Satria Lidi Jadi Jutawan (Episode:15)

" eh maaf mas , memang kenapa? Dan ada apa sich ?! " tanya mas agus pada si dadang.

" itu bukan urusanmu ! " kemudian mas dadang meninggalkan mas agus begitu saja. Mas agus geleng - geleng kepala lantas dia melanjutkan dengan menggeber gas sepeda motornya. <=== (cerita episode 14 yang lalu)



Satria Lidi Jadi Jutawan (Episode:15)



" hey mbak novi.. , masih kenal sama aku tidak.. ? " kata seorang pemuda menyapa ibu satria yang lagi berada di depan rumahnya dan sepertinya mau pergi keluar.

" siapa iya ? , oh.. kamu bayu kan ? , kamu bayu anaknya pak RT kan ?! " ibu satria menoleh dan dan menjawab si pemuda tersebut.

" hehehee iya mbak , aku kira kamu akan pangling denganku mbak. " kata pemuda itu yang bernama bayu.

" iya tidak yu.. , cuma kamu agak gendut sekarang. eh , kamu pulang kapan yu bayu ? " kata ibu satria kepada si bayu.

" pulang tadi kok mbak , lha ini siapa mbak ? " kata si bayu.

" ini anakku , namanya satria mahardhika.
oh... tadi kamu di jemput sama mas agus iya yu ? " jawab ibu satria dan bertanya pada si bayu akan kepulangannya dari korea.

" iya benar mbak , tadi om agus yang menjeput aku di bandara.
eh ini mbak , ini buat satria dan mbak novi " kata bayu setelah merogoh saku celananya dan kemudian memberikan uang seratus ribu pada ibu satria.

" apa ini yu ? , oh terimakasih iya yu. karena kamu dari luar negeri.. iya aku terima pemberianmu ini " kata ibu satria lalu tersenyum.

" memang kenapa kalau aku dari luar negeri mbak ? " si bayu pun tersenyum.

" iya tidak apa - apa sich , cuma kata orang.. kalau dari luar negeri uangnya banyak , makanya aku terima pemberianmu ini , coba kalau kamu masih angon/menggembala kambing seperti sebelum ke luar negeri , iya tidak akan aku terima.. " kata ibu satria yang tumben ngomongnya sampai panjang.

" ah mbak bisa saja. eh mbak mau kemana ? kok sepertinya mau pergi ? " si bayu pun tersenyum karena teringat saat angon/menggembala kambing.

" iya yu , aku mau jualan kue ini , lalu pergi ke rumah kakakku " kata ibu satria sambil memeriksa tempat kue - kue dagangannya.

" oh begitu.. , iya sudah mbak silahkan di lanjut saja " kata si bayu , kemudian si bayu pamit dan pergi entah mau kemana. sementara itu ibu satria juga melangkah menyusuri jalan kampung menjajakan kue dagangannya.



menjelang siang , ibu satria dengan menggendong anaknya berjalan kaki menuju rumah kakaknya (ibu sariyem).
setelah beberapa lama beliau berjalan , beliau pun sampai juga di tempat kakaknya.

" assalamu'allaikum.. " kata ibu satria.

" wa'alaikumsalam.. , hehehee.. jadi juga kamu datang dik.. , sini satria.. ikut budhe ya.. " jawab kakaknya , dan kemudian mengambil si satria dari gendongan ibunya.

" silahkan duduk dulu dik , biar aku panggil si frendy dulu. Frend... Frendy.. , sini le.. " kata bu sariyem. Kemudian si frendy pun datang kepada ibunya.

" frend.. , sana kamu ke rumahnya om sarmanto ya , bilang sama om sarmanto kalau ibu menyuruhnya datang ke rumah , dan katakan pada om sarmanto kalau bulek novi ada di rumah.. " kata ibu sariyem pada anaknya , kemudian si frendy pergi ke tempat om sarmanto.
kebetulan om sarmanto berada di rumah dan tidak pergi mengantor karena hari itu adalah hari sabtu , di mana pegawai negeri sudah libur dari pekerjaan kantornya.
setelah si frendy menjelaskan akan ke datangannya.. Lalu om sarmanto pun bergegas menuju ke rumah ibu sariyem.


" assalamu'alaikum.. " kata om sarmanto pada ibu sariyem dan yang lainnya.

