~ hantu kepala bermata satu ~

hantu-kepala-bermata-satu.jpg</a><br

Hari juga belum begitu sore, ketika itu keluarga pak andi baru saja sampai di rumah barunya, guna menempati rumah tersebut yang baru di belinya dari seseorang lewat iklan kecik/iklan baris di sebuah surat kabar.
Keluarga pak andi pindah dari rumah kontrakan yang sudah selama hampir 7 tahun di tempatinya.

" kita istirahat dulu pak, biar nanti saja barang-barang itu kita turunkan " kata pak andi kepada orang-orang yang membantu kepindahannya ke rumah tersebut.

" iya pak " kata orang-orang tersebut. kemudian mereka duduk-duduk di teras rumah sambil mengamati suasana sekelilingnya.

" hemmm, hey jo, apa kamu juga merasakan aura tidak baik di sekitar rumah ini ? " tanya si frendy pada temannya.

" iya kang, aku merasakan aura tidak bersahabat di rumah ini " jawab si paijo sambil sesekali menghisap rokoknya.

" hehehee aku jadi merinding jo, padahal masih sore " kata frendy, lantas dia melongok ke dalam rumah dari balik jendela.

" kenapa kang ? " tanya paijo, kemudian dia berdiri dan ikut melihat ke dalam rumah tersebut.

" kelihatannya serem jo, hiiiii bulu kuduku merinding ini " kata frendy, kemudian dia duduk kembali.


" ayo ayo.., ayo kita turunkan barang-barangnya, lagian di atas seperti mendung itu " suara sang sopir mengajak orang-orang di situ. Kemudian mereka menurunkan barang-barang di dalam mobil pick up tersebut dan kemudian memasukkannya ke dalam rumah.

" aduh aduh.., kakiku tergencet jo " suara si frendy sambil meringis menahan sakit.

" iya frend, ini pintunya tidak lebih besar dari lemari ini. hehehee " kata si paijo dengan menahan beban lemari yang di angkatnya bersama yang lain.

" letakkan di dalam kamar saja lemari yang ini pak " kata pak andi, kemudian lemari pun di tempatkan pada pojok kamar. Setelah itu mereka pun keluar untuk mengambil barang-barang yang lain.



GRUMPYAAAANG !!, terdengar suara seperti benda terjatuh dari ruangan belakang rumah. kemudian istri pak andi memeriksa tempat asal suara tersebut, kebetulan saat itu istri pak andi sedang menyapu ruangan kamar.

" suara apa itu ret ? " tanya bu risma kepada anaknya (retno istri pak andi).

" tidak tau bu, biar saya periksa dulu " jawab bu retno pada ibunya, kemudian dia pun memeriksa ruang dapur, namun di sana tidak mendapati apa-apa.

" aneh, tadi suaranya dari sini tapi kok tidak ada apa-apa ya ? " gumam bu retno, kemudian dia kembali ketempatnya tadi.

" tidak ada apa-apa kok bu " kata bu retno.

" Ooo.. " kata bu risma. Sementara itu, semua barang di dalam mobil pick up yang pak andi sewa sudah di masukkan ke dalam rumah semua, dan mereka lagi pada duduk-duduk sebentar sambil menikmati makanan dan minuman seadanya.

" maaf pak andi, sepertinya mau hujan ini. kalau begitu kami mohon diri dulu ya pak " kata sopir tersebut pada pak andi.

" ya pak, terima kasih ya atas bantuannya " kata pak andi kepada sang sopir pick up, lantas pak andi memberikan amplop kepada sopir tersebut.

" terima kasih pak andi. ayo jo dan frendy, mari kita jalan.. " kata sopir tersebut kepada si paijo dan si frendy. Kemudian mereka menyalakan mesin mobil dan langsung bablas hilang di tikungan jalan.



Hari mulai gelap, sebentar lagi memasuki shalat maghrib. Gerimis lembut juga sudah turun. Pak andi baru saja selesai membetulkan antena telivisi 14" miliknya. kebetulan lampu PLN di rumah itu juga sudah terpasang, jadi tinggal tancap saja kabel tv-nya.

