~ aku takluk di pelukan bartender tangguh ~

a


Gerimis masih turun membasahi kota atlas (semarang) saat itu, ketika seorang gadis berparas manis berlari kecil mengejar sebuah angkot (angkutan umum).
Kemudian dia bergegas masuk ke dalam angkot dengan pakaian agak basah terkena gerimis dan kebetulan dia tidak membawa payung, karena tadi cuaca hanya mendung tipis.

Gadis manis tersebut langsung duduk di sebuah kursi yang masih kosong.

" permisi mas " kata gadis tersebut.

" oh silahkan. kena air hujan iya kok basah " tanya seorang cowok di dekatnya.

" sudah tau nanya " jawab gadis tersebut dengan cueknya.

" lha iya, masak kena semprot air tukang cuci mobil, hehee. " kata cowok itu yang tidak mau kalah.

Sedetik gadis itu memperhatikan si cowok di sebelahnya, lantas jemarinya kembali sibuk memencet-mencet keypad hp miliknya.

" main game iya mbak ? " tanya si cowok sembari melihat ke layar hp gadis tersebut.

" tidak, eh kamu tidak boleh melihat " kemudian layar hp itu di tutupi telapak tangan si gadis yang memang manis.

" yaaaaa di tutupi, hehee " kata cowok itu.
Cowok itu terus memperhatikan si gadis. Dia terus mengajak si gadis berbincang hingga sampai pada perkenalan dan saling memberikan nomer hp.

" ok shin, aku turun dulu ya, nanti kita lanjut di hp " kata cowok tersebut pada gadis manis yang bernama shinta.

" iya rud " kemudian cowok yang bernama rudy pun turun dari angkutan umum yang dia tumpangi. Dia melompat kecil, dia menoleh sebentar ke dalam angkutan itu lalu pergi melangkah meninggalkan mobil angkutan yang juga telah melaju meninggalkannya.
Sementara itu shinta hanya tersenyum kecut melihat si rudy.



Waktu terus bergulir, sejak saat itu rudy rajin sekali menghubungi shinta lewat hp dengan menelfon dan berkirim SMS, juga lewat sosial media.

Pada suatu hari, rudy mengajak shinta ketemuan di suatu tempat dan shinta pun mengiyakannya.
Mereka kemudian bertemu di sore itu.

" tempat apa ini kok seperti diskotik ya " gumam shinta yang memang belum pernah sekalipun masuk ke diskotik. Kemudian rudy tersenyum pada gadis tersebut.

" tempat apa ini rud ? " tanya shinta.

" oh maaf shin, aku lupa menjelaskan sebelumnya ke kamu.
ini diskotik tempat kerjaku. Ayo silahkan masuk shin " shinta pun terperangah kaget, karena apa yang di lihatnya memang diskotik.

" jadi.., jadi ini tempat kerjamu ?
maaf rud, permisi aku mau pulang " kata shinta yang lantas membalikkan tubuhnya.

" eits.. tunggu dulu shin, dengarkan dulu penjelasanku.
kita masuk dulu shin " kemudian rudy memegang tangan shinta yang hendak melangkah pergi, namun shinta tidak memperdulikan si rudy, dia melangkah meninggalkan tempat tersebut.

" waduh.. " kata rudy sambil garuk-garuk kepala.
Kemudian rudy menghubungi shinta lewat hp-nya dengan menyembunyikan nomer-nya.

" hallo, siapa ini ? " suara shinta di pinggir jalan yang menunggu angkutan umum.

" shin, dengarkan aku dulu " kata rudy.

" oh rudy " kemudian dia mematikan handphone-nya setelah tau suara itu adalah rudy.

" ealaaa malah di matikan hpnya.
kenapa dia begitu sih ? Apa karena aku kerja di diskotik ya ? Huff.. " kemudian si rudy terdiam sejenak sebelum melanjutkan aktifitasnya.