" wa'alaikumsalam.. " jawab ibu sariyem juga ibu satria. Kemudian ibu sariyem mempersilahkan duduk tamunya itu.
Kemudian ibu sariyem menjelaskan maksut kenapa beliau memanggil om sarmanto untuk datang ke rumahnya.
Setelah mereka berbicara panjang lebar.. akhirnya om sarmanto berpamitan untuk pulang dan membicarakan pada keluarganya tentang apa yang telah mereka bicarakan di rumah ibu sariyem.
Singkat cerita , om sarmanto sudah melakukan acara melamar ke ibu satria , dan sebentar lagi status mereka berdua tidaklah sebagai seorang janda dan duda.


2 hari telah berlalu sejak ibu satria di lamar om sarmanto.
om sarmanto tau betul keadaan ibu satria , dan beliau (om sarmanto) mulai memberikan barang - barang yang dianggapnya asing bagi ibu satria , contohnya handphone dll.
hubungan mereka kian harmonis untuk melangkah ke pernikahan.




sementara itu , alunan suara musik dangdut terdengar menggema dari sebuah rumah yang tergolong cukup besar namun sederhana.
Hilir mudik orang kian menambah suasana ramai di rumah itu.
Ada sebuah panggung berdiri dengan berhiaskan pita dan kertas warna warni.
Panggung yang sederhana itu tampak kokoh bila hanya di buat jingkrak - jingkrak/loncat - loncat.

" pak dhe.. , bagaimana apa ada yang kurang dengan dekor panggungnya ? tanya seorang pemasang panggung kepada bossnya atau yang lebih sering di panggil dengan pak dhe.

" emmm , coba nanti yang itu agak di geser kepinggir sedikit , biar nanti tidak ketutupan sama drum dan orangnya " kata lelaki tambun (pak dhe) pada pegawainya.

" baik pak dhe " lantas dia naik ke panggung dan membetulkan letak tulisan group musiknya agar bisa nampak oleh tamu , penonton nantinya.

" ini nanti di mulai jam berapa ya pak ? " kata seorang tamu yang kebetulan bertanya sama pak dhe.

" rencananya di mulai jam 20.30 wib mas.. " jawab pak dhe yang lagi menyulut/menyalakan roko.

" oh.. , sepertinya mantap ini nanti malam , nonton ah.. " kata tamu itu pada pak dhe.

" iya mas , mantap dan heboh , karena penyanyinya juga cantik - cantik dan ganteng - ganteng " kata pak dhe pada seorang tamu di sebelahnya.

" iya , panggungnya saja keren begitu , tapi kalau sound systemnya tidak di tambahi lagi.. aku rasa kurang mantap.. " kata lelaki tamu pengantin itu.

" iya mas , masih ada lagi sound sytem yang belum di antar ke sini , ini baru sebagian saja " kata pak dhe sedikit merah kupingnya. Maklum.. Pak dhe juga seorang yang temperamental dan tidak suka kalau miliknya di kritik.

kemudian lelaki itu pamit sama pak dhe , dan pak dhe cuma mengangguk kecil dan tampak sinis.



malam sudah datang , sudah pukul 20.19 wib , sebentar lagi aksi penyanyi dangdutnya akan di mulai dan pasti seru, begitulah kata sebagian pengunjung atau tamu dan lainnya.

alat - alat musik di coba oleh sang pemainnya. dari suara petikan gitar , dram hingga petikan gitar pun saling bergantian berbunyi.
mereka mencoba menyelaraskan not nada biar tidak sumbang dan jelek.
petugas audio pun sibuk mencocokkan equellizer , bass dan yang lainnya.
tapi tiba - tiba terdengar keributan tidak jauh dari tempat tersebut.
sekelompok orang saling cekcok adu mulut. tidak jelas apa masalahnya.. kemudian terlihat mereka saling pukul dan tendang.

kemudian terlihat orang - orang berlari berhamburan menyelamatkan diri , karena dari arah kegelapan terlontar benda - benda keras melayang hingga sampai di area panggung.
aparat keamanan pun dengan sigapnya melerai dua kelompok yang bertikai dan juga memburu si pelempar benda - benda keras tadi.

" hey dadang , apa - apaan kamu ini ?! kenapa kamu sampai berkelahi sama agus ?!
kamu juga gus , kenapa kamu berkelahi sama dadang ! , memalukan !! " kata pak RT pada mereka yang di amankan di rumah warga dekat arena acara dangdut tersebut.

" si agus yang memulai dulu kok pak RT " kata mas dadang menatap agus penuh dendam.

" apa kamu bilang dang ?! , aku ?, bukankah kamu yang memulai keributan ini , bukankankah kamu juga yang kemarin menghentikan aku dan mengancamku ! " kata mas agus yang tidak mau kalah kerasnya dengan suara mas dadang tadi.

