Satria Lidi Jadi Jutawan .Episode : 10

malam itu , ibu satria mulai di permainkan oleh perasaan lamanya terhadap mas dadang , orang yang dulu pernah bersama dalam bingkai asmara yang cukup lama sebelum akhirnya terputus oleh perkawinan dia (ibu satria) dengan gunawan ayahnya si satria. pintu rumahnya pun di tutup rapat - rapat , selanjutnya beliau menghempaskan tubuhnya yang kelihatan sintal padat berisi itu ke atas tempat tidur. di liriknya si satria yang lagi tertidur pulas , di raihnya tubuh anak kecil itu.. , lalu di peluk dan di ciuminya dengan kasih sayang. lalu ibu satria pun tertidur sambil memeluk anaknya. <<=== (cerita episode 9 yang lalu)



Satria Lidi Jadi Jutawan . Episode : 10 (cinta lama bersemi lagi)



Malam itu , di sebuah gardu pos kamling RT 10/RW 02 " KAMPUNG MELATI " terlihat ramai oleh beberapa orang yang lagi ronda.
si jabrik pun ada di antara peronda tersebut.
dengan jaket yang sudah lusuh warnanya dan juga apek baunya , si jabrik asik berbincang - bincang di pos kamling tersebut.
mereka terkadang tertawa bila cerita lucu meluncur.. baik itu dari si jabrik ataupun yang lainnya.

" hey wan , pinjam handphone-nya dong sebentar.. " kata si jabrik pada si wawan.

" ah kamu brik , nanti kuota pulsaku kamu habiskan lagi buat streaming youtube. " jawab wawan dengan sedikit meledek si jabrik.

" ah kamu wan , jangan begitu dong.. kan kemarin sudah aku ganti dengan semangkuk mie ayam + es teh kan ? wueeek.. " kata si jabrik dengan sedikit bercanda.

" mie ayam mana.. ?! , yang ada malah kamu menghabiskan rokokku.. , dasar ! " kata wawan sedikit nyengir.

" hehehee.. iya dech wan.. , nanti kalau si blorok ayam jagoku laku.. nanti kamu akan aku traktir dech.. , sekarang pinjami aku hanphone-nya ah " kata si jabrik lagi.

" ya ini.. tapi jangan buat streaming lagi ya brik , awas lho ! " kata si wawan dan meyodorkan handphonenya pada si jabrik. . si jabrik pun menerimanya dengan cekatan , lalu di bukanya fitur multimidia..
KLIK ! dan sebuah lagu dangdut mengalun dengan syahdu namun rancak , dan cukup menghibur orang - orang di pos ronda tersebut.
kaki dan kepala pun jadi bergoyang karena alunan lagu tersebut.

" asik.. " kata si jabrik sambil goyang kaki dan sesekali ikut menyanyikan lagu tersebut.

" tapi jangan lama - lama brik , nanti low batt.. ! " kata si wawan yang lagi menghisap sebatang rokok mild kesukaannya.


GRUMPYAAAANG , PYAAAAAR !!! , suara dari sebuah rumah yang tidak jauh dari pos ronda itu. serentak orang - orang yang berada di pos ronda pun terdiam , kemudian mereka saling bertanya apa yang terjadi..
terdengar suara keributan , cekcok dari rumah tersebut.

" hey brik , ada apa ya di rumah pak erwin ? " kata pak juned pada si jabrik.

" tidak tau pak , biar saja pak juned , kita tunggu saja apa yang terjadi. " jawab si jabrik.

" benar kata si jabrik , kita tunggu saja.. " kata om paijo menambahkan.

keributan di rumah itu pun semakin ramai dan cekcok semakin terdengar jelas.

" kamu kemanakan saja uang hasil dagangan pak ?! , barang dagangan habis.. tapi jumlah uang yang ada tidak sesuai dengan barang yang laku.. ! " suara seorang wanita dari rumah itu.

