~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 4) ~

a


laju sepeda motor yang di kendari bagus melaju pelan membelah angin yang sore itu bertiup tidak terlalu kencang.
sementara itu , dewi melingkarkan tangannya di pinggang bagus dengan mesranya.

" kita ke sekolahan dulu lho wi , karena nanti kita berangkat sama-sama dengan yang lain dari sana " kata bagus sambil mengangkat helmnya dengan tangan kiri.

" lho , kenapa tidak langsung ke tempatnya saja sih gus? " kata dewi.

" tidak say , karena nanti juga akan ada pengarahan dari para guru dan yang lainnya " kata bagus menjelaskan, kemudian dia menambah laju sepeda motornya.

" ok lah gus, aku ikut saja. lihat gus itu siapa? " kata dewi. kemudian bagus menekan bell di stang kiri.

" hey don " kata bagus pada dony (temannya).

" hey juga gus , wi " kata dony , kemudian mereka ber-iringan melaju ke arah sekolahan.



selang berapa lama kemudian , mereka sudah sampai di halaman sekolahan. terlihat di sana teman-temannya sudah ngumpul.

" selamat sore friend " kata bagus menyapa teman~temannya.

" hey gus, kenapa kamu tidak bawa gitar ? " tanya salah seorang teman si bagus.

" ealaaaah.. , aku lupa kim. habis tadi aku tergesa-gesa sih " jawab bagus dengan nyengir.

" yaaa bakalan tidak asik dong kalau tidak ada gitar. parman mana parman..? " kata mustakim , lalu dia mencari parman.

" ada apa bray ? " jawab si parman kemudian.

" gitarmu masih ada kan? kita ambil yuk ! , ini si bagus lupa membawa gitarnya.. " kata mustakim mengajak parman.

" tapi gitarku kan jelek bray , mana sudah lapuk bodynya.. " kata si parman sambil mengupas perment.

" tidak apa-apa man , ambil yuk ach " kemudian si mustakim dan parman beranjak dari tempat dan menuju ke rumah si parman yang jaraknya -+ 60 meter dari sekolahan.



" selamat sore anak-anak , bagaimana keaadaan kalian semua ? " kata pak guru anton pada semua yang ada di tempat tersebut.

" baik pak.. " jawab si bagus dan yang lainnya.

" perlu di ingat , kalian di larang membawa minuman keras dan memakainya , juga tidak boleh membuat kerusuhan selama di tempat acara dan sepulangnya. Kalian mengerti ?! " kata pak guru anton menambahkan.

" iya pak.. " serentak mereka mengiyakan kata-kata pak anton. namun tidak demikian dengan si caplin , dia sudah teler/mabuk duluan bersama rudi . mereka telah menenggak whisky tadi di kios om juned yang tidak jauh dari sekolahan.
setelah semuanya di rasa cukup jelas , pak guru anton pun mempersilahkan mereka untuk berangkat bersama ketempat acara.



mereka berjalan ber-iringan , canda tawa pun kerap mereka lontarkan dalam perjalanan , hingga tidak terasa mereka telah tiba di tempat acara perpisahan sekolah tersebut.

" aduh.. sebenarnya aku tidak suka tempat ini rud " kata caplin pada rudi.

" memang kenapa bro ? " jawab rudi.

" bosan bro.. , kalau tidak salah.. ini yang ke 15 kalinya aku datang ke tempat ini " kata si caplin yang agak miring-miring kepalanya dan matanya pun terlihat redup karena tadi kebanyakan minum whisky.

" huuuu , kalau bosan kok sampai 15 kali datang ke sini " kata rudi yang matanya tampak memerah , juga kebanyakan minum tadi.