" sudah sudah ! kalian jangan ribut lagi , apa kalian tidak malu sama orang - orang , hah ?! " kata pak RT marah.

" pak RT jangan cuma menyalahkan aku , itu adik pak RT juga salah ! " kata mas dadang dengan keras pada pak RT , sepertinya mas dadang tadi sudah kemasukan MIRAS.

" salahnya agus apa coba jelaskan , lagian masalah apa sich sampai kalian berkelahi ? , kalian sudah bukan anak - anak lagi tau ! " kata pak RT pada mereka.
mereka berdua dan yang lainnya terdiam tidak bersuara , lalu pak RT kembali bertanya tentang duduk permasalahannya.
kemudian mas agus dan mas dadang menceritakannya.

" oalah , kalau cuma itu masalahnya , kenapa kalian berkelahi sih ?! belum tentu ibu satrianya suka atau mau menerima salah satu dari kalian , ngerti tidak sih ? " kata pak RT sedikit menasehati mereka.
kemudian mereka saling bermaafan atas permintaan pak RT , tapi dalam hati mas dadang yang kebetulan juga pendendam berkata " awas kamu gus , akan aku lanjutkan masalah ini. akan aku hajar kamu ! " .

acara dangdut pun di mulai , setelah tadi sempat terhenti pengecekan alat musiknya dan lain - lain oleh keributan si agus , dadang , dan teman - temannya.


" baiklah para hadirin semuanya.. , kini saatnya kita tampilkan penyanyi kita yang cantik berikut ini.. , dan sebagai lagu pembuka di malam ini.. akan di nyanyikan sebuah lagu dengan judul - pengantin baru - " begitulah kata pembawa acara. kemudian sang penyanyi cantik pun sudah di atas panggung.
setelah penyanyi tersebut menyapa para hadirin semua , kemudian lagu pun di bawakannya dengan merdu.
yeach , sebuah lagu lama nasidaria , dan kini di nyanyikan dalam alunan irama musik dangdut


~ pengantin baru ~


duhai senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
aduh senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
bagaikan raja dan permaisuri
tersenyum simpul bagaikan bidadari
duhai senangnya menjadi pengantin baru

duhai senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
aduh senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
bagaikan raja dan permaisuri
tersenyum simpul bagaikan bidadari
duhai senangnya menjadi pengantin baru

disaat kau berbulan madu
tinggalkanlah masa remajamu

disaat kau berbulan madu
tinggalkanlah masa remajamu
agar kelak kau hidup berbahagia
rukun aman, damai, dan sentosa
duhai senangnya menjadi pengantin baru
duhai senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
aduh senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
bagaikan raja dan permaisuri
tersenyum simpul bagaikan bidadari
duhai senangnya menjadi pengantin baru
disaat kau berbulan madu
tinggalkanlah masa remajamu
disaat kau berbulan madu
tinggalkanlah masa remajamu
agar kelak kau hidup berbahagia
rukun aman, damai, dan sentosa
duhai senangnya menjadi pengantin baru

duhai senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
aduh senangnya pengantin baru
duduk bersanding bersenda gurau
bagaikan raja dan permasasuri
tersenyum simpul bagaikan bidadari
duhai senangnya menjadi
pengantin baru



lagu pertama sudah berakhir , kemudian di lanjutkan dengan lagu ke dua dan seterusnya.
Para hadirin pun terlihat senang dan antusias menyaksikan acara tersebut. Apalagi dengan adanya pelawak yang cukup kocak menghibur , dan pasukan goyang yang tertib , jadi menambah betahnya mereka untuk tidak beranjak meninggalkan tempat tersebut.

di sebuah sudut tenda tamu pengantin , terlihat ibu satria lagi berbincang - bincang dengan seorang lelaki yang sedari tadi menemaninya.

" bagaimana menurutmu acara dangdut itu dik ? " tanya lelaki itu pada ibu satria.

" bagus mas " jawab beliau.

" emmm , bagaimana kalau nanti acara pernikahan kita.. , kita datangkan grup dangdut ini dik ? " kata lelaki itu yang ternyata adalah calon suaminya ibu satria (kalau jadi , hahahaa..) yang di kenalkan oleh kakaknya ibu satria.

" itu terserah mas saja , tapi kalau aku pribadi.. Aku tidak suka dengan acara begenian mas , cuma menghabiskan biaya saja.. " kata ibu satria , lalu tersenyum.



" lihat itu dang , novi dekat sama siapa ? " kata anton pada mas dadang.