" tidak aku kemana - kemanakan uangnya bu , memang barangnya habis.. tapi kan harga jual barang punya kita menurun dari pada bulan - bulan yang lalin , lagian barang punya kita kalah kwalitas dengan punya pak brewok itu. " terdengar suara lelaki dalam rumah itu.

" halah... jangan banyak alasan pak ! , memangnya aku tidak tau kwalitas barang kita dan berapa harga di pasaran sana ?! , kamu jangan macam - macam dech pak ! " jawab si wanita itu dengan geramnya.

" yo wis ! ( ya sudah ! ) kalau kamu tidak percaya bu.. , sekarang aku mau keluar !! " kata lelaki tersebut , kemudian lelaki itu pun melangkah keluar rumah sambil membanting daun pintu.

" kamu mau ke mana pak ?! , aku tau kalau kamu ada main sama si nina janda ganjen itu , awas kamu pak ! " kata wanita itu , kemudian dia pun membanting daun pintu rumahnya. sementara suaminya sudah pergi entah ke mana.


sementara itu orang - orang yang berada di pos kampling cuma geleng - geleng kepala.

" wew.. ngeri ya kalau pak erwin dan bu erwin berantem ? " kata si jabrik memecah ke terdiaman mereka.

" iya brik , ngeri sekali.. , itu kalau pinti kamar dan pintu rumahku yang di banting.. bisa roboh brik.. , hehehee.. " kata pak juned sambil bercanda.

" iya pak , tapi mereka bertengkar karena apa ya pak ? " tanya si wawan pada orang - orang di dekatnya.

" menurut kabarnya sich.. , mereka bertengkar karena dagangan punya mereka tidak seperti dulu.. , katanya barangnya banyak yang kurang bagus dan omset penjualan juga pendapatan menurun dratis , itu katanya sich.. ! " kata pak juned menerangkan.

" oh begitu ya pak juned ? " kata si wawan dan si jabrik manggut - manggut.

" betul itu pak , belum lagi tingkah pak erwin sekarang , dia lagi gandrung/kasmaran sama seorang janda tetangga kampung kita ini pak.. " kata pak wagiyo menambahkan.

" benarkah begitu pak wagiyo dan pak juned ? , waduh.. kok ya ada - ada saja itu pak erwin. " tanya si jabrik pada ke dua bapak yang duduk di depannya.

" iya dik jabrik , tapi semua itu belum tentu kebenarannya.. , kan belum ketahuan yang sebenarnya.. " jawab pak wagiyo sambil menyulut rokok kreteknya.

mereka masih asik membahas tentang kejadian tadi di rumah pak erwin. Sementara itu.. tanpa mereka sadari.. ada sesosok mencurigakan lagi mengendap - endap di sebuah rumah warga.
seseorang itu melangkah dengan sangat berhati - hatinya , hampir tidak ada sebuah ranting yang terpijaknya dengan keras.
namun tiba - tiba.. KRAAAAAAK , suara pecahan genting terinjak oleh seseorang itu. kemudian dia melanjutkan langkahnya yang sangat hati - hati.
seseorang itu sudah mendekati pagar rumah dan daun jendela. Selanjutnya dia mengintip dari celah lobang pagar ke arah dalam rumah.
di lihatnya suasana di dalam rumah itu sangat sepi dan lengang dengan cahaya lampu 5 watt sebagai penerangnya , karena lampu - lampu yang lain sudah di matikan oleh sang pemilik rumah.

seseorang itu mencoba mencari celah untuk bisa masuk ke dalam rumah itu.
di congkelnya sebuah papan pagar dengan peralatan yang dia bawa. KREEEK.. dan dia berhasil membuka sedikit dari papan kayu pagar rumah itu , kemudian dengan sangat hati - hati.. dia masuk ke dalam dengan memiringkan badannya.

