~ selembar daun ilalang bersama cinta kita ~

" kenapa dia selalu terbayang di pelupuk mataku ?, hemmm " gumam rudy di tengah kesendiriannya. Dia mencoba untuk membuang bayang itu, namun semakin lama malah semakin lekat di pelupuk matanya hingga dia pun mendesah membuang nafas membentur kaca jendela hingga berembun.
Kemudian jari telunjuk rudy menempel di kaca jendela yang tampak buram oleh debu. Beberapa kata dia guratkan di kaca jendela tersebut sebelum dia melangkah pergi dari tempat itu.

Perkenalan rudy dan nia di sebuah tempat tempo hari telah membuatnya tidak enak makan dan tidur.
Pikirannya selalu gelisah mana kala nama dan wajah gadis yang bernama nia tersebut muncul. Nia begitu menawan di mata rudy, senyum dan suara serak-serak basah nia membuat rudy ingin kembali berjumpa dengannya, meski sekedar bergurau ringan melupakan beban masalah yang menghimpit rudy.


Rudy menghempaskan tubuh kurusnya ke ranjang tempat tidur yang tampak amburadul, karena sudah beberapa hari tidak di rapikannya.
Dia menatap langit-langit kamar dengan tajam, seakan ingin menembus atap rumah dan melihat bintang yang bertebaran di malam itu, di sisi sang rembulan.

" ugh.. nia, kamu tampak ayu dengan lesung pipit itu.
senyummu, senyummu tidak lepas menggoda birahi hatiku untuk menyentuh bibirmu yang mungil nan merekah.
nia, akankah kita kembali bertemu ? dan aku pasti mengutarakan isi hatiku, kalau aku telah jatuh cinta kepadamu.
nia, kenapa nomer ponselmu juga tidak aktif ?, huufff !! " rudy memiringkan tubuhnya.
Rudy kemudian bergegas meraih blackberry yang tergeletak di meja kamar, karena ada nada panggil berbunyi.


" ah cuma misscall, tapi nomer siapa ini ? " rudy kemudian meletakkan blackberry-nya karena nomer yang tadi masuk tidak tercantum namanya.
Tidak lama kemudian, blackberry itu kembali berbunyi, di raihnya perangkat tersebut dan di amatinya, ada pesan masuk di sana.
Rudy tersentak kegirangan, karena isi pesan itu menyebutkan kalau dirinya adalah nia ambarwati, gadis yang tempo hari di kenalnya dan sekarang telah bermain di ruang hayalnya.



Jari seorang yang bernama rudy itu pun dengan gesit menari di keypad blackberry miliknya. Dia tersenyum, lantas mengirimkan SMS-nya.
3 menit kemudian, rudy menghubungi nomer ponsel si nia, gadis yang telah membuatnya tidak nyenyak tidur.

" hallo, nia ambarwati ya ?. bagaimana kabarmu di sana nia ? " rudy membuka percakapan.

" hallo juga rud. kabarku baik saja, kalau kamu sendiri ? " suara gadis yang bernama nia dari seberang ponselnya.

" syukurlah. aku juga baik saja.
kamu sedang apa di sana ?. kenapa nomermu yang itu tidak aktif ? " cerocos rudy sedikit memberondong gadis tersebut.

" oh itu, sengaja nomernya tidak aku pasang di hp karena banyak nomer gelap yang masuk dan cuma misscall, jadi ya.. aku pakai nomer yang ini saja " rudy dan nia terdiam sebentar, mereka seakan lagi berpikir apa yang harus di bicarakan saat itu.


" emmm, nia, apakah kita bisa ketemuan besuk ? " suara rudy dari ujung mikropon perangkat blackberry-nya.

" emm, sebentar rud.
bisa rud, tapi tidak besuk, karena besuk aku ada acara keluarga.
mungkin beberapa hari ke depan setelah acara itu " kata nia yang menjelaskan pada pemuda bernama rudy.

*


Beberapa hari kemudian, rudy menghubungi nia ambarwati lewat ponselnya. Dia mengajak gadis itu bertemu di suatu tempat, nia pun mengiyakannya.
Dengan mengendarai sepeda motor kakaknya, rudy dengan berbunga-bunga memaju kendaraan tersebut.
Selang beberapa jam, dia pun telah tiba di tempat yang di sepakati.