" hahahahaaa " si caplin pun kemudian tertawa lebar.


sebentar lagi senja datang , udara sudah terasa dingin , apalagi kabut sudah tampak turun menyelimuti bukit cinta , di mana si bagus dan yang lainnya mengadakan acara perpisahan sekolah.
tidak lama kemudian , acara demi acara pun di mulai dengan serunya (meski tidak ada hadiahnya , hehehee).

di sudut semak-semak yang tidak jauh dari air terjun di tempat itu , terlihat beberapa orang duduk-duduk berduaan. mereka asik berbincang-bicang sambil menikmati jernihnya air terjatuh luruh dan mengalir mengikuti lekuk sungai.

" say , apa yang kamu rasakan saat ini ? " kata bagus pada dewi.

" senang say , apalagi bisa menikmati pemandangan alam di sini. tapi sayangnya malam ya say.. jadi tidak puas dech menikmatinya " jawab dewi yang menatap wajah bagus dengan ketulusan.

" iya say , itu karena anak-anak pada minta malam hari di adakan acaranya. say.. " kata bagus , kemudian dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya.

" iya , ada apa say " kata dewi.

" tidak ada apa-apa kok. lihatlah di sana say " kata bagus sambil menunjuk ke arah yang tidak jauh dari tempatnya duduk.

" he'em , itu tempat apa ya gus ? " tanya si dewi pada bagus.

" hehee aku juga tidak tau wi. eh ngomong-ngomong perutku lapar ini say " kata bagus kemudian dia mengambil kue kering yang di bawa oleh si dewi.

" eh gus, kita sholat dulu yuk , kan sudah maghrib " kata dewi , lalu mereka pun kembali ke tempat tenda yang tadi mereka pasang tidak jauh dari air terjun.



suasana di tepi air terjun itu tampak ramai oleh kegiatan anak-anak yang tadi sore datang ke tempat itu.
suara canda tawa mereka menggema di antara dinding-dinding malam.
suara petikan gitar dari bagus pun mengalun merdu berpadu dengan nada gemercik air terjun yang mengalir.
dewi sang kekasihnya terlihat sangat menikmati semuanya. dia menyandarkan kepalanya di bahu bagus dengan mesranya.
sementara itu , ada dua pasang mata mengawasi mereka. mereka mengendap-ngendap di balik semak-semak tidak jauh dari tempat itu.

" hey rud , lihat itu ada 2 sejoli lagi memadu kasih " kata si caplin pada rudi.

" iya bro, kita godain saja yuk " kata rudi pada caplin , kemudian dia mengambil kerikil kecil dan melemparkan ke arah si bagus dan dewi.
KROSAAAK ! , suara kerikil itu jatuh di semak dekat si bagus dan dewi. bagus pun menolehnya.

" ada apa gus ? " tanya dewi.

" tidak tau wi , mungkin ada ranting jatuh " jawab bagus , kemudian dia kembali memaikan gitar yang tadi di bawa oleh mustakim.

" lihat itu gus , bulan bersinar terang. apa sekarang bulan tanggal 15 ya alias purnama ? " kata dewi pada bagus.

" sepertinya begitu say " kata bagus. kemudian dia bangkit dari tempat duduknya karena penasaran dengan suara krosak seperti benda jatuh kembali terdengar.

" lihat itu bro , bagus tengak-tengok seperti monyet mencari pisang. xixixixiii " kata rudi lalu tertawa kecil.

" hahahahaa , iya rud " jawab caplin yang juga ikut tertawa.

" huuust.. tertawanya jangan keras-keras bro " kata rudi sambil dia menutup mulut caplin dengan telapak tangannya.

" hemmm seperti ada yang sengaja mengganggu kita ini say , tapi biar saja lah " kata bagus pada dewi.

" siapa gus ? " tanya si dewi.

" tidak tau wi. kita lanjutkan saja say , kamu nyanyi iya.. lagunya cokelat " karma " , ok say ? " kemudian jari bagus kembali memetik senar-senar gitar. sementara itu si dewi menarik nafas panjang kemudian menyanyikan lagu karma yang di populerkan oleh cokelat band.


" waduh wi , gerimis ini " kata bagus.

