Cerpen: Pelacur di Atas Awan

pelacur di atas awan

Dia berlari kecil menuju ke sebuah mobil sedan yang 15 menit lalu telah menunggunya di mulut gang jalan. Dengan menenteng sepatu jinjitnya karena jalan yang ia lewati teramat becek, seharian hujan deras. Maklum saja, wanita berumur 16 tahun itu tinggal di sebuah perkampungan jauh dari kota dan jalanan belum beraspal.
Dia adalah Poniyem, gadis muda yang kemudian memutuskan sekolah SMA-nya lantaran adanya sebuah tragedi.
Niatnya Poniyem tak mau tragedi itu terjadi pada dirinya, tapi apa boleh buat jika hal tersebut tak dapat dihindarinya. Ya..., Poniyem hamil karena sebuah perbuatan yang dilakukan bersama sang pacar di rerimbunan sebuah hutan dua bulan yang lalu. Gadis muda berwajah molek itu pun hamil, kemudian sang janin di gugurkan untuk menutupi aib yang pastinya akan cepat berkembang ke masyarakat.
Sebenarnya sangat disayangkan keputusan si Poniyem yang menggugurkan kandungan dan keluar dari sekolah mengingat dia adalah seorang yang pandai dan berprestasi dalam pendidikan.

Dia terus berjalan di atas tanah becek. Poniyem sangat bersemangat karena ada harap, yakni lembaran pasti akan ia terima nanti.
Entah apa yang sebenarnya Poniyem pikirkan saat itu sehingga dia menjalani sisi kehidupan yang sebenarnya tak baik. Namun, semua itu ia lakukan karena juga ada campur tangan dari Agus, pacarnya Poniyem.
Setelah mengetahui bahwa Poniyem hamil dan dirinya tak mungkin menikahinya, Agus pun menyuruh Poniyem untuk menggugurkan kandungannya yang semakin hari kian membesar. Mulanya Poniyem menolak usulan Agus, tapi kemudian pihak sekolahan mengetahui tentang kehamilan Poniyem. Gadis muda itu pun di keluarkan dari sekolah. Berita kehamilan Poniyem santer terdengar hingga kemana-mana sehingga orang tuanya berang dan mengusir Poniyem.
Dalam kepergian dari rumahnya, Poniyem yang bertubuh molek dan berwajah cantik itu sempat bingung mau kemana. Dia ingin ke rumah sang pacar, tapi di urungkan niatnya sebab Agus yang dalam keseharian bekerja sebagai sopir bus antar daerah tersebut tidak berada di tempat.

Rasa bersalah karena dosa sempat membuat Poniyem mencoba bunuh diri. Dia menyayat pergelangan tangan saat dilihatnya ada pecahan kaca di pinggir trotoar jalan. 'Sret!' dengan terpejam Poniyem menyayatkan pecahan di pergelangan tangan sebelah kiri. Seketika darah mengucur deras. Wajahnya pucat dalam gigil dan perih.
Poniyem si jelita membuka matanya, dia melihat pergelangan tangan bersimbah darah. Bibirnya gemetaran, pandangannya berkunang, tidak lama berselang tubuhnya ambruk seiring semakin derasnya darah mengucur.
Beberapa saat Poniyem tak sadarkan diri. Saat matanya terbuka, dengan setengah kaget dia merintih. Dia melihat ada seorang pria muda berada di sisihnya.

"Kamu ini kenapa, kamu siapa, kenapa kamu mencelakai diri sendiri?!" Cerocos pria itu pada Poniyem dan yang ditanya tak memperdulikan pertanyaan tersebut.
Dalam keadaan tubuh lemas Poniyem hendak bangkit berdiri, tapi tubuhnya oleng dan kembali ambruk. Buru-buru pria itu menangkap tubuh moleknya Poniyem. Dia mengangkat dan membopong si Poniyem untuk kemudian membawanya ke rumah pengobatan.
Pria itu menarik nafasnya dalam-dalam disela ia mengamati si Poniyem. Rupanya pria yang diketahui bernama Priambodo itu sudah sedari tadi mengamati Poniyem sebelum wanita itu melakukan tindakan bodoh dengan menyayatkan pecahan kaca ke pergelangan tangan.

"Uhuk uhuk, a...aku, aku," Lirih suara Poniyem disela bibirnya yang mengering. Dia tidak meneruskan kata-kata dan malahan air matanya menetes. Melihat hal itu Priambodo jadi bersedih. Dihiburnya Poniyem oleh Priambodo, dan akhirnya Poniyem pun tersenyum meski getir.

