~ satria lidi jadi jutawan (episode 17) ~

" jangan mas " suara ibu satria yang duduk di pinggiran tempat tidurnya. => (episode ke 16 yang lalu).




~ satria lidi jadi jutawan (episode 17)


Om sarmanto terdiam sejenak sambil memandangi ibu satria. Namun sejurus kemudian dia melangkah masuk ke dalam kamar tersebut dan duduk di pinggir ibu satria.
Om sarmanto menarik nafas sebelum kembali berkata " dik, malam ini kok dingin sekali iya dik ? " dan om sarmanto memasukkan kedua telapak tangannya diantara ke dua pahanya sambil badannya agak menunduk.

" iya mas, memang dingin.. " kata novi (ibu satria).

" iya dik dingin " kemudian om sarmanto memegang telapak tangan novi dan meremasnya pelan. Si novi menatap lelaki di sampingnya dengan tersenyum kecil. Ada desahan pelan keluar dari bibir wanita tersebut ketika tangan om sarmanto mulai merayap tidak terkendali.
Pagutan demi pagutan pun berpacu dengan irama nafas tersengal. Selanjutnya admin SENSOR dech ! hahaa.



Pagi pun menjelang, om sarmanto kemudian berpamitan sama calon istrinya untuk pulang.
Semenjak di tinggal suaminya wafat, novi atau ibu satria sudah dua kali masuk arena pergulatan birahi dengan 2 lelaki berbeda.
Pada dasarnya ibu satria adalah perempuan baik, tapi karena kesemuanya telah mampu merapuhkan ketegarannya, maka beliau pun jatuh luruh dalam permainan tersebut tanpa bisa berkutik.


" bu.., satria lapar bu.. " kata bocah itu yang baru saja bangun dari tidurnya.

" iya nak, sebentar ya nak " kata ibu satria yang masih terpejam matanya dan sepertinya malas-malasan untuk bangun. kemudian si satria nyelonong saja dari kamar tidurnya dan langsung duduk di depan televisi.

" ibu.. hidupkan tv-nya " suara si bocah tersebut sambil mengucek-ngucek kedua matanya.

" ibu.., hidupkan tv-nya... ! " kemudian bocah itu melemparkan mainannya ke pagar kamar " GUBRAAAK " sontak saja ibunya yang kelelahan dan masih tiduran jadi kaget dan marah-marah, tidak seperti biasanya.
Ibu satria kemudian keluar dari kamar dan menghampiri bocah tersebut. tidak ayal lagi, sebuah jeweran dan pukulan mendarat di tubuh bocah itu, satria pun menangis keras sampai nafasnya tersengal-sengal (sesungukan).
Sejak saat itu si satria mulai jarang bermanja-manja dengan sang ibu, dia sering diam atau lebih suka bermain sendiri dengan mainannya.

*



Tidak terasa, sudah hampir 5 tahun umur si satria kini, dan dia pun minta di sekolahkan.
Novi menarik nafas sebelum dia berkata iya kepada anaknya.

" iya nak, nanti kamu sekolah bareng mas ega ya.. " kata ibu satria.

" tidak mau, mas ega jahat kok ! " jawab bocah itu.

" terus kamu mau sekolah dimana nak ? , memang mas ega jahatnya seperti apa hayo ? " kata novi, lantas tersenyum.

" pokoknya jahat, mobil mainanku di bawa pulang mas ega " kata bocah itu dengan lugunya.

" oh.. begitu.. , nanti ibu mintakan mainanmu sama mas ega " ibu satria kemudian tersenyum sendiri. Lalu ibu satria berlari kecil ke kamarnya karena handphone pemberian om sarmanto berdering.


" hallo mas " suara ibu satria.

" hallo juga dik, bagaimana keadaanmu hari ini ? " tanya lelaki itu dari seberang mikrofone yang menempel di telinga ibu satria.

" aku dan satria baik-baik saja mas, tapi sedikit pusing ini.. karena satria sudah saatnya sekolah " kata novi pada om sarmanto.

" kok pusing sih dik, iya di sekolahkan saja, kan sudah waktunya di daftarkan masuk sekolah, hehee " kata om sarmanto dengan entengnya.

" iya mas, tapi masalahnya biayanya yang belum ada, dan aku juga bingung buat pernikahan kita nanti " ibu satria menerangkan.

" iya dik, nanti biaya pernikahan biar aku yang ngurus.
nanti sore aku atau kamu yang ke rumah ? " kata om sarmanto.

" emmm, mas saja yang ke rumah iya " jawab ibu satria pada calon suaminya. Setelah cukup lama berbincang via handphone, kemudian mereka pun menutup percakapan dan melanjutkan aktivitas masing-masing.


(bersambung ke episode 18)


klik ke postingan yang lalu.


tag: satria lidi jadi jutawan (episode 17) ~

0 Response to "~ satria lidi jadi jutawan (episode 17) ~"

Posting Komentar