" iya gus , kita ke tenda saja yuk " kata dewi yang kemudian menggandeng tangan bagus.

" sebentar wi , sepertinya gerimisnya cuma lewat " kata bagus tersenyum.

" iya gus " kata dewi , dan KROSAAAK ! , kembali suara itu terdengar.

" woy ! siapa kamu ?! , kenapa dari tadi mengganggu kami ? " kata bagus dengan penasaran , tapi tidak ada suara jawaban. kemudian bagus mengambil sebongkah batu seukuran kepalan tangan dan.. WUUUSS..! , " aduh.. hampir saja kena " suara dari balik semak-semak. kemudian si caplin dan rudi keluar dari tempat itu.

" hahahaaa , hampir saja aku lemparamu gus " kata rudi.

" huuuu , ternyata kalian ?! , kenapa juga pakai sembunyi dan main lempar tadi ? " kata bagus.

" sorry gus , sorry.. ! bagi rokoknya dong plin " kata rudi dan langsung menyalakan korek apinya buat menyulut rokok.

" hehehee , kalian mau mengintip aku dan dewi ya? kayak tidak pernah pacaran saja kalian ini " kata bagus , lalu dia menawarkan kue pada ke dua temannya itu.

" hehehee iya gus , habis.. mengintip itu sebuah kenikmatan tersendiri lho.. ! " kata si caplin.

" iya buat kalian , dosa tau ! hahaa " kata bagus kemudian mereka tertawa.
mereka terus bercanda dan ngobrol , sampai pada akhirnya si rudi dan caplin cabut mohon diri mau ke tempat lain.

" aku cabut dulu ya gus , wi. mau patroli dulu.. , hahaa " kata caplin dan rudi.

" iya bray iya.. " kata bagus pada ke dua temannya tersebut.


malam pun terus bergerak semakin larut. udara dingin semakin terasa merasuk ke pori-pori kulit.

" wi , tidak terasa sudah jam 10 (22.00 wib) , kita ke tenda yuk " kata bagus.

" iya gus. hoaaaamz.. ngantuk gus.
eh lihat gus , itu ada bintang jatuh " kata dewi kemudian.

" iya say , tapi kita tidak boleh musyrik lho , melainkan berdo'a yang baik. hehehee tapi aku juga lupa do'anya say " kata bagus tersenyum. kemudian dia meraih bahu si dewi. dia mendekatkan wajahnya ke wajah gadis cantik itu.
satu kecupan mendarat di kening dewi.
dewi pun terpejam , lantas dia melenguh/mengeluarkan suara desis nikmat (mungkin.. hahaa) " ugh.. " suara pelan dari gadis cantik tersebut tatkala bibir bagus menelusuri leher jenjang si dewi.

" gus , sudah dulu gus jangan di teruskan " sontak dewi sedikit mendorong tubuh bagus , karena dia tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak patut terjadi sebelum resmi menikah.

" maaf say ,iya say " kemudian bagus menarik nafas panjang dan menghembuskannya seakan menghantam dinding tebing air terjun di dekatnya. di tatapnya dalam-dalam wajah kekasihnya itu.

" ada apa gus ? " tanya dewi pada bagus.

" tidak ada apa-apa kok wi. yuk kita ke tenda saja " ajak bagus. kemudian mereka pun kembali ke tenda untuk beristirahat.



Pagi telah tiba , sinar mentari telah menampakkan diri , namun hawa dingin masih begitu terasa.
anak-anak sudah pada terbangun dan keluar tenda untuk menggerakkan badan dan menghirup udara pagi yang begitu segar.

" oh iya anak-anak, nanti sebelum kita pulang , kita harus membersihkan sisa-sisa perkemahan kita ini " kata pak anton yang saat itu juga lagi joging kecil.

" iya pak " jawab anak-anak tersebut.


" wi , menurut pak anton tadi malam , kalau keberangkatan ke batam jadi besuk lusa , dan kamu juga ikut ke rekrut lho wi " kata bagus pada dewi yang saat itu menikmati sejuknya air terjun.

