Misteri Sungai Malus , Seri: 2

sungai-malus.jpg<br

~ Misteri Sungai Malus , Seri: 2 ~


pagi sudah tiba , sinar mentari menyemburat dari arah timur.
si umar sudah mulai bersiap untuk keluar hutan tempatnya yang selama ini dia tempati dan menimba ilmu kanuragan dan lainnya.
" saya pamit guru , do'akan semoga tidak ada gangguan di perjalanan nanti " kata umar pada gurunya.

" iya muridku umar , aku akan memantaumu dari sini " jawab datuk malik.

umar pun beranjak dan mulai melakukan perjalan , turun dari bukit kerinci di mana dia tinggal selama ini.
jalan setapak hutan belantara dia lalui , hingga sampailah dia di pinggiran hutan kerinci. dia beristirahat sebentar.
" hufff.. istirahat dulu sebentar , capek sekali. " gumam si umar pendekar dari lereng kerinci itu.
sambil memandangi sekitar , dia berpikir.. jauh apa tidak ya tempat temannya datuk malik ?.
sejenak dia mengambil golok yang ada di pinggangnya.
golok itu di timang - timangnya sebelum dia mengeluarkan dari sarungnya.
" hemmm golok yang sangat bagus sekali. " kata si umar pelan.
golok pun di tarik keluar dari sarungnya , ada pamor cahaya menyilaukan keluar dari golok itu. dan si umar bisa merasakan kalau ada kekuatan yang mengerikan tersimpan dalam golok itu.
golok pun kembali di sarungkannya , dan dia beranjak mulai melanjutkan perjalanan.

sudah hampir setengah hari dia berjalan , perut pun sudah mulai terasa lapar.
sementara bekal makanan yang cuma beberapa potong singkong rebus sudah habis di makan dalam istirahatnya tadi.
dia melihat di depan sana , seperti ada perkampungan penduduk.
dia meneruskan perjalanan , dan sampailah umar di perkampungan.
" permisi adek, apakah ada kedai di dekat sini ? " tanya umar pada seorang gadis yang kebetulan lewat di depannya.

" ada di dekat ujung jalan sana bang. " jawab gadis itu.

" terimakasih " umar pun melangkah menuju kedai yang letaknya dekat ujung jalan di depan sana.
" permisi.. , saya pesan makanan dan air minum ya " kata umar kepada pelayan kedai.

" oh iya tuan , silahkan duduk dulu. tuan mau pesan makanan dan minuman apa ? " kata si pelayan kedai mempersilah umar untuk duduk.

" makanan apa saja tuan , buat mengganjal perut. " jawab si umar sembari membetulkan letak goloknya.

" silahkan tuan , ini makanan dan air minumnya . " si pelayan meletakkan makanan dan minuman di meja dekat si umar duduk.
si umar pun langsung menyantap hidangan itu.

" lihat pemuda itu , sepertinya dia bukan pemuda sini. lihat goloknya bagus sekali " kata seorang yang berperawakan tambun berbisik kepada temannya.

" iya bang , goloknya bagus dan pasti harganya mahal kalau kita jual ke juragan. " kata seorang pemuda berperawakan ceking/kurus kepada temannya tadi.

" bagaimana kalau kita ambil saja golok itu dari tangannya ? " tanya pemuda berperawakan tambun kepada temannya.

" ayo bang " jawab pemuda ceking/kurus dan dia pun langsung berdiri dari tempat duduknya.
dan si umar telah mendengar perbincangan kedua orang tersebut , si umar pun mempersiapkan diri sambil meneruskan makannya.

" hey kamu ! kamu bukan orang kampung sini ya ? " tanya pemuda ceking/kurus pada si umar yang lagi meneguk air putih.

" iya bang , memangnya ada apa bang ? " jawab si umar dengan kalem.

" serahkan golok itu pada kami berdua " kata pemuda ceking/kurus dengan nada suara yang membentak.

" maaf bang , ambil sendiri kalau abang mau dan bisa. " sahut si umar dengan tatapan mata yang tajam.
" berapa bang aku harus bayar makanan dan minuman ini ? " tanya si umar pada pelayan kedai.

" 3 keping tuan " kata pelayan kedai.

" ini bang , terimakasih. permisi bang , saya mohon diri. " dan si umar memberikan 3 keping uang pada pelayan kedai , selanjutnya dia beranjak melangkah keluar dari kedai.

" hey kamu ! berhenti , serahkan golok itu pada kami. " teriak 2 pemuda tadi pada si umar.

" ada apa sih bang ? , ambil sendiri kalau abang mau. " sahut si umar sambil membalikkan badan.

" rupanya kamu mau melawan kami ya ?! , kamu tidak tau ya kalau kami adalah jagoan di daerah sini. kami adalah anak buah juragan mahmud penguasa dan orang terkaya di sini.

" saya tidak takut pada kalian , apalagi pada juragan mahmud mu. " jawab si umar dengan sorot mata yang tajam.

" jadi kamu menantang kami ya ?! " hardik/bentak pemuda berperawakan tambun dengan hidung yang pesek.

" ayo kita beri pelajaran saja pemuda itu bang. " ajak pemuda ceking/kurus pada temannya.

" silahkan kalau kalian mau mengeroyokku , aku tidak takut. " kembali suara lantang si umar terdengar.