" hay nia, sudah lama kah kamu menunggu ? " tanya rudy setelah turun dari kendaraan.

" tidak juga rud " jawab gadis tersebut dengan senyum mengembang.

" selanjutnya kita mau kemana lagi ini nia ? " kata rudy yang lantas tidak mau lepas dari menatap nia, gadis yang telah membuat perasaannya tidak karuan itu.

" kemana ya.. , emmm kemana saja rud, terserah. yang terpenting bisa membuat kita senang dan bisa menghilangkan kejenuhan, hik hik hiiik " jawab gadis bernama nia, kemudian nia pun berdiri.

" ok , let's go " kata rudy.

" tapi nanti kita tidak bisa lama-lama karena nanti sebelum tengah hari aku harus sudah berada di rumah " kata nia. Mereka kemudian meninggalkan tempat tadi.



" bagaimana ini, kita sudah berjalan lama tapi rasanya tidak ada tempat yang cocok deh " kemudian rudy menepi dan menghentikan sepeda motornya.

" kenapa rud ? " tanya nia.

" tidak apa-apa nia.
lihat bunga itu nia, dia indah, cantik.
maukah kamu aku ambilkan bunga itu ? " pemuda tinggi kurus tersebut langsung memetik bunga yang tidak jauh dari mereka.


" nia, ini bunga untukmu, terimalah " kata rudy dengan semangat menggebu. Semetara nia memandang rudy dengan rasa malu, bagaimana tidak ? pemuda itu memberikan bunga kepadanya di saat orang berlalu lalang di dekat mereka.
Nia pun menerima bunga tersebut kendati malu.

" nia, emmm bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu ? dan aku harap kamu tidak akan marah karenanya " rudy menatap tajam ke arah nia, namun yang di tanya terdiam.

" kamu mau mengatakan apa rud ? " nia pun penasaran.

" nia, emmm aku telah jatuh cinta kepadamu. aku ingin menjadikan kamu kekasihku. apa kamu mau menerimanya nia ? " kata-kata rudy itu seakan membuat nia geli. Bagaimana tidak geli, mereka baru saja saling kenal dan rudy telah berani mengungkapkan perasaannya begitu cepat.

" rud, kita jalan lagi yuk, sepertinya tempat ini tidak nyaman buat kita " dan kedua mata nia melirik ke arah sekitar. Rudy terbengong sebelum dia mengikuti ajakan gadis tersebut.

*

Mereka meninggalkan tempat tadi. Laju sepeda motor itu pelan. Perasaan rudy kian senang ketika nia semakin merapatkan tubuhnya ke punggung dia.
Ada desir lain yang rudy rasakan menjalar keseluruh sendinya.
Rudy tersenyum sambil sesekali menoleh kebelakang mengajak berbicara gadis yang dia boncengkan.

Udara yang mulai ikut panas karena cuaca hari yang sudah siang, tidak mengendorkan semangat pemuda itu untuk mendapatkan apa yang dia harapkan.

" kita berhenti di depan sana ya rud " suara nia dari belakang.

" lho, itu kan tempat di mana kita bertemu waktu itu nia. " kemudian rudy menghentikan laju sepeda motornya, dia menoleh kearah nia.

" iya rud " jawab nia. Kemudian gadis itu turun dari kendaraan dan melangkah lalu duduk di sebuah jonggol yang ada di situ. Kedua matanya memandang ke ara sekitar, Rudy pun menyusul nia.


Rudy menatap nia hampir tidak berkedip, gadis di dekatnya itu tampak mempesona di mata dia meski nia sendiri tidak menebar pesona, namun dia telah membuat rudy terpikat olehnya.
Rudy kian merapatkan duduknya di dekat nia.

" nia, sekarang jawab olehmu dengan jujur ya. Apakah kamu sudah punya kekasih ? " pertanyaan rudy itu membuat nia memperhatikannya dalam-dalam. Nia mengatur nafas sebentar sebelum dia menjawabnya.

" maksud kamu ? pacar ?!
Aku belum punya pacar rud, kenapa memangnya rud ? " jawab gadis berambut sebahu tersebut.

