Eks Penjaga Gawang Timnas Indonesia, Kurnia Sandy Lupa Ingatan

(foto: Kurnia Sandy)

Mantan penjaga gawang Timnas yang juga pernah mengenyam sepak bola di tim Sampdoria, Italia, Kurnia Sandy, hilang ingatan.
Kini Kurnia Sandy tengah terbaring di RSUD Sidoarjo.

(foto: Kurnia Sandy di jenguk Menpora Imam Nahrawi di RSUD Sidoarjo)

Kurnia Sandy lahir di Semarang, 24 Agustus 1975. Dia merupakan salah satu penjaga gawang handal yang pernah dimiliki Tim Nasional Indonesia.
Kurnia Sandy mulai tenar namanya sejak tergabung dalam Timnas Primavera yang berlatih di Sampdoria, Italia, pada 1994.

Kemampuannya di bawah mistar gawang sangat bagus kala itu, sampai-sampai saya pun mengidolakannya. Itu sebabnya, dia sempat mendapat kesempatan untuk masuk tim US Sampdoria bersama striker Kurniawan Dwi Yulianto dan juga gelandang Bima Sakti. Pada 1996-1997, Kurnia Sandy bahkan masuk tim utama sebagai penjaga gawang keempat. Saat itu Sampdoria ditangani oleh pelatih Sven Goran Eriksson asal Swedia.

(foto: Kurnia Sandy bersama tim Sampdoria, Italia)

Kurnia Sandy kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia karena sebagai kiper keempat dirinya tak pernah mendapat kesempatan untuk tampil berlaga.
Sepulangnya dari Italia, tidak sulit buat Kurnia Sandy untuk mendapatkan klub. Pelita Jaya pernah dibelanya pada 1994-1995. Setelah tiga musim bersama Pelita Jaya, Kurnia kemudian pindah ke Persikabo Bogor.
Bebera kali Kurnia Sandy memperkuat Timnas. Dia memperkuat Timnas saat pertama kali tampil di Piala Asia 1996. Kurnia Sandy menjadi kiper utama saat Indonesia melawan Kuwait di laga perdana dan skor berakhir 2-2. Namun di laga berikutnya Indonesia gagal merebut kemenangan sehingga tidak mampu melangkah ke fase knock out.

Hanya tiga tahun Kurnia Sandy berseragam Timnas. Sejak 1995, total 24 kali dia memperkuat Tim Nasional Indonesia. Selanjutnya dia lebih banyak tampil di klub bersama tim-tim yang berbeda.
Setelah berhenti menjadi pemain pada 2012 lalu, Kurnia Sandy kemudian mulai merintis karier sebagai pelatih.

Kurnia Sandy sempat menangani Academy Frenz Malaysia pada dua tahun yang lalu. Dia juga sempat mendampingi Fachri Husaeni dalam menangani Timnas U-19. Namun, kini ia hanya bisa terbaring lemah di RSUD Sidoarjo. Dia tiba-tiba sulit mengenali siapapun, termasuk istri dan anaknya.

Menurut Bima Sakti, Kurnia Sandy pernah berbenturan dengan pemain Kuwait. Hidungnya patah dan mengalami pendarahan hebat. Hal ini terjadi dalam pertandingan Timnas melawan Kuwait pada 1996. Bisa jadi itu salah satu faktor kenapa Kurnia Sandy menjadi lupa ingatan.

Berikut adalah video mantan penjaga gawang Timnas Indonesia 'Kurnia Sandy' kritis di Rumah Sakit.

Tweet