" aduh sialan " kata seseorang itu lirih , karena sarung yang dia gunakan sebagai penutup wajah.. kecantol pada sebuah paku , tapi akhirnya bisa di atasi dan dia mulai mencari sesuatu yang ada di dalam rumah tersebut.
dia pun berjalan dengan hati - hati menuju sebuah kamar yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
setelah sampai di depan pintu.. di pun berhenti sejenak sambil mengambil nafas dalam - dalam lantas menghembuskannya pelan - pelan.
di dorongnya daun pintu tersebut yang memang tidak terkunci , di dapatinya di hadapannya.. seorang wanita dan seorang bacah lagi tidur dengan pulasnya.
dia mendekati orang yang lagi tertidur itu , di rogohnya/di ambilnya sesuatu dalam saku celananya , dan hendak di tempelkan sesuatu itu ke hidung orang yang lagi tertidur itu.
namun orang yang tertidur itu malah mulet/menggerakkan badan dan malah membelakanginya.

" ugh.. sialan " kata seseorang itu dengan suara pelan/lirih.
kemudian seseorang tadi menyentuh tubuh orang yang lagi tertidur itu , dan orang itu pun terkejut saat dia membuka matanya yang masih tesasa berat.. , dia terkejut dan terpekik , tapi dengan sigapnya.. telapak tangan seseorang tadi menutup mulut wanita itu.

" huuust.. , jangan teriak di novi , ini aku.. dadang. " kata seseorang itu sambil menurunkan kain sarung yang dia gunakan menutupi wajahnya.

" apa - apaan kamu mas ? , apa maksutmu ini ?! " kata ibu satria setelah telapak tangan mas dadang tadi terlepas.

" hust.. jangan keras - keras dik nanti ketahuan orang. " kata mas dadang sambil menempelkan telunjuknya di bibir ibu satria.

" jangan macam - macam kamu mas , cepat kamu pergi.. sebelum aku berteriak dan membangunkan orang - orang. " kata ibu satria sambil menatap tajam ke arah mas dadang.

" hust.. jangan begitu dik , nanti kalau kamu berteriak dan orang - orang pada datang kesini.. nanti aku bisa di tangkap dan di hukum dik. " kata mas dadang.

" biar saja orang - orang pada datang dan menangkap kamu mas , salah siapa kamu datang tanpa permisi , malam hari dan tadi lewat mana kok bisa berada di kamarku ?! " kata ibu satria dengan marahnya.

" iya dik.. , kalau aku di tangkap ya tidak apa - apa , tapi kamu juga akan mendapatkan malunya.. karena semua orang akan membicarakan kita setiap hari. " kata mas dadang pada ibu satria menjelaskan.
lalu ibu satria pun terdiam , berpikir mencari cara supaya mas dadang mau pergi dari rumahnya di malam itu, tapi sepertinya pikirannya lagi tumpul dan tidak menemukan caranya.

" bagaimana dik , apakah kamu tidak kasihan kepadaku ? kalau aku sampai di tangkap dan di hukum ? " kata mas dadang , lalu dia meraih tangan ibu satria , dan di remas - remas lembut jemari tangan tersebut.
ibu satria terdiam , ingin sekali beliau berteriak tapi kasihan juga kalau mas dadang sampai di tangkap dan di gebuki warga.
ingin sekali beliau (ibu satria) menampar lelaki yang di sampingnya itu , tapi dia tidak sanggup.. karena biar bagaimanapun dia (mas dadang) pernah menjadi orang yang di cintainya.
begitu bingungnya ibu satria di malam itu , dia di hadapkan pada dilema dan terasa sulit baginya untuk menghindarinya.

Kemudian mas dadang terus merayu ibu satria yang terduduk di sampingnya.
dia bisikkan kata - kata manis seperti yang dia ucapkan waktu dulu saat mereka masih bersama menjalin asmara.
saat itu.. ibu satria atau dulu lebih di kenal dengan novi , luluh lantak hatinya.
dia novi , bertekuk lutut di hadapan si dadang , karena si dadang sendiri di kenal perayu ulung bagi cewek - cewek waktu itu.
selain wajahnya yang ganteng (kata orang - orang sich.. Hahahaaa) dia juga berperawakan atletis nan macho.
banyak wanita yang jatuh hati ataupun suka , termasuk si novi (ibu satria - red)

malam semakin lama semakin larut , udara dingin pun sangat terasa.. menerobos dari celah - celah pagar rumah ibu satria.
ibu satria masih terdiam , sambil memikirkan apa yang harus di lakukannya.