" lho kok cepat sekali gus ? " kata dewi.

" iya wi , kabarnya sich karena telah di bukanya pabrik baru di sana. emmm , wi.. " kata bagus lalu terdiam.

" kenapa gus " tanya dewi pada bagus.

" tidak apa-apa kok wi , hanya saja aku belum siap kalau kita berpisah secepat ini " kata bagus lalu mendongakkan kepala.

" iya gus , aku pun begitu , tidak tidak bisa rasanya berpisah darimu dengan waktu yang cukup lama " kata si dewi , lalu menatap wajah bagus begitu dalam.

" iya sudahlah say , nanti kita juga akan bersama lagi setelah kepulanganmu , iya kan say " kata bagus mencoba melapangkan dada.

" he'em gus " jawab dewi dengan tersenyum berat.

waktu pun sudah siang , setelah mereka membersihkan tempat perkemahan , mereka pun pulang ke tempat masing-masing.



Siang itu di rumah dewi , tampak kesibukan dewi sedang mondar-mandir dari kamar ke ruang depan , menata persiapan segala sesuatu untuk perjalan jauhnya nanti.
Tulalit tulalit tulalit.. , suara nada dering hanphone kepunyaan dewi berdering. di angkatnya telfon dari bagus , lantas " hello juga gus , kamu sekarang di mana say ? " jawab dewi dari telfon selulernya.

" aku masih di rumah say , sebentar lagi menuju rumahmu " jawab bagus.

" oh , cepat ke sini ya gus " kata dewi.

" iya say , kalau begitu sudah dulu iya , aku akan ke situ sekarang , bye " lalu bagus menutup pembicaraan dan langsung menghidupkan helikopternya, hahahaa.
dia terus melaju dengan kencangnya menuju rumah si dewi.


tidak lama kemudian bagus sudah tiba di rumah kekasihnya , dia langsung turun dari sepeda motornya dan di sambut senyuman merekah dari bibir mungil gadis cantik itu.
" ada apa denganku wi ? kok kamu ngelihati seperti itu ? " tanya bagus pada dewi.

" tidak apa-apa gus , cuma itu.. resleting celanamu kok begitu , xixixixiii " jawab dewi lalu tertawa kecil sambil menutupkan telapak tangannya ke mulut.

" hahahaaa , sorry wi aku lupa menariknya ke atas tadi. aduh... " kata bagus yang langsung membetulkan resleting celana yang tadi terbuka.

" silahkan masuk gus , itu kamu juga di tunggu ibu dan bapak " kata dewi , kemudian mereka masuk ke dalam rumah.

" assallamu'allaikum , bu , pak " kata bagus agak membungkukkan badannya.

" wa'allaikumsallam... , silahkan nak bagus " kata ibu dan bapaknya dewi.

" nak bagus , tolong nanti kamu yang mengantar dewi ya , hehehee , bapak tidak tau di mana itu kantor depnaker " kata bapaknya dewi berpura-pura tidak tau , padahal dulu bapaknya dewi juga yang mengerjakan renovasi kantor depnaker tersebut. mungkin begitulah salah satu cara orang tua memberikan kepercayaan pada yang muda , yang saling cinta.. karena telah melihat kejujuran hati dan sikap yang ada pada keduanya.

" injih/iya pak " jawab bagus dengan tegas. ibunya dewi hanya tersenyum melihat kedua anak muda tersebut.

" gus , nanti berangkat jam berapa ? " tanya si dewi pada bagus.

" satu jam lagi wi , karena nanti selepas ashar , rombongan akan di berangkatkan " kata bagus.



adzan ashar pun sudah berkumandang, setelah bagus dan dewi melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim dan muslimah. mereka kemudian mempersiapkan diri untuk selanjutnya menuju ke kantor depnaker di mana rombongan nanti akan di berangkatkan menuju pulau batam.

