun berhenti. ada beberapa dari pengeroyok tadi lari tunggang langgang setelah tau siapa yang datang dan berteriak berhenti. melihat ada yang lari , ke dua orang itu langsung menyergap pengeroyok si bagus yang hendak lari juga.
pengeroyok yang hendak lari pun tidak berkutik kena pitingan orang tersebut.

" kalian jangan berbuat onar di sini ! , apa masalahnya hingga kalian berantam dan mengganggu ketentraman orang lain hah ! " kata laki-laki berjaket hitam.

" ampun pak , saya tidak bermaksud berbuat onar kok pak " jawab pemuda yang tadi mengeroyok bagus.

" kamu juga , kenapa kamu berantem sama mereka " tanya orang berjaket hitam itu kepada bagus.

" maaf pak , mereka yang memaksa saya. mereka mengeroyok saya karena saya tidak mau memberikan uang yang mereka minta " kata bagus menjelaskan.

" mas kurniawan kan ? " kata dewi yang tadi cuma bisa berteriak dan melihati kekasihnya di keroyok. kemudian salah seorang dari pria berjaket hitam itu menoleh ke arah dewi.

" oh kamu wi ? kamu sedang apa di sini wi dan sama siapa? " kata pria tersebut yang bernama kurniawan.

" iya mas , aku lagi jalan-jalan bersama bagus mas " kata dewi.

" bagus ?! , siapa dia wi ? " tanya kurniawan pada dewi.

" pacar mas , dan ini orangnya " jawab dewi yang langsung memegang tangan bagus.

" oh.. , lain kali hati-hati iya kalau di tempat ini malam- malam , seperti malam minggu ini , suka banyak yang memalak " kata kurniawan.

" terimakasih mas kurniawan , karena telah membantu saya " kata bagus.

" iya , itu sudah menjadi tugas kami " kata kurniawan menambahkan. lalu bagus , dewi , dan penggeroyok yang tertangkap tadi di ajak atau di bawa ke pos keamanan di pojok taman kota.
setelah di mintai keterangan guna buat laporan , semuanya di perbolehkan pulang atau kembali ketempatnya. bagus dan dewi pun pulang dengan rasa sedikit kesal karena malam mingguannya di ganggu oleh sekelompok pemalak.


sesampai di rumah dewi , si bagus tidak lama di situ , dia pulang ke rumahnya dengan bermacam perasaan.



malam juga belum begitu larut , di mana dewi dan bagus sama-sama belum bisa tidur.
si bagus rebahan di kamarnya dengan pikiran memandang jauh ke depan. begitu banyak yang menggelayut di benaknya.
di raihnya handphone n71 yang tergeletak di dekatnya , lalu di timang-timang handphone itu sebelum dia menekan nomer kekasih tercintanya.

" hallo wi , kamu belum tidur ya ? " kata bagus pada dewi.

" belum gus, aku belum bisa tidur " kata dewi yang juga lagi gulang-guling di tempat tidurnya.

" hehehee kok sama, aku juga belum bisa tidur. eh say , jangan lupa besok tanggal 9 ada acara perpisahan " kata bagus pada dewi.

" iya gus, terus di mana acara perpisahannya gus ? " tanya dewi pada bagus.

" tempatnya? bukan di jakarta ataupun kuta bali , melainkan di dekat-dekat sini , masih di daerah kita begitu say.. " jawab bagus menerangkan.
mereka terus melanjutkan perbincangan via handphone hingga tengah malam, dan kemudian menutupnya untuk selanjutnya beristirahat.


waktu terus berlalu , dan tanggal 9 pun sudah tiba. sore itu , dewi sudah bersiap-siap ke tempat perpisahan anak-anak di sekolahannya. sebenarnya guru dan para pegawainya tidak mengizinkan perpisahan di laksanakan pada waktu malam , takut ada hal-hal yang tidak di inginkan terjadi. tapi karena mayoritas anak minta dan ngeyel agar acara perpisahan di lakukan pada malam hari.. iya akhirnya guru dan yang lainnya menuruti dengan catatan tidak melakukan hal-hal negatif dan tidak berlebihan dalam mengisi acaranya.



" hello say , kamu sudah siap belum ? aku jemput sekarang ya say.. " kata bagus dalam telfonnya. setelah dia menutup telfonnya.. kemudian bagus langsung tancap gas menggeber sepeda motornya ke tempat dewi. tidak lama kemudian bagus pun sudah sampai di rumah dewi.

" assalamu'alaikum.. " kata bagus mengucap salam.

" wa'alaikumsalam , eh kamu gus ? silahkan masuk dulu gus " kata dewi.

" iya wi , kamu sudah siap kan ? Yuk kita berangkat " kata bagus.

" sebentar gus , kita harus pamitan sama ibu dan bapak dulu " kata dewi yang sore itu tampak lebih cantik sekali dari biasanya. Kemudian mereka berpamitan kepada orang tua si dewi yang memang sore itu lagi di rumah.

" hati-hati ya kalian di jalan juga di tempat acara nanti. Jaga si dewi dengan baik ya nak bagus " kata ibunya dewi berpesan , dan bapaknya dewi cuma tersenyum simpul lalu menyalakan sebatang rokok filternya.
sementera itu bagus dan dewi langsung menuju ke tempat acara perpisahan sekolah dengan mengendarai sepeda motor.


(bersambung ke episode 4)



tag: novel bersambung: cintaku merintih di pulau batam episode 3.

0 Response to "~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 3) ~"

Posting Komentar