Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode: 3

" lalu apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu dik.? kok bisa seperti ini. " ibu sariyem bertanya pada adiknya.
kemudian bu satria pun menceritakan semuanya hingga dia merasakan pandangannya gelap dan kemudian hilang kendali dan jatuh tidak sadarkan diri. <== ( cerita episode: 2 yang lalu).



Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode: 3 (lomba 17-an agustus part 1)



kini hari sudah siang , atap rumah bu satria pun sudah rapat kembali.
tapi tidak keseluruhan yang di ganti , melainkan yang melorot dan terbuka saja , juga bangunan rumah di ganti meskipun tidak seluruhnya karena dana RT yang tidak cukup.
sementara pihak desa ataupun kecamatan belum turun tangan guna menangani musibah itu.
namun terdengar kabar dari desas desus warga kalau pihak kecamatan akan berkunjung meninjau.

" maaf bu satria , kami akan mohon diri , karena semua kami anggap sudah selesai. " kata pak RT mewakili orang - orang yang ada di situ (orang - orang membantu memasang genting dan lain - lain).

" iya pak RT dan semuanya. saya sangat berterimakasih atas bantuan saudara semua , pak RT , mas jabrik , mas jhon , om agus , dan yang lainnya.
maafkan saya kalau tidak bisa memberikan suguhan yang lebih baik dan malah merepotkan pak RT dan semua. " kata bu satria sambil sesekali memegangi kepala yang masih terasa sakit , karena semalam kejatuhan genting dan tadi juga terjatuh , mungkin terbertur batu jalanan.

pak RT dan yang lainnya beranjak dari tempat duduknya dan selanjutnya melangkah pulang.
dan rupanya.. , dari tadi pagi ada yang memperhatikan bu satria.
dialah si om agus. , om agus adalah seorang duda muda yang sudah hampir 2 tahun di tinggal mati istrinya.
om agus adalah seorang lelaki yang baik dan bersahaja.
rupanya telah sejak lama ada benih - benih cinta di hati om agus terhadap ibu satria yang juga berperawakan cantik dan anggun itu.
rasa cinta om agus kepada ibunya satria mulai tumbuh setahun yang lalu. di saat itu keduanya bertemu di acara hajatan keluarg dari pak RT.
pak RT adalah saudaranya om agus dari ibunya.
mereka saling kenalan sampai menceritakan status dari masing - masing.
dan mulai saat itu , om agus selalu berpikir , kalau saja bu satria mau aku ajak hidup bersama.
namun pikiran om agus masih terhalang atas kematian almarhumah istrinya yang belum ada 1000 hari , dan menurut kata orang - orang tua di kampung sana.. , bahwa tidak boleh menikah lagi bagi orang yang baru atau belum ada 1000 hari dari sepeninggalan almarhum/almarhumah.
benar apa tidak ya..? hahahaaa penulis juga tidak tau.. karena belum mengalaminya.. !.

sepertinya ibu satria menyadari akan hal itu. hal di mana om agus menaruh hati kepadanya.
dan dia pun sadar kalau om agus adalah orang yang baik , namun bu satria tidak mau tergesa - gesa mengambil keputusan menerima om agus yang mungkin nanti menjadi bapaknya si satria.


sore itu , bu satria duduk termenung di depan rumahnya. sementara si satria lagi asik bermain kelereng sendirian.
hemmm , kalau saja kamu masih hidup dan ada di tengah - tengah keluarga kita ini mas.. mas. tentu hatiku tidak sepilu ini.
kalau aku melihat anak kita.. , maka akan melintas wajahmu. karena wajah anak kita satu - satunya ini sangat mirip sekali denganmu.
begitulah ibu satria bermain dalam ruang hayalnya.

lamunan bu satria mendadak buyar , manakala si satria minta di belikan SIOMAY yang lewat di depan rumahnya.

" bu.. ibu.. , satria minta itu ya bu..? " kata si satria pada ibu tercinta sambil menunjuk ke arah siomay yang berhenti di depan rumahnya , karena kebetulan anak tetangga depan rumah tadi menghentikan penjual siomay itu dan membelinya.

" iya nak.. , sebentar ya " jawab bu satria , lantas dia masuk ke rumah dan mengambil uang yang di beri sama bu sariyem kakaknya , lalu dia keluar untuk membeli siomay tadi.

" mas.. beli itunya ya mas.. , 1000,- saja ya mas. " kata bu satria pada penjual siomay.

" iya mbak , eh bu.. , eh mbak . aduh.. hehehee saya manggilnya bagaima ini.. ?! " kata penjual siomay dengan sedikit berseloroh.

" panggil siapa saja boleh kok mas.. " kata bu satria dengan senyum manisnya.

" panggil mbak saja ya.. , kan mbak masih muda. " kata si penjual siomay dengan sedikit genit.

" ah kamu mas , bisa saja. saya kan sudah punya anak , ini anak saya. " jawab bu satria sambil mengelus pundak anaknya.

" iya dech mbak.. , eh ini siomaynya mbak. " kata penjual siomay dan memberikan siomay yang di bungkus plastik kecil.

" iya mas , terimakasih ya dan ini uangnya. " bu satria siomay itu dan memberikan uangnya.

