Misteri Sungai Malus , Seri: 3

sungai-malus.jpg<br

~ Misteri Sungai Malus , Seri: 3 ~


pertarungan antara keduanya berlanjut. lelaki tinggi besar yang sepertinya agak keder/takut dengan pamor dari golok milik si umar . merangsek maju menerjang si umar yang sudah siap menyambut serangan dengan golok di tangan.
ayunan dan sabetan pedang lelaki itu kian genjar mengarah ke tubuh si umar. namun dengan cekatan dan gesit si umar berkelit , dan terkadang senjata mereka saling berbenturan hingga memercikkan api kecil.
mereka sali serang dan tangkis , melompat dan menerjang.
kali ini ayunan pedang lelaki tinggi besar tersebut mengenai tubuh si umar , tepat mengenai perut sisi kiri.
si umar pun sempat terhuyung sempoyongan , namun tubuh si umar tidak luka sedikitpun.
si lelaki tinggi besar itu pun kaget , terperangah.
" tidak mungkin ! , kenapa tubuh pemuda ini tidak luka kena hantaman pedangku ?
apakah dia punya ilmu kebal ? " lirih suaranya terdengar.

" kenapa kamu terbengong bang ? " tanya si umar kepada lelaki tinggi besar di hadapannya.

" tidak apa - apa , jangan senang dulu kamu bocah ! , kamu kira aku akan mundur dengan ilmu kebalmu itu.
CIAAAAAT.. ! lelaki itu kembali menerjang si umar.
si umar pun menyambut serangan lelaki tersebut. si umar mengayunkan goloknya , CRAAAAAAASSS.. , ayunan golok si umar mengenai lengan tangan kanan lelaki tinggi besar tersebut.
seketika itu.. darah segar mengucur dari lengannya yang terputus.
lelaki itu berteriak keras meregang sakit. akhirnya di jatuh terjerembab dengan bermandikan darah.
sementara si umar memasukkan goloknya ke dalam warangka/sarungnya.
teman - teman dari lelaki tinggi besar yang jumlahnya ada 20 orang cuma bisa terbengong menyaksikan temannya kalah.

" hey kalian , urus itu temanmu dan jangan lagi kalian menghalangi perjalananku " kata si umar kepada si ceking/kurus dan teman - temannya.

" iya bang , ampuni kami " jawab lelaki tambun berhidung pesek penuh ketakutan.


si umar pun melanjutkan perjalanannya. menyusuri jalan setapak yang penuh belukar.
dia terus berjalan guna mencari sahabat gurunya.
dia berhenti sejenak , karena di depan ada rawa yang kelihatannya tidak terlalu dalam .
dia tengok kanan dan kiri , sepertinya tidak ada jalan lain untuk sampai ke tempat sahabat datuk malik selain harus menyeberangi rawa tersebut. kalaupun ada jalan lain.. maka di harus berjalan memutar mengitari bukit di seberang sana , dan itu akan sangat melelahkan dan menyita waktu.

si umar turun ke dalam rawa tersebut , dia berjalan dengan hati - hati mencari tempat yang tidak terlalu dalam.
tubuhnya penuh dengan lumpur , karena tadi sempat terperosok ke dalam lumpur rawa.
dia kembali berjalan , menelusuri rawa tersebut. tanpa di sadarinya.. banyak pacet/lintah menempel di tubuhnya.
dia mempercepat langkahnya sambil sesekali tangannya membersihkan pacet/lintah tersebut.
dia terus melangkah menyusuri jalan setapak yang penuh belukar. sepanjang perjalanan , kakinya di gigit pacet/lintah. pacet/lintah tersebut sudah di buangnya dari kakinya.. , namun muncul lagi menempel. karena di sepanjang jalan itu terdapat banyak pacet/lintah yang berkeliaran.
si umar pun jadi berang sama pacet/lintah itu , maka di ambilnya golok di pinggangnya.
golok di keluarkan dari warangka/sarungnya , dan CREEES.. , golok di ayunkan ke pacet/lintah yang menempel di kakinya. pacet/lintah itu pun terpotong dan mati , tapi betisnya tidak apa - apa , tidak luka sedikitpun terkena tebasan goloknya.


tibalah dia di tepi sungai yang tidak terlalu besar , namanya sungai malus , di mana aliran sungai itu bermuara di laut.
si umar terdiam sejenak , lantas dia melanjutkan perjalanannya.
dia menyeberangi sungai kecil itu (sungai malus).
setelah sampai di bibir sungai.. , si umar pun naik ke daratan.
dia melanjutkan perjalanan , tapi pace/lintah kembali menempel di kakinya . si umar pun mengambil goloknya lagi, golok di ayunkan ke arah betisnya di mana pacet/lintah tersebut menempel dan menggigit. CREEES... ,pacet/lintah pun terpotong , tapi bersamaan dengan itu.. ada luka menganga di betis kakinya. luka kena ayunan goloknya sendiri.
rupanya si umar tidak kebal lagi , itu karena dia telah menyeberang atau kena air sungai malus tersebut.
ilmu silat kemeyan (ilmu kebal daerah jambi. red)
si umar pun terkulai lemas karena banyaknya darah yang mengucur keluar dan kakinya hampir putus.
dia bersandar di sebuah pohon yang tidak begitu besar dan rindang.
pohon itu tidak lain adalah pohon kubut.
pohon kubut adalah sebuah pohon yang mirip pohon kelor , pohon kubut sangat lembut batangnya tapi pohon itu bisa menembus batu yang keras . dan pohon kubut tumbuh dan muncul hanya di hulu sungai mulus.
namun sekarang belum ada orang yang dapat menemukan dan memiliki pohon kubut tersebut. kalaupun ada orang yang mencari ke tempat itu (hulu sungai mulus) maka dia akan kesasar mutar - mutar dan tidak bisa menemukan pohon tersebut.

tiba - tiba saja ada sekelebat bayangan putih membawa tubuh si umar yang tergeletak di bawah pohon itu , dan membawanya ke suatu tempat.

TAMAT.


cerita ini saya angkat dari penuturan sahabatku yang jauh di sana (palembang).
kampung durian rampak.
kec,lubuk lingau utara 1.
sumatra selatan.

sampai sekarang sungai malus menjadi pantangan buat orang - orang yang mempunyai ilmu kebal untuk menyeberang atau sekedar mencuci tangannya di sungai malus tersebut.
percaya atau tidak , silahkan buktikan sendiri

thanks to all.



tag: Misteri Sungai Malus , Seri: 3.

0 Response to "Misteri Sungai Malus , Seri: 3"

Posting Komentar