Waktu terus berlalu, hampir seminggu shinta dan rudy tidak berinteraksi lagi. Rupanya shinta tidak ingin punya teman yang kerjanya di lingkup diskotik, dalam benaknya dia tidak mau bila nanti terjerumus ke dalamnya.
Berlahan shinta menarik nafas pelan, kedua matanya menatap langit-langit kamar, kemudian dia mencoba mencari informasi tentang diskotik juga bartender di internet.
Satu halaman di bacanya dengan seksama, ada satu keunikan tersendiri dengan yang namanya bartender di mata shinta kini.

Kemudian shinta merenung sebentar sebelum dia menghubungi si rudy.

Kemudian dia menimang-nimang hpnya dan mulailah jemarinya menari di keypad hp. Satu SMS terkirim sudah ke nomer hp rudy. Tidak lama kemudian, rudy pun menelfon shinta.

" hallo, ada apa shin ? " suara si rudy.

" tidak apa-apa rud " jawab gadis yang bernama shinta.

" oh begitu. Apa kamu masih marah kepadaku shin ? " tanya rudy pada gadis itu.

" tidak rud, kalau aku marah.. iya tidak akan mengangkat telefon dari mu lah... " kemudian shinta tertawa ringan.

" bagus lah. oh iya shin, besok kami akan melakukan pertunjukan di dekat kantor gubernuran (gedung gubernur), kamu nonton ya " kata rudy bersemangat.

" pertunjukan apa rud ? Gratis apa bayar ? Hehee " tanya si shinta.

" gratis.., pertunjukan bartender dalam rangka pengumpulan dana untuk panti asuhan cacat ganda " sejenak shinta terdiam, dalam hatinya bertanya.. benarkah apa kata rudy itu ?.

" kenapa diam shin ?, iya sudah.. kita istirahat dulu, kan sudah malam " sebenarnya malam itu shinta masih ingin ngobrol-ngobrol sama rudy, tapi karena rudy ngomong begitu.. shinta jadi ngikut saja.



Di dekat kantor gubernuran, pertunjukan bartender pun di mulai. Tidak ketinggalan juga barista dan fire dance ada di sana.
Mereka silih berganti beraksi mempertunjukkan kebolehannya. Para penonton pun antusias menyaksikan kebolehan mereka, begitu juga dengan shinta yang hadir berbaur dengan penonton lain.
Saat itu, seperti tidak ada lagi cibiran tentang profesi atau pun sekadar hobi akan meracik minuman seperti bartender, barista dan fire dance yang sering dicibir sebagai sesuatu kegiatan hobi yang dicap negatif, karena selalu identik dengan kehidupan dunia malam dan minuman alkohol.
Mereka bersama-sama berunjuk kebolehan dengan komunitas bartender, fire dance dan barisa. Mereka menjugling botol minuman, bermain api dan juga menjual aneka jenis minuman es buah dan puding, dan hasil racikan mereka pun laris manis.
Terlihat tiga wanita cantik menenteng kotak charity (kotak pengumpulan dana) dan es buah puding di bawanya keliling seputaran pertunjukan tersebut.


Dengan lincahnya rudy menjugling boto-botol di tangan, botol-botol itu mengudara, berputar-putar kemudian mulus di tangkapnya, Juga sering tubuhnya meliuk-liuk sebelum menangkap botol-botol tersebut. Suara tepuk tangan meriah pun menggema, memantul di dinding gedung gubernur saat itu.

Menjelang malam, acara pun di akhiri. Senyum lebar mengembang di bibir si rudy saat dia melihat shinta tersenyum.
Kemudian mereka berdua menikmati suasana malam di taman kota.
Sejak saat itu, jalinan cinta mereka bersemi, mereka sering memadu kasih di setiap ada waktu dan kesempatan.
Dalam hati shinta berkata, kini " aku takluk di pelukan bartender tangguh ".

SEKIAN.


Cerita Ini Hanya Fiktif. Mohon Maaf Kalau Ada Kesamaan Tempat Dan Nama Tokoh.



klik ke postingan yang lalu.


tag: aku takluk di pelukan bartender tangguh

1 Response to "~ aku takluk di pelukan bartender tangguh ~"

  1. http://zackymadumoe.mywapblog.com/aku-takluk-di-pelukan-bartender-tangguh.xhtml

    BalasHapus