" hemmm , mbak ini cantik juga.. , tapi sayang sudah punya anak. " kata penjual siomay dalam hati.
kemudian penjual siomay itu pergi mengayuh sepedanya.

sementara itu , si satria kepedasan dan menangis kecil.
" aduh.. huaaa hu hu huu huaaamz " si satria menangis.

" kenapa nak..? , kepedasan ya nak ? " kata ibunya , terus berlari kecil mengambil air putih.
rupanya si penjual siomay lupa kalau bu satria beli siomay buat anaknya. heheheee mungkin karena tadi si penjual siomay keasikan melirik ibunya satria , dan bu satria pun lupa bilang kalau jangan terlalu pedas.


hari sudah sore , karena bu satria sore itu ada keperluan , maka dia mengajak anaknya untuk mandi.

" mandi dulu ayo nak. " ajak bu satria kepada anaknya yang lagi bermain kelereng dan sudah tidak menangis lagi karena tadi kepedasan.

" nanti dulu bu , satria lagi bermain ini.. " jawab satria tanpa menoleh ke arah ibunya.

" wew.. tidak boleh membantah lho nak.. , nanti habis mandi kita beli jajan , mau tidak..? " rayu bu satria pada anaknya.

" iya bu , mau.. mau.. " si satria berdiri sambil loncat - loncat kegirangan.
ibu satria pun tersenyum melihat tingkah lucu anak kecilnya.
lalu mereka menuju ke kamar mandi.


ibu satria dan anaknya sudah kelihatan rapi di petang itu.
senyum pun mengembang dari bibir bu satria , dan satria sendiri cukup riang karena akan di ajak jajan sama ibunya.
mereka keluar rumah , pintu pun di tutup dan di kunci , lantas mereka menuju ke suatu tempat.


mereka berjalan kaki , dan tibalah mereka di depan rumah pak RT .
di rumah pak RT lagi rame orang , banyak pemuda - pemuda RT di sana.

" hello dik satria ganteng.. , mau ke mana ? " tanya si jabrik tiba - tiba menyapa si satria.

" mau jalan - jalan om , nyari angin segar. " jawab ibu satria dengan ramahnya.

" eh satria.. , kamu mau kemana nak sama ibu mu ? " pak RT pun bertanya pada satria dan ibunya.

" ini pak RT , satria ngajak jalan - jalan. " jawab ibu satria kepada pak RT.

" oh begitu ya bu.. , aduh.. nak satria cakep sekali.. ,
maaf bu.. , apa tidak sebaiknya ibu mampir ke sini dulu ? , ada berita bagus buat dik satria lho bu , juga buat ibu satria. " kata pak RT mencoba memberitahu ibu satria.

" berita bagus apa pak RT ? " tanya ibu satria penuh tanda tanya.

" hehehee , silahkan ibu duduk dulu , nanti akan kami jelaskan. " kata pak RT mempersilahkan bu satria untuk duduk.
setelah bu satria duduk , lalu pak RT dan yang lainnya mulai menjelaskannya.

" begini bu.. , silahkan ibu baca pengumuman ini yang kebetulan belum kami tempel ke banyak tempat di wiilayah RT kita. " kata pak RT sambil memberikan selebaran kertas kepada bu satria.
bu satria pun menerima dan membacanya dengan seksama.

" maaf pak RT , tapi saya malu. kan saya tidak bisa apa - apa , satria juga tida bisa apa - apa. " kata ibu satria pada pak RT setelah membaca selebaran itu.

" wew.. bu satria merendah nich ye... " selonong si jabrik.

" iya mbak.. , mbak kan cantik , anggun , pokoknya oke dech.. " kata si jhon sambil meraih gelas yang berisi minuman teh hangat.

" benar kok pak RT , mas jabrik , mas jhon , saya tidak bisa apa - apa.. dan juga malu.. ah ! " kata bu satria sambil tersenyum.

" jangan malu bu.. , kami yakin kok kalau bu satria nanti bisa menjadi juara. " tiba - tiba saja om bejo nongol dari balik pintu dan ikut angkat bicara.

" terimakasih atas dukungannya.. , tapi saya malu. " kata bu satria lagi.

" jangan malu bu.. , hadiahnya lumayan lho buat uang belanja , hehehee. " kata bu RT yang sedari tadi mendengarkan dari ruang tengah rumahnya.
lalu bu RT keluar dan duduk di dekat ibu satria dan sambil menggoda satria yang cakep dan lucu itu.

" baiklah bu RT , pak RT , dan yang lain. saya mau mengikuti lomba nanti. " jawab bu satria.

" baiklah bu , sekarang ibu akan saya daftar sebagai peserta lomba ya.. " kata bu RT pada bu satria , lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil kertas pendaftaran.
kemudian bu RT menulis nama bu satria di kertas pendaftaran.

" yeee.. asik.. , nanti lombanya bakalan seru ini. " kata si jhon.

" betul jhon , nanti bakal seru.. apalagi kalau si satria juga di ikutkan lomba apa begitu.. " sela si jabrik sambil nyengir.

" maaf bu , pak , dan semuanya. saya mohon pamit dulu ya.. , karena ada sesuatu hal . " kata bu satria dan beranjak dari tempat duduknya.


(bersambung ke episode 4)



tag: Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode: 3. satria. jutawan. lidi. sapu lidi. novel.

0 Response to "Satria Lidi Jadi Jutawan. Episode: 3"

Posting Komentar