" mana ton ? " tanya mas dadang dan pandangannya mencari yang di maksutkan si anton.

" itu dang , di pojok sana itu.. " kata si anton dan menunjuk ke arah ibu satria.

" oh , hemmmm. sama siapa ya dia ton ? " tanya mas dadang lagi.

" tidak jelas dang , sepertinya dia orang kampung sebelah , namanya sarmanto atau lebih di kenal dengan sarmento , hahaa " kata si anton menjelaskan.

" oh.. sarmanto yang dulu jualan bakso keliling dan sekarang jadi pegawai kabupaten itu ya ton ? " kata mas dadang yang mukanya kembali memerah.

" iya dang , dan kabarnya.. sarmanto sudah melamar novi 2 hari yang lalu " kata si anton mengiyakan.

" lalu apa yang harus aku lakukan ton , bud dan kalian semua ? " tanya mas dadang kepada teman - temannya.

" tidak tau dang . ah biarkan saja dang si novi mau sama siapa , lagian banyak itu cewek - cewek yang mau sama kamu.. " kata si budi pada dadang , yang kemudian di iyakan oleh teman lainnya.

" iya sich , tapi kan kalian tau kalau novi adalah cinta pertamaku dan sampai sekarang aku masih suka kepadanya " kata mas dadang pada mereka.

" iya dang.. , tapi kan cinta tidak harus memiliki ?! " kata si anton menyahut.

" sudahlah dang , buat apa kamu mengejar si novi terus ? kan ada banyak itu cewek - cewek yang mau sama kamu.. " kata si budi.

" ah kamu bud , si novi itu kan cinta pertamaku , dan sampai kini aku masih mencintainya.. dan berharap dia bisa menjadi istriku meski dia sudah janda.. " kata mas dadang pada budi.

" iya sich dang.. , tapi kan sudah beberapa kali kamu dekati dia , sudah beberapa kali juga kamu ajak dia menjadi istrimu.. tapi mana dang.. ? yang ada nanti malah rambutmu ubanan dan kamu tidak dapat apa - apa.. , hahahaa " kata si anton menyela. si budi dan teman yang lain pun jadi tertawa , sementara itu.. mas dadang kian memerah saja telinganya.

" heeeeeh , awas ya kalian semua ! " kata mas dadang , lalu dia melangkah meninggalkan teman - temannya.

" hey , kamu mau kemana dang ?! " tanya si anton.

" pulang ! " jawab mas dadang dengan ketusnya.
kemudian teman - temannya pun ikut beranjak dari arena dangdut tersebut , karena memang sebentar lagi acara dangdutnya selesai.


Sementara itu , suara musik dangdut masih terdengar memecahkan suasana malam itu.
Para penyanyi bergantian membawakan lagu menghibur penonton.
Tidak terasa , jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.05 wib , dan biasanya.. acara dangdut akan selesai kalau sudah jam 23 lewat.

Benar saja , pembawa acara mengatakan bahwa ini adalah lagu terakhir dalam perjumpaan kita malam ini.
kemudian terlihat orang - orang mulai meninggalkan tempat tersebut.



sementara itu , ibu satria atau novi juga sudah beranjak dari tempat tersebut dan di antarkan oleh sarmanto atau sarmento pulang ke rumahnya.
mereka , ibu satria dan om sarmanto sendiri sudah melakukan acara melamar , dan tinggal menunggu acara pernikahan mereka yang tanggal dan harinya belum di tentukan.


" dik , maaf.. apa boleh aku menginap di sini ? " kata om sarmanto pada ibu satria sambil mengelus punggung tangannya beliau.

" maaf mas.. , untuk sementara ini tidak boleh mas.. , kan kita belum ijab qobul mas. " jawab ibu satria pada calon suaminya.

" tapi dik , aku kedinginan ini.. , lagian kan sudah malam.. dan aku takut pulang sendirian ke rumah dik.. " kata om sarmanto mulai merayu.

" ich kamu mas , nanti apa kata orang - orang kalau kamu tidur di sini , lagian kenapa takut pulang ke rumah ? memang ada hantu iya di jalan ? hehehee " kata ibu satria lalu tertawa kecil.



(bersambung ke episode 16)



tag: Satria Lidi Jadi Jutawan (Episode : 15 ). Satria. Jutawan. Lidi. Sapu Lidi. Novel. Satria Lidi.

1 Response to "Satria Lidi Jadi Jutawan (Episode:15)"

  1. zαcку мαdυмσє2 Mei 2015 pukul 07.33

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/satria-lidi-jadi-jutawan-episode15.xhtml

    BalasHapus