" oh, belum ya ?.
emmm, apakah kamu akan menerima ku kalau aku mengatakan bahwa aku telah jatuh cinta kepadamu nia " kemudian rudy diam dan menatap wajah nia dengan harapan kalau nia mau menerima dia.

" jujur saja, telah banyak cowok yang menaruh hati dan bilang cinta kepada ku, tapi aku anggap biasa saja " dan pandangan nia kemudian menyapu ke seantero tempat tersebut.

" maksudnya ?, kamu tidak membalas mereka begitu ? " tanya rudy dengan sedikit mengernyitkan dahi.

" iya jelas dong rud, kan tidak mungkin aku membalas mereka semua, hehehee " jawab nia dengan entengnya. Rudy terdiam sebentar, tangannya memainkan kunci kendaraan/kunci kontak di tangannya.

" oh.
nia, aku cinta kepadamu, dan rasa cinta ini mesti mendapatkan jawaban yang pasti darimu, saat ini, biar lega apa yang aku rasakan " begitulah kalimat yang meluncur dari rudy meski sedikit memaksa.

" haruskah aku jawab saat ini rud ?, bukankah masih ada hari esok dan lusa, hehee " kata nia yang lantas tertawa kecil.

" iya nia, saat ini " jawab pemuda itu dengan tegas namun pelan.

" hemm, sepertinya tidak bisa saat ini rud, karena aku tidak mau gegabah dalam memberi jawaban " kata nia yang sepertinya membuat rudy harus berjuang keras lagi untuk mendapatkan cinta gadis tersebut.

" iya jangan begitu dong nia, aku kan benar-benar mencintaimu " kata rudy yang sepertinya tidak sabar.

" semua kan butuh waktu, butuh proses kan rud ? " kata nia yang perkataannya tampak lebih dewasa. Rudy kembali terdiam, dia tidak tahu apa yang mesti di katakan lagi.


Hari itu cukup terik, tiba-tiba, angin datang cukup kencang dan menerbangkan benda-benda ringan seperti debu, plastik, daun kering.

" lihat pusaran angin itu rud, dia membawa dan menerbangkan benda-benda ringan di sekitar " suara nia sembari menunjuk ke arah pusaran angin meski kecil, lalu dia melindungi matanya dari debu dengan kedua telapak tanganya. Rudy hanya tersenyum kecut mendengar kata-kata nia tersebut, karena yang ada di benaknya hanyalah di terima cintanya oleh nia.

" kenapa kamu diam rud, apakah kamu marah kepadaku ? " tanya gadis tersebut.

" emmm tidak kok, aku tidak marah " lirih suara rudy.

" terus ?, eh maaf ya " kemudian nia mengambil selembar kecil daun ilalang kering di rambut rudy yang mungkin tadi di terbangkan angin dan jatuh menempel di kepala pemuda tersebut. Rudy menoleh ke arah nia, gadis itu pun tersenyum ringan.


Jemari tangan gadis bernama nia ambarwati itu masih mengambil daun ilalang kering di rambut cowok yang tadi mengungkapkan perasaan kepadanya.
Rudy mengangkat tangannya lalu memegang tangan si nia dan menurunkannya. Keduanya saling beradu pandang, lantas tersenyum.
Rudy meremas lembut telapak tangan nia, sepertinya dia benar-benar ingin membuktikan kalau dia sayang nia.
Nia terpejam sebentar lalu menarik tangannya dari genggaman tangan rudy.

" sudah rud, kita pulang yuk, sudah siang " kata nia.

" tapi nia, bagaimana dengan cintaku kepadamu nia ? " rudy masih belum mengerti dengan apa yang nia siratkan tadi.

" tadi sudah aku jawab saat ada lembar daun ilalang di kepalamu rud " jawab nia tersipu. Rudy terbengong, kemudian dia mencubit lembut lengan nia. Mereka tertawa kecil, lantas pulang menuju rumah.

SEKIAN.


Cerita ini hanya fiktif, mohon maaf kalau ada kesamaan nama dan tempat.

Kritik dan saran anda selalu saya nantikan.


klik ke postingan yang lalu.

1 Response to "~ selembar daun ilalang bersama cinta kita ~"

  1. http://zackymadumoe.mywapblog.com/selembar-daun-ilalang-bersama-cinta-kit.xhtml

    BalasHapus