" dik , biarpun kamu sudah punya anak satu.. tapi kamu masih seperti dulu , tetap cantik dan manis. " kata mas dadang berbisk di telinga ibu satria , ibu satria pun merinding , dia jadi teringat masa silam di mana saat - saat indah bersama si dadang.
bisikan - bisikan dan nafas halus si dadang.. mampu menggetarkan hatinya , dan hangat nafas di daun telinganya.. membuat dia tidak tahan menahan belaian rasa.

" ah kamu bisa saja mas , aku kan tidak seperti dulu lagi.. " kata ibu satria.

" benar kok dik , malah kamu semakin cantik saja. " kata mas dadang yang tangannya mulai berjalan - jalan entah kemana.
ibu satria pun mendesis.. saat merasakan jari - jarinya mas dadang menari - nari.
kemudian.. mereka tidak mampu lagi menahan sesuatu yang sangat awam buat anak kecil seumuran si satria.
mas dadang terus melanjutkan tarian tangannya dengan irama gaya samba.
sejurus kemudian.. ibu satria larut dalam irama itu dan mengimbanginya dengan saling pagut.
SELANJUTNYA ADMIND SENSOR !!!.


Jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.41 wib (hampir jam 12 malam) , di kamar ibu satria , habis terjadi pertunjukan yang weleh - weleh.. !.
mereka yang berada dalam kamar itu habis berpacu dalam alunan cinta mereka. keringat pun membasahi tubuh mereka berdua.

" dik , aku tidur di sini saja ya ? " kata mas dadang sambil mengelap keringat di tubuhnya.

" maksutmu mas ?! " tanya ibu satria kepada si dadang.

" maksutnya iya menginap tidur di sini dik.. , pulang nanti pagi. " Jawab mas dadang sambil mengecup kening ibu satria.

" oh tidak boleh mas , lebih baik mas pulang saja.. , aku takut kalau nanti kita bangun kesiangan dan kakakku datang ke sini , karena dia akan ke sini besok pagi.

" oh.. begitu ya sayang ? baiklah kalau begitu nanti aku pulang saja. " kata mas dadang , selanjutnya dia membetulkan pakaiannya , lalu menenggak air minum yang tadi di ambilkan oleh ibu satria.


" baiklah dik , aku pulang sekarang ya.. " kata mas dadang.

" iya mas , nanti hati - hati ya mas " kata ibu satria sambil membetulkan rambutnya yang panjang hitam itu.
kemudian mereka keluar dari kamar dan menuju pintu belakang rumah. Mereka mengamati suasana di luar rumah. Suasana di luar rumah sangat sepi dan gelap , kemudian mas dadang kembali mencium keningnya ibu satria dan selanjutnya melangkah keluar rumah dan tubuhnya hilang dalam kegelapan.
ibu satria kemudian menutup pintu , lantas membalikkan badan melangkah kembali ke kamarnya.


ibu satria terduduk di pinggiran tempat tidurnya , dia terdiam membisu. dia menoleh tempat tidurnya yang di buat acara menari tadi , di lihatnya ada sisa - sisa tarian mas dadang bersamanya.
sejenak dia menarik nafas , lalu di liriknya si satria yang tubuhnya sudah melorot sampai di pojok tempat tidur dan seperti mau jatuh.
" maafkan ibu nak.. " kemudian beliau mengusap air mata yang secara tiba - tiba saja menetes.
ibu satria kemudian merenung sejenak sebelum beranjak tidur.
ada penyesalan atas perbuatannya tadi.
kemudian beliau menarik selimut dan tidur setelah membetulkan letak tubuhnya si satria.


(besambung ke episode 11)



tag: Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode : 10. Satria. Jutawan. Lidi. Sapu Lidi. Novel. Satria Lidi.

0 Response to "Satria Lidi Jadi Jutawan .Episode : 10"

Posting Komentar