" ibu, bapak. dewi berangkat dulu ya. do'akan dewi ya bu, pak " kata dewi dengan suara serak dan menitikkan air mata.

" iya anakku, ibu dan bapak serta adikmu akan selalu mendo'akanmu. tetap hati-hati nanti di sana ya wi, karena kamu jauh dari ibu dan bapak, juga adikmu " kata ibunya si dewi yang juga tampak meneteskan air mata karena sebentar lagi anak perempuannya akan pergi jauh.

" iya anakku, jaga dirimu baik-baik di sana nanti " bapaknya dewi pun yang biasanya suka bercanda, hari itu beliau juga tampak sedih untuk melepas anaknya.

" mbak dewi, hati-hati di jalan ya, juga saat di sana nanti " adiknya dewi pun tidak ketinggalan memperingatkan kakaknya.

" iya dik, kamu juga yang rajin sekolahnya ya, jangan main terus, jaga ibu dan bapak " kata dewi pada adiknya.

" bagaimana wi, apa kamu sudah siapa ? " tanya bagus.

" sudah gus, aku sudah siap kok " jawab dewi. kemudian mereka berpamitan, bersalaman pada ibu, bapak dan adiknya. lalu mereka langsung menuju kantor depnaker.


mereka terus melaju berkejaran dengan waktu. sesekali suara bell sepeda yang di kendarai bagus berbunyi.
tidak lama kemudian, mereka pun sudah sampai di depan kantor depnaker.
terlihat di sana bus-bus terparkir, juga ada banyak orang (gadis-gadis) bergerombol menunggu sesuatu.

" permisi mbak " kata bagus yang menggandeng tangan dewi menuju sebuah ruangan setelah dia memarkirkan sepeda motornya.

" eh kamu dewi handayani kan ? " terdengar suara cewek di antara gadis-gadis yang lagi duduk di bangku, dan dewi pun menolehnya.

" siapa iya ? eh mbak citra. mbak di sini juga ? " kata dewi menatap ke arah cewek tadi, lalu dia menghampirinya.

" iya wi, kamu juga ikut rekrutan ini juga ya wi ? " tanya cewek itu yang bernama citra. citra adalah kenalannya dewi.
citra adalah murid dari sekolahan lain, tapi masih satu kabupaten dengan dewi.

" iya mbak, eh kenalkan mbak, ini bagus kakak aku " kata dewi dan memperkenalkan si bagus pada temannya tersebut. kemudian mereka pun berkenalan.

" oh iya mbak citra, aku tinggal dulu ya, aku mau ngecek dulu di ruangan itu " kata dewi pada citra. kemudian dewi dan bagus masuk ke ruangan yang tidak jauh darinya.

tidak lama kemudian, mereka keluar dari ruangan tadi, karena memang segala sesuatunya sudah lengkap.
" gus, bagaimana dengan kamu ? " tanya dewi pada bagus.

" bagaimana apanya say ? " kata bagus.

" ehem, maksutnya.. bagaimana dengan rencanamu kemudian ? " suara dewi terdengar parau.

" oh.. rencanaku. rencananya seperti semula say. aku akan kuliah dulu " kata bagus sambil membuka segel tutup botol air mineral.

" oh iya sudah say " jawab dewi.

" say, ini ada sesuatu buat kamu. kemarin-kemarin aku lupa memberikannya ke kamu " kata bagus, lalu dia merogoh saku jaketnya dan memberikan sebuah benda pada kekasihnya itu.

" apaan ini gus ? " tanya dewi.

" ini buat kamu wi, ini buat cinta kita " lalu bagus memegang tangan dewi dan memasukkan sebuah cincin emas ke jari kekasihnya.
mereka saling bertatapan, dalam sorot mata keduanya seperti menyampaikan kecamuk isi hati mereka.


(bersambung ke episode 5)



tag: novel bersambung: cintaku merintih di pulau batam (episode 4)

0 Response to "~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 4) ~"

Posting Komentar