~ aku takluk oleh sang mayoret ~

aku-takluk-oleh-sang-mayo.jpg<br

Suasana meriah itu kian gegap gempita, manakala rombongan marching band muncul dari ujung jalan.
Dentuman-dentuman alat musik yang mereka mainkan semakin menambah semangat dan betahnya para penonton.
Tidak terkecuali sang mayoret, yang begitu lincahnya memutar-mutarkan tongkat di tangannya dengan sesekali di barengi liukkan tubuhnya yang sexy berbalut pakaian khas marching band.

Aku memandang mereka tiada bosan, bahkan mendekatkan diri ke marching band yang tengah beraksi, meskipun debu jalan berhamburan terbang dan menampar wajah-wajah yang terpana, karena derap langkah mereka.


" hey bro, serius amat elo ngelihatnya ! nanti jatuh cintrong elo.. ! " tiba-tiba si caplin mengagetkan aku.

" eh kamu plin, hahaa
kalau aku jatuh cinta memangnya kenapa ?! " anak-anak marching band itu kian mantap saja, dan membuat tubuh ini ingin bergoyang.

" bro, kamu tau tidak siapa nama si mayoret itu ?, pasti tidak tau kan.. huuuu " kata si caplin dengan gayanya.

" itu kan irma anaknya pak kusnadi plin, wuek.
sini rokoknya ! " kata ku, lantas menyambar bungkus rokok di tangan si caplin.

" irma, pak kusnadi ?, siapa itu ?!. ngawur... !
ah sok tau kamu bro.. bro ! " kata caplin dengan menyengirkan hidungnya.

" hahahaa, jadi dia itu siapa kalau bukan irma ?, reni ?! " aku pun menyulut rokok dan menghembuskan asapnya ke angkasa, seakan sudah pasti kalau aku bakal berkenalan dengan sang mayoret.

" tidak tau, hahahaa " kata caplin dengan entengnya.

" huuuu.. ternyata kamu juga tidak tau siapa dia.
lihat itu plin, hemm sangat menggemaskan liukkan tubuhnya " aku terus memperhatikan si mayoret dengan gayanya. Sementara itu, caplin juga ikut melotot tidak berkedip ketika sang mayoret sedikit membungkukkan tubuhnya ke depan.

" ayo plin, mau ikut tidak ?! " kataku, lantas aku mengambil sepeda kayuh yang aku onggokkan tadi di dekat trotoar.

" ikut kemana bro ?!
waduh ini anak, semangat benar " si caplin pun mengekor ku dengan sepeda kayuhnya juga.

*

Aku dan caplin mengayuh sepeda butut dengan pelan, mengiringi marching band yang terus maju berjalan menuju tempat yang sudah di tentukan.

" bagaimana plin, cantik dan sexy kan cewek mayoret itu ? hehee " kata ku pada si caplin yang lagi menyeka keringat di wajahnya.

" tumben elo/kamu suka memperhatikan cewek bro. biasanya elo malah menghindar kalau ada cewek yang suka ke elo " kata si caplin yang sepertinya merasa aneh dengan ku saat itu.
Memang benar apa yang di katakan oleh caplin, selama ini aku selalu menghindar dengan cewek, tidak terkecuali cewek berparas cantik sekali pun.
Entahlah, mungkin aku masih takut untuk mengenal cewek apalagi untuk memilikinya, tapi yang satu ini.. aku seperti ingin mengenalnya lebih dekat, karena aku merasakan ada sesuatu pada cewek mayoret itu.


" bro, bener deh, sepertinya kamu suka sama cewek yang jadi mayoret itu. hahahaa, bisa berabe ini (gawat) " kata si caplin yang mulai bisa menggagapi perasaanku.

" ah elo plin, bisa saja.
memangnya tidak boleh apa ? kalau aku suka dia " kata ku yang sengaja tidak mengumbar senyum pada si caplin. Hari itu senyum ku mahal buat siapa saja, kecuali buat sang mayoret.

" iya bukannya begitu bro.., aneh saja. ah kamu bro.. ! " kemudian kami berdua berhenti di pinggir lapangan, karena marcing band tersebut rencananya finish di lapangan yang tidak jauh dari kami.

Benar saja, tidak lama kemudian marcing band itu berhenti tidak jauh dari kami berada.
Aku lihat, sang mayoret menoleh ke arahku dengan senyum mengembang. Duh.. serasa mau pingsan aku mendapatkan senyum manisnya.
Setelah para anggota marching band itu aku lihat istirahat, aku pun mulai mempersiapkan diri untuk berkenalan sama sang mayoret.

" kamu tunggu di sini sebentar ya plin. awas lho kalau kamu mengganggu " kataku pada si caplin sedikit mengancam.

" eits.. mau kemana kamu bro !. oalaaa dasar !! " si caplin hanya garuk-garuk kepala melihat langkah ku.

* *

Dengan modal wajah yang pas-pasan, aku menyambangi cewek itu. Aku tidak peduli pada banyaknya pasang mata yang memperhatikan ku.

" selamat siang mbak, bolehkah aku duduk di sini ? " kata ku pada sang mayoret dengan senyum yang aku buat-buat semanis mungkin, karena saking/terlalu manisnya.. aku sering tidak sadar kalau gigi ku pada gigis.

" selamat siang juga mas.
oh silahkan.
mas ini siapa ya ? kok dari tadi memperhatikan aku terus " kata cewek di dekatku yang mungkin keGE ERan.

" aku ?. aku hanyalah salah seorang penggemarmu mbak.
maaf deh.. kalau aku membuatmu tidak nyaman tadi, hehehee.
lagian mbak kok tau kalau aku memperhatikanmu ?, berarti tadi kamu juga memperhatikan aku dong ?! " aku dan dia kemudian terlibat perbincangan ringan hingga pada perkenalan nama masing-masing.


" oh.. jadi namamu ardilla, anak SMA 1 KENDAL ?!. Kenapa tidak di tambahi nike saja, kan jadi nike ardilla, seperti nama almarhum nike ardilla, penyanyi pop kondang itu lho.. , hehehee " seloroh ku pada cewek yang baru aku kenal tersebut.

" yeeeee, hahahahaa " si ardilla kemudian tertawa lebar, orang-orang di sekitar pun sampai pada menoleh ke arah kami.
Singkat cerita, perkenalan kami berlanjut pada hubungan pacaran.
Hampir tiap waktu kami selalu berkirim kabar, entah itu lewat SMS, telfon, sosial media, atau pun ketemuan langsung.
Hubungan kami kian melekat dari hari ke hari, dan aku takluk oleh sang mayoret itu. Sementara itu si caplin malah semakin tonggos gigi-nya dan minta di rebonding, hahahaa.


Cerita ini hanya fiktif , mohon maaf kalau ada kesamaan nama tokoh dan tempat.

Kritik dan saran anda selalu saya nantikan


klik ke postingan yang lalu.


tag: aku takluk oleh sang mayoret

2 Responses to "~ aku takluk oleh sang mayoret ~"

  1. http://zackymadumoe.mywapblog.com/aku-takluk-oleh-sang-mayoret.xhtml

    BalasHapus
  2. ih genit banget sih cowok ini padahal cewek yang harus genit dasar ndak tau malu hahaha!

    BalasHapus