Suara Gamelan 'Puspawarna' Berkumandang di Luar Angkasa

Suara Gamelan 'Puspawarna' Berkumandang di Luar Angkasa
(foto: Gamelan Jawa)

Suara Gamelan 'Puspawarna' berkumandang di luar angkasa. Ketawang Puspawarna yang dimainkan atas arahan Tjokrowasito (K.P.H.Notoprojo), seorang maestro gamelan Indonesia itu pun terpilih menjadi salah satu musik yang dikirim ke luar angkasa dalam wahana Voyager tahun 1977, dimana hal itu mewakili peradaban manunisa di jagat raya.

Puspawarna berdurasi 4 menit 43 detik dicantumkan bersama karya musisi dari berbagai benua, Timur dan Barat. Puspawarna bersanding bersama karya-karya klasik gubahan Johann Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Total semua musik yang ada di dalam piringan emas 'Voyager Golden Record' itu adalah 90 menit.

Puspawarna sendiri merupakan musik gamelan Jawa yang liriknya dibuat oleh Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV dari Surakarta (1853-1881