~ ritual di makam rara mendut ~

a
(foto: makam rara mendut)


Kisah cinta dua sejoli Rara Mendut dan Pranacitra, buat sebagian kalangan tidaklah asing lagi di telinga. Kisah ini sebagai Romeo dan Juliet-nya tanah Jawa.

Cerita ini berawal pada masa kejayaan bumi Mataram (tanah yang menurunkan raja-raja Jawa).
Keraton Mataram melakukan perluasan wilayah hingga ke pesisir pantai utara, tepatnya di Kadipaten Pasantenan (kini Kabupaten Pati). Keberhasilan ekspansi/perluasan wilayah yang di pimpin seorang tumenggung bernama Wiroguno, telah mengantarkannya menjadi adipati di sana.


Tersebutlah seorang gadis cantik nan elok asal Kadipaten Pasantenan yang bernama Rara Mendut. Rara mendut memiliki hubungan spesial dengan pemuda desanya, yang bernama Pranacitra.
Pranacitra adalah seorang putra dari seorang saudagar kaya yang bernama Nyai Singabarong.

Sebagai tanda loyalitas adipati kepada sang raja, kemudian di kirimlah upeti kepada sang raja, berikut Roro Mendut yang menawan itu.

Waktu terus bergulir, Roro Mendut tidak mampu menahan hasrat rindunya pada Pranacitra. Dia pun memilih keluar dari istana, dan menetap di daerah Sendangtirto, Berbah yang berjarak sekitar 26 km sebelah timur Kraton Mataram.

Ini dilakukan supaya Rara Mendut tetap bisa selalu bertemu dengan kekasihnya tanpa diketahui pihak istana.
Selama di tempat tersebut, Rara Mendut berjualan rokok untuk menghidupi dirinya.
Rokok buatan rara mendut menjadi idaman para prajurit Mataram. Sebab, dia selalu menjilat kertas rokok setiap akan menggulungnya. Dia jugalah yang pertama kali menghisap rokok itu sebelum di hisap pelanggan-pelanggannya.

Namun malang, Kisah cinta Rara Mendut dan Pranacitra di ketahui oleh Tumenggung Wiroguno yang sejak lama menaruh hati pada gadis cantik nan elok itu. Tanpa berpikir panjang, Tumenggung Wiroguno langsung menghujamkan kerisnya ke tubuh Pranacitra.
Rara Mendut yang tidak terima dengan hal tersebut, lantas mengakhiri hidupnya saat itu juga.
Rara Mendut dan Pranacitra kemudian di kuburkan satu liang.
Kemudian sampai sekarang, makam mereka berdua di keramatkan. Makam yang di keramatkan penduduk setempat ini berlokasi di sebelah timur Kota Yogyakarta, tepatnya di wilayah Dusun Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.


Ritual Bercinta.

Di makam yang terlindungi berukuran 4 x 5 meter itu, banyak masyarakat yang berdatangan. Kebanyakan mereka datang dengan hajat untuk memajukan bisnis, dan lain-lain.
Mereka akan mengadakan ritual pada malam Selasa atau Jumat Kliwon. Konon, kemajuan " bisnis " rokok Rara Mendut-lah yang mendorong banyak pebisnis ngalap berkah di makam dua sejoli itu.

Syarat di perlukan dalam ritual di makam ini adalah sesaji seperti bunga setaman, kemenyan, dupa, serta rokok dan bedak.
Setelah itu, peritual berjalan mengitari makam.

Ritual di lakukan sebanyak tiga kali, dan harus di tutup dengan ritual yang mungkin membuat anda Wow dan merinding. Ya, siapapun yang lelaku di makam Rara Mendut dan Pranacitra, harus mau menutup lelakunya dengan hubungan badan antar pemohon hajat. Tidak ayal, setiap yang melakukan lelaku, datang secara berpasangan.
Hubungan bercinta ini bisa di lakukan di mana saja, entah di dalam atau di luar cungkup (makam).
Persetubuhan ini di maknai sebagai penyatuan jiwa dan raga, sama seperti Rara Mendut dan Pranacitra yang sehidup dan semati. Namun demikian, menurut juru kunci makam dua sejoli itu, agar permohonan yang di inginkan terkabul, persetubuhan haruslah di lakukan dengan pasangan yang sah (suami- istri). Konon, siapapun yang hajatnya terkabul, akan didatangi Rara Mendut dengan sosok yang cantik dalam mimpinya. Dan di yakini, bisnisnya akan berjalan sesuai keinginan.
Namun demikian, keberhasilan selalu tidak dapat diraih secara cepat. Perjuangan yang tidak pantang menyerah sambil bergantung kepada Yang Kuasa, tetap menjadi jalan yang terbaik.


klik ke postingan yang lalu.


tag: ritual di makam rara mendut

1 Response to "~ ritual di makam rara mendut ~"

  1. http://zackymadumoe.mywapblog.com/ritual-di-makam-rara-mendut.xhtml

    BalasHapus