" aku masakkan mie rebus saja ya pak " kata bu retno pada suaminya.

" iya bu, kalau ada telornya setengah matang ya.. " jawab pak andi, dan bu retno pun melangkah ke dapur yang masih berantakan itu.

" aduh, kenapa lampu di sini mati ya, bukannya tadi menyala ? " kata bu retno yang kemudian mengambil sebatang lilin di kamarnya yang memang sudah di persiapkan buat jaga-jaga kalau mati lampu.

" bayangan apa itu ? hiiiii aku jadi merinding begini " kata bu retno, tapi dia masih melanjutkan memasak mie rebusnya. Setelah mie sudah masak, lilin pun di matikannya, kemudian dia pun membawanya ke ruangan depan dimana di situ ada suami dan ibunya.



" ini mienya pak, bu " kata bu retno kepada suami dan ibunya.

" iya bu, terima kasih. lihat orang itu bu, kasihan sekali dia " kata pak andi yang lagi menonton acara " TOLONG " di sebuah channel tv swasta.

" iya pak, kasihan ibu-ibu itu. eh pak tadi di belakang, aku melihat bayangan aneh, lampu dapur juga mati pak " kemudian bu retno menceritakan keanehan pada suaminya.

" he'em bu, aku juga merasakan hawa lain di rumah ini. Semoga saja dia tidak mengganggu kita " kata pak andi di sela-sela makannya.




Keluarga pak andi lagi asik menikmati acara televisi kesayangannya, ketika tiba-tiba terdengar suara gaduh di ruangan bekakang. GRUMPYAAAAANG.. !!.

" suara apa itu bu ? " tanya pak andik kepada istrinya.

" tidak tau pak, coba kamu periksa pak " jawab isti pak andi. kemudian pak andi pun berdiri bangkit dari tempat duduknya dan melangkah ke arah ruangan dapur dan memeriksanya.

" hemmm, panci jatuh " kata pak andi dengan lampu senter kecil mengarah ke benda tersebut, lantas beliau mengambil panci tersebut dan mengembalikan ke tempatnya.
Sementara itu tanpa di sadari oleh pak andik, sebuah mata mengawasinya dengan tajam.

" apa itu ?!. kok aku jadi merinding seperti ini ya " sebuah bayangan berkelebat dan GRUMPYAAAAANG.. GRUMPYAAANG !! panci itu kembali terjatuh di susul oleh peralatan dapur lainnya.

" Astaghfirullahallazim.. , apa itu ? hiiii " kemudian pak andi berlari menuju ruangan depan dengan jantung berdegup kencang.

" ada apa pak ? kok seperti ketakutan begitu " tanya sang istri.

" anu.. anu bu. tadi aku melihat bayangan berkelebat, dan wujud kepala tanpa badan dengan matanya tinggal satu di belakang sana " kata pak andi dengan nafas tidak teratur.
Pak andik sendiri adalah seorang lelaki penakut bila melihat hal-hal aneh dan menyeramkan.

" terus bagaimana pak ?, bu ? aku juga takut.
itu pak, itu.. itu !!! " kata bu retno, dan menjerit karena dia melihat apa yang suaminya lihat tadi. Sementara itu, bu risma hanya bengong saja karena tidak melihat apa-apa.

" mana ? aku tidak melihat apa-apa ret " suara bu risma.

" tadi sana bu, ada kepala melayang dengan mata yang tinggal satu " jawab bu retno.

" sudahlah ret, ndi. lebih baik kita shalat dulu " ajak bu risma pada keduanya. Mereka pun kemudian menjalankan shalat isya' berjamma'ah.



Malam itu jam dinding menunjukkan pukul 23.37 wib. ketika suara gaduh kembali terdengar dari ruang dapur rumah pak andi.
Pak andi yang pada saat itu belum tidur, mondar-mandir tidak tau apa yang harus di lakukannya. Sementara istri dan ibunya sudah tidur dari tadi.

