~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 10) ~

a


Bagus masih duduk sendiri bersandar pada dinding papan rumahnya pak dhe slamet. Pikiran dia masih tertuju pada si dewi kekasihnya.

" hey gus. silahkan ini di makan " suara silvy yang muncul dari dalam rumahnya pak dhe slamet.

" oh kamu vy. apa itu vy ? " kata si bagus yang agak kaget dengan ke datangan silvy, karena dia (bagus) yang lagi melamun.

" ini mie rebus gus, memang kamu tidak mencium baunya yang khas ya ? hehee " kata silvy sambil menyibakkan rambutnya yang jatuh ke muka dan menutupi wajahnya.

" oh.., ok vy. punya kamu mana mie rebusnya ? " tanya si bagus pada cewek di dekatnya itu.

" aku tidak suka mie rebus kok gus, eneg kalau makan mie rebus " jawab cewek itu.

" oh begitu.., kenapa kamu tidak masak yang goreng saja vy ?. ini aku makan ya.. " kata bagus, lalu dia mencicipi kuah mie tersebut.

" bagaimana rasanya gus ? " tanya si silvy.

" emm enak vy, uhuk uhuk uhuk " jawab si bagus sambil mengunyah makanan itu, dan dia pun tersedak karenanya.

" pelan-pelan ah gus, itu kan.. sampai muncrat " kata silvy, lantas tangan cewek itu mengelap baju bagus yang terkena cipratan kuah mie rebus. Sementara itu si bagus hanya diam saja melihat tangan cewek di dekatnya.

" bagus.. kamu di mana.. ? " suara seorang wanita dari dalam rumah.

" aku di sini bu, sebentar ya vy " jawab si bagus. kemudian dia meletakkan mangkuk mie yang ada di tangannya, lalu dia masuk ke dalam rumah tersebut.

" ada apa bu ? " tanya si bagus.

" kamu sedang apa gus ? kita pulang sekarang yuk " kata wanita tersebut yang ternyata adalah ibunya.

" tadi aku lagi makan mie rebus bu. ayo bu " kata si bagus. Kemudian mereka pun berpamitan kepada pak dhe slamet dan yang lainnya.

" maaf vy, mienya tidak aku habiskan, karena ibu mengajak pulang. hehee " kata bagus pada cewek yang bernama silvy.

" emmm, habiskan dulu gus mienya.. " kata silvy.

" terima kasih vy, lain kali saja kalau pas lagi tidak buru-buru vy.. hehehee " kata bagus lalu tertawa kecil. Kemudian bagus melangkah menuju ke tempat sepeda motornya berada. Dia pun tersenyum penuh arti bagi si silvy sebelum dia berlalu dari tempat itu dan menghilang di tikungan jalan.

" bagus.. bagus, kenapa kamu begitu istimewa buat aku ? apakah aku bisa memilikimu gus ? " kata silvy dalam hati, kemudian dia membereskan mangkuk tempat mie rebus tadi dan melangkah masuk ke dalam rumah pak dhe slamet.



Setibanya di rumah, bagus langsung masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di tempat tidur.
Ke dua matanya menatap langit-langit kamar berwana putih. Pikirannya tiada henti tertuju pada si dewi yang kini masih di tengah lautan.

" hufff, lagi apa kamu say ? aku kangen kamu " lirih suara bagus, kemudian dia bangkit dari tidurnya.
Bagus duduk sambil melingkarkan tangannya pada kedua kakinya, matanya menatap seisi kamar. Dia pun bergegas menarik laci meja belajarnya, di ambilnya foto dewi yang dia simpan di laci tersebut.

" wi, aku kangen kamu. sepi rasanya tidak dekat denganmu wi.. i love you ! " kemudian bagus mencium foto tersebut sebelum di letakkannya di atas meja.

" Siapa ya ? " kata bagus dan bergegas menyambar handphonenya yang berdering dengan nada dering lagu flamboyan milik grop bimbo, karena si bagus suka sekali dengan tembang kenangan.

" oh silvy, aku kira dewi.
hallo, assalamu'allaikum " suara bagus.

" wa'allaikumsalam. kamu sudah sampai rumah ya gus ? " kata silvy dari ujung handphonenya.

" iya vy, baru saja aku sampai. ada apa ya vy ? " tanya bagus pada silvy.

" emmm, tidak ada apa-apa gus. malam ini terasa sepi sekali gus.. " kata cewek tersebut.

" kok bisa ? " tanya bagus.

" iya gus, orang-orang rumah sudah pada tidur.. xixixixiii " kata silvy lantas dia pun tertawa kecil.

" oh, terus ? " tanya bagus dengan ringannya.

" emmm, temani aku ya gus " suara cewek itu.

" boleh " kemudian mereka mengobrol via hp di malam itu sampai lama.
Sementara itu jauh dari kamar si bagus, dewi (pacar bagus) terbangun dari tidurnya. Dewi duduk sambil mengamati orang-orang di sekelilingnya.

" uuugh.. mana mau pipis ini.
lin, lina. antar aku pipis yuk " kata dewi membangunkan si lina.

" uugh.. emmm. ya mbak " suara lina sambil mulet/menggeliat. Mereka pun menuju toilet kapal tersebut dengan mata yang masih mengantuk.

" hemmm masih malam ya mbak ? " tanya lina pada dewi.

" iya lin, baru jam 23.45 wib " karena mereka sudah selesai pipisnya, lantas mereka pun kembali menuju ke kamarnya.


" eh lin, sebentar " kata dewi, lalu menghentikan langkahnya.

" ada apa mbak ? " tanya lina.

" itu cowok, siapa ya namanya ? sedang apa ya dia ? " kata dewi pada si lina.

" cowok yang mana mbak ? " tanya lina pada dewi.

" itu lho.. yang selalu menemani kita, yang selalu ngobrol sama kita.. " kata dewi jengengesan.

" wew halah.. kenapa juga kita lupa tanya siapa namanya ya mbak, hehee " kata lina yang juga ikut cengengesan.

" iya lin, hehee. kita lihat dia lagi apa yuk, sebentar saja lin.. " kemudian dewi dan lina menuju tangga kapal di mana si pemuda yang biasa menemaninya mengobrol berada.

" lihat mbak, kasihan sekali dia, tidur di lantai dengan hanya beralaskan koran " suara si lina dengan tatapan matanya yang sayu itu.

" he'em lin. sudah yuk, kita kembali ke kamar " ajak dewi pada temannya yang cukup cantik juga. Kemudian mereka kembali menuju ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, dewi duduk termenung sebelum merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

" mbak, emmm " kata si lina, kemudian dia diam dan memperhatikan wajah dewi.

" ada apa lin ? " jawab dewi.

" tidak apa-apa mbak. kita tidur saja dech " kata si lina, kemudian dia menarik selimutnya.
Malam semakin larut dan mereka pun melanjutkan tidurnya.
Sementara itu, pemuda tersebut terbangun dari tidurnya. Kemudian dia duduk dan mengamati suasana malam yang sudah lengang di kapal itu.


(bersambung ke episode 11)



tag : novel bersambung: cintaku merintih di pulau batam (episode 10)

0 Response to "~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 10) ~"

Posting Komentar