Luka di pergelangan tangan Poniyem telah diobati oleh dokter, selanjutnya Priambodo mengajak gadis muda nan jelita itu ke rumahnya. Tentu saja Poniyem takut akan ajakan pria tersebut mengingat mereka juga baru kenal. Namun Priambodo bisa meyakinkan wanita berambut hitam panjang itu bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada Poniyem di tempatnya Priambodo.
Poniyem sedikit terperangah mengetahui rumah milik Priambodo yang megah berdiri di atas tanah luas dengan taman bunga menghampar memperindah pandangan. Wanita itu tak menyangka jika Priambodo sebaik itu kepadanya.
Setelah keduanya masuk ke dalam dan Poniyem dipersilahkan duduk, pria gagah bernama Priambodo itu mulai menjelaskan kenapa dirinya perduli kepada Poniyem.
Dengan segala kepintaran bicaranya Priambodo mulai bisa mengendalikan pikiran Poniyem. Pria itu pun akhirnya menyuruh Poniyem untuk tinggal bersamanya beberapa waktu.
Oleh karena bingung mau tinggal dimana dan sepertinya Priambodi memang ikhlas menolongnya, jadi wanita cantik itu mengiyakan saja atas usulan dan ajakan Priambodo.

Dua hari telah terlewatkan Poniyem tinggal di rumah Priambodo. Wanita itu terlihat senang dibalik kesedihan yang ia coba membuangnya jauh. Poniyem menghela nafas, sementara Priambodo tersenyum berjalan ke arah gadis jelita tersebut.
Mereka akrab dalam perbincangan ringan. Ada banyak yang Priambodo tanyakan kepada Poniyem, dan wanita tersebut menjawabnya dengan senang hati lantaran ia mengangap pria di depannya adalah seorang yang baik dan hal itu telah dia buktikan dalam dua hari.

"Ok Yem, sekarang kita keluar jalan-jalan yuk," Ajak Priambodo yang lantas menggandeng tangan Poniyem. Mereka keluar rumah jalan-jalan dengan menaiki sedan warna metalic. Poniyem tampak ceria di dekat Priambodo, dan berlahan ia rasakan ada gerar-getar halus menyelubungi ruang hatinya. Semenjak itu, Poniyem selalu menuruti kata-kata Priambodo, rasa cinta yang telah tumbuh pada diri gadis itu kepada Priambodo telah membuanya takhluk, hal itu diketahui oleh pria tersebut yang memang sedari awal sangat ia harapkan bahwa suatu saat nanti Poniyem akan menuruti segala perintahnya.

Mobil yang mereka naiki terus melaju menyisir jalan perkotaan. Priambodo membelokkan mobilnya ke sebuah tempat yang rasanya asing buat Poniyem. Setelah memarkirkan mobilnya kemudian pria itu mengajak Poniyem untuk masuk mengikutinya.

"Tempat apa ini mas, kok banyak wanita seperti itu?" Tanyanya Poniyem heran, tapi Priambodo tak lantas menjawabnya. Pria tadi langsung menemui seorang wanita menor setelah menyuruh gadis jelita itu untuk duduk.

"Apakah ini tempat maksiat, pelacuran? Kenapa dia mengajakku kesini sih?!" Lirih suara Poniyem di ujung bibir. Sementara itu Priambodo berbincang dengan wanita berpenampilan menor sebentar kemudian balik ke tempat Poniyem.
Tak disangka oleh Poniyem kalau dirinya disuruh memperkerjakan diri melayani laki-laki hidung belang di tempat itu oleh Priambodo. Jelas saja gadis cantik itu mencak-mencak marah dan tak mau, bahkan dirinya berniat pergi dari ruangan itu, tapi dengan cepat tangan Priambodo menyambar lengan Poniyem dan menyuruhnya duduk kembali. Priambodo menjelaskan kepada gadis di sampingnya agar mau menurutinya. Dengan segala rayuan manis yang Priambodo keluarkan, Poniyem akhirnya mau menuruti perintah pria tersebut dengan satu syarat bahwa Priambodo harus menjadi pacarnya. Mendengar kata dari Poniyem itu Priambodo tersemyum, dia merasa menang dan berhasil memanfaatkan Poniyem. Jadilah, Poniyem melayani pria hidung belang di rumah bordir tersebut.

Hari-hari selanjutnya Poniyem tak risih lagi untuk menjalani kehidupan hitam bersama Priambodo. Bahkan wanita itu telah beralih ke kelas eksekutif dengan melayani pria-pria klimis berduit di hotel berbintang dan tak lagi di rumah bordir yang berkelas menengah ke bawah.
Poniyem kini telah bergelimpangan harta oleh karena pekerjaannya. Dia hidup mewah bersama Priambodo yang telah lebih dulu kaya dari hasil pelacuran. Perlu diketahui, ternyata Priambodo adalah seorang agen penyedia wanita-wanita penghibur untuk pria hidung belang dan pekerjaannya tersebut telah dilakukan hampir 10 tahun belakangan tanpa pernah tercium oleh pihak berwajib.