CIAAAATTT , DES DES DES.. ! . tiba - tiba saja pemuda ceking/kurus melompat dan menerjang si umar yang memang sudah siap meladeni pertarungan ini.
si umar berkelit menghindar , hingga terjangan pemuda ceking/kurus pun mengenai ruangan kosong.
si umar kembali mendapatkan serangan , kali ini datang dari pemuda tambun berhidung pesek.
dan serangan ini juga bisa di tangkisnya.

pertarungan sengit masih terjadi , dan di tonton oleh banyak warga yang kebetulan berlalu lalang di sekitar pertarungan.
sudah lebih dari 5 jurus pertarungan berlangsung , namun tidak sedikitpun si umar kendur dan terdesak. malah terkadang si ceking/kurus terdesak oleh jurus - jurus si umar.
dari kejauhan ada 3 orang bersenjata golok berlari menuju ke tempat pertarungan tersebut .. dan langsung terjun ke arena pertarungan mengeroyok si umar.

pertarungan tidak seimbang pun tidak terelakkan.
tapi si umar masih mampu menahan serangan - serangan dari ke lima anak buah juragan mahmud tersebut.
" ciaaat hapz des " suara dari salah seorang pengeroyok itu , menerjang dengan jurus - jurus tingkat tinggi.
namun si umar masih bisa mengelak melompat ke samping.
tiba - tiba saja si tambun berhidung pesek menerjang si umar dengan sabetan goloknya , dan craaak suara tebasan golok itu mengenai tubuh si umar , tapi si umar tidak apa - apa. sabetan golok tadi tidak mempan di tubuh si umar.
dan si tambun berhidung pesek pun terpana.
dia tidak mengira kalau goloknya yang putih tajam itu tidak mampu melukai tubuh si umar.

" sial ! kenapa pemuda ini tidak mempan kena sabetan golokku ? " gumam si tambun berhidung pesek heran dan bergerak mundur selahkah.

ciaaat , ciaaat hup des des bug gubrak.
pertarungan semakin sengit saja. malah sekarang ke lima orang tersebut yang mulai terdesak , dan tidak jarang jurus - jurus dari si umar mendarat telak di tubuh para pengeroyoknya.
ke lima orang tersebut sudah terkapar terkena serangan si umar.

" mundur..! " kata si ceking/kurus kepada teman - temannya. dan mereka pun lari terbirit - birit.

hari sudah sore , si umar melanjutkan perjalanan setelah tadi di keroyok 5 orang anak buah juragan mahmud.
si umar terus melangkah , dan dia agak terkejut , karena di depan sudah ada si ceking/kurus beserta teman - temannya dan jumlah mereka lebih banyak dari pada waktu penggeroyokan di dekat kedai tadi.

" itu dia orangnya bang " kata si tambun berhidung pesek pada lelaki tinggi besar di sampingnya.

" oh jadi itu orang yang mengalahkan kalian ?!.
sama orang seperti dia saja kalian kalah , dasar tolol ! " kata lelaki tinggi besar itu kepada si ceking/kurus dengan nada bicara yang tinggi.
dan si umar pun sudah dekat di hadapan anak buah juragan mahmud.

" maaf bang saya mau lewat , kenapa kalian pada menghadang perjalananku ?! " tanya si umar pada orang - orang di depannya yang bersenjata lengkap.

" hey kamu ! , maju sini . hadapi aku !! " kata seorang berbadan tinggi besar menantang si umar.

" kenapa kalian menghadangku , kenapa kalian menantangku ?. apakah kalian tidak jera ?.
silahkan kalau kalian mau mengeroyokku lagi , akan aku ladeni !! " kata si umar dengan suara lantang menggetarkan.

" aku sendiri yang akan bertarung denganmu hey pemuda ingusan ! " tantang si berbadan tinggi besar.

" baiklah kalau itu maumu , aku tidak akan gentar meladenimu. " kata si umar.

pertarungan sengit sudah di mulai , di mana masing - masing mengeluarkan jurus - jurus maut mereka.
pertarungan sudah lebih dari 10 jurus , orang berbadan tinggi besar tersebut sudah mulai keteteran/terdesak menghadapi jurus - jurus dan serangan dari si umar.
berulang kali orang tersebut terlihat sempoyongan , darah pun menetes dari bibir juga pelipisnya.
sementara itu , si ceking/kurus dan yang lainnya cuma berdiri menonton tanpa bisa berbuat banyak.

akhirnya pertarungan di lanjutkan dengan menggunakan senjata tajam.
lelaki tinggi besar itu menarik sebilah pedang dari warangkanya/sarungnya. cahaya mengkilap muncul dari pedang itu , dan membuat miris yang melihatnya. namun tidak demikian buat si umar, dia menatap tajam ke arah lelaki tinggi besar di hadapannya.

" hemmm , rupanya pedang lelaki ini bukan pedang sembarangan. aku akan meladeninya dengan golok pemberian guru. " begitu kata si umar dalam hati, lantas di mengambil golok yang ada di pinggangnya. SRIIIING.. , suara golok di tarik dari warangkanya/sarungnya.
cahaya putih agak kebiru - biruan keluar dari golok itu , memancar menerangi sekitar. dan sangat terasa kalau golok itu mempunyai kekuatan yang hebat.
kedua mata lelaki tinggi besar itu melotot , dia terperangah dengan sinar golok itu . ternyata pamor pedangnya kalah dengan pamor goloknya si umar.



bersambung..



tag: Misteri Sungai Malus , Seri: 2

1 Response to "Misteri Sungai Malus , Seri: 2"

  1. zαcку мαdυмσє5 Mei 2015 pukul 17.25

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/misteri-sungai-malus-seri-2.xhtml

    BalasHapus