" apa yang harus aku lakukan ? aku takut " gumam pak andik.

" tolong aku... tolong aku... " terdengar suara wanita dari arah belakang rumah tersebut. sontak saja pak andi kian merinding, lantas dia langsung mengambil selimut dan menutupi wajahnya dengan bantal.

" tolong aku.. tolonglah aku.. " kembali suara itu terdengar di telinga pak andi, dan sepertinya suara itu berada di dalam kamar yang pak andi tempati.

" jangan ganggu aku, jangan ganggu keluargaku ! pergi sana !! " suara pak andi dari balik bantalnya, namun suara itu tidak kunjung pergi. Pak andi kemudian melafadzkan ayat-ayat suci hingga dia tertidur.



Pada keesokan harinya, pak andi menceritakan kejadian tadi malam kepada teman kerjanya.

" ngeri wan, rumah yang aku tempati berhantu. tadi malam aku dan keluargaku di godanya " kata pak andi kepada temannya.

" serius ?, kalau begitu nanti sepulang kerja aku ke rumahmu ndik " kata teman pak andi yang bernama wawan.

" ok wan " jawab pak andi.


Jam kerja pun sudah selesai. pak andi, wawan, junet, kemudian bersama-sama menuju rumah pak andi.
Sesampai di rumahnya, pak andi mempersilahkan kedua temannya untuk duduk.

" waduh, rumahmu ini penuh dengan aura gelap ndik. aku merasakan ada arwah tidak sempurna di rumah ini " kata si wawan.

" oh, terus wan ? " tanya pak andi.

" biar aku memeriksanya ndi. ayo temani aku jun " kata wawan yang kemudian mengajak junet temannya. Mereka kemudian menuju ruang dapur di mana si wawan merasakan hawa yang sangat kuat dari arah tersebut.

" sebentar, kamu sudah siap jun ? " suara si wawan.

" siap boss.. " jawab si junet. tidak berapa lama berselang, suara junet mendadak berubah.

" assallamu'allaikum. anda siapa dan kenapa sampai seperti ini ? " suara wawan kepada si junet, tapi junet diam saja.

" namaku jamilah, aku di aniaya sebelum akhirnya di bunuh oleh orang-orang biadab itu " terdengar suara dari mulut si junet yang telah di masuki roh.

" maksud anda ? mereka siapa ? " tanya wawan.

" mereka yang membunuhku. mereka kejam, mereka memotong-motong tubuhku, mereka biadab !!.
tolong aku.. tolonglah aku.. ! sempurnakan aku..!! " kemudian tubuh si junet lunglai dan jatuh ke lantai, sebelum akhirnya di bangunkan oleh wawan.

" bagaimana wan ? apa yang terjadi pada junet ? " tanya pak andi.

" junet tidak apa-apa ndi. kita perlu bantuan ustadz atau pak kyai untuk menyempurnakan arwah di rumah ini " kemudian si wawan menjelaskan semuanya pada pak andi. Setelah mendapatkan arahan dari wawan, pak andi kemudian mendatangkan ustadz kerumahnya guna menyempurnakan arwah yang berada di situ, sekaligus meruqyah rumah dan anggota keluarga.
Kemudian pak ustadz melakukan perbincangan dengan arwah tersebut. Sejak saat itu, penampakan hantu kepala bermata satu tidak ada lagi. aura rumah pun kini tampak terang dan asri.

Atas saran pak ustadz, kemudian pak andi melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib guna penyelidikan.

Dengan penggalian di ruang dapur tersebut atas petunjuk sang arwah bersangkutan, akhirnya kerangka manusia pun di temukan di ruangan dapur tersebut dan selanjutnya di kebumikan di tempat pemakaman umum (TPU). SEKIAN.



tag: hantu kepala bermata satu

0 Response to "~ hantu kepala bermata satu ~"

Posting Komentar