Jika Poniyem sangat mencintai Priambodo, maka tidak demikian dengan lelaki ganteng berbadan tegap tersebut. Priambodo menganggap cintanya Poniyem kepadanya tidak ubahnya seperti wanita-wanita lain yang pernah ia jadikan pelacur, yakni tak ada artinya sama sekali dan itu hanya sekedar pelampiasan nafsu semata. Mengetahui hal itu Poniyem tak terima karena dia telah banyak memberikan harta bendanya untuk Priambodo. Akhirnya pada suatu hari terjadi cekcok antara keduanya. Poniyem mengungkit-ungkit apa yang telah diberikan pada lelaki tersebut dan memintanya untuk dikembalikan lalu dirinya ingin pergi menjauh dari Priambodo.
Priambodo bukanlah seorang lelaki bodoh yang akan begitu saja melepas saham bernilai tinggi, yakni Poniyem. Dengan segala bujuk rayu dan sedikit mengalah, Priambodo menuruti semua kemauan Poniyem. Begitu juga saat wanita itu meminta dibelikan sedan BMW, Priambodo menurutinya asalkan Poniyem juga nanti menuruti setiap kemauaannya.
Kemewahan yang Poniyem miliki benar-benar mendekati lengkap. Mobil BMW sudah punya, rumah mewah sudah ada, uang tertumpuk di berbagai rekening bank, untuk urusan lelaki pun dia sudah ada dan ada banyak. Satu hal yang kemudian Poniyem pikirkan, yaitu berkeluarga. Tak mungkin kalau dirinya akan seperti itu terus, menjadi pelacur dengan bayaran tinggi.
Dia pun mengajak Priambodo untuk menikah. Seperti yang sudah ada pada diri lelaki itu terhadap Poniyem, drinya hanya menganggap wanita cantik super sexy itu tak lain hanya sebagai ladang bisnis yang banyak mengalirkan rupiah.
Dengan sangat halus Priambodo menolak ajakan Poniyem. Mengetahui ajakannya ditolak lelaki yang sangat dicintainya, Poniyem jadi berang. Pertengkaran antar keduanya kembali terjadi, bahkan nyawa wanita tersebut hampir melayang. Priambodo menghantamkan sebuah kursi kayu ke kepala Poniyem sehingga tubuh perempuan tadi terhuyung dan ambruk. Sumpah serapah keluar dari mulut Poniyem yang sexy, tapi Prismbodo tak memperdulikan dan pergi meninggalkannya dengan wajah sinis.

Rasa kesal dan dendam telah menyelubungi Poniyem terhadap Priambodo. Wanita cantik berambut panjang dengan pinggul yang aduhai itu melangkah keluar rumah dan hendak melaporkan perbuatan Priambodo ke Kantor Polisi. Tapi apa yang terjadi? Poniyem kaget saat dilihatnya ada lima pria bertubuh kekar dan berwajah garang berdiri tegap di samping Priambodo yang tadi sudah pergi.
Dengan cepat kelima pria garang tersebut merengkuh tubuh Poniyem dan mengikatnya, kemudian di bawanya masuk ke dalam sebuah mobil Avanza warna putih dengan paksa. Ya, Priambodo tidak mentolir tingkah Poniyem. Pria itu nekat menangkap dan membuang Poniyem ke suatu tempat yang jauh dari rumah mewah milik Poniyem agar tak bisa kembali lagi ke tempatnya.

Mobil Avanza yang dinaiki Priambodo beserta teman-temannya terus melaju kencang membelah angin malam.
Sesampainya di sebuah tempat sepi dan sunyi, mobil itu berhenti. Ditariknya tubuh Poniyem keluar yang kedua matanya ditutupi kain hitam.
Priambodo beserta kelima temannya tertawa terbahak, sementara Poniyem meronta dan meminta penjelasan kepada Priambodo kenapa dirinya diperlakukan seperti itu. Bukan jawaban yang ia terima, tapi tamparan keras dari Priambodo beberapa kali mendarat di wajah mulusnya hingga dia menjerit histeris dan kesakitan.
'Sreeeetttt!!!' Kain penutup mata Poniyem ditarik dengan kerasnya oleh Priambodo. Gigi pria itu gemertak memandakan dia marah.

"Karena kamu susah diatur, maka nikmati kehidupanmu di dasar jurang sana! Dasar perempuan sundel...!!!" Setelah berkata seperti itu, Priambodo menendang tubuh Poniyem sampai terguling masuk ke sebuah jurang yang teramat curam. Jeritan dan pekitan menggema dari mulut Poniyem, sementara itu Priambodo dan kelima temannya tertawa terbahak-bahak dengan berkacak pinggang.
Pria-pria itu meninggalkan tempat tersebut dengan muka sinis dan merasa puas. Tubuh molek Poniyem melayang-layang sebelum akhirnya menghantam bebatuan di dasar jurang.
Perempuan itu telah mati mengenaskan.
Kehidupan yang ia pilih dan menjadikannya sebagai pelacur di atas awan hitam selama ini akan mengantarkannya ke suatu tempat yang tidak diketahui sebelumnya. (*)

?pub=henrykusumaputra@ZackyMadumoeID&for

4 Responses to "Cerpen: Pelacur di Atas Awan"

  1. мαdυмσє вlσg24 Februari 2016 pukul 01.52

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/cerpen-pelacur-di-atas-awan.xhtml

    BalasHapus
  2. Itulah akibat apa yg telah diperbuat

    BalasHapus
  3. kasian siponiyem. cobaan demi cobaan terus berdatangan menghampiprinya.
    bdw namanya unik banget poniyem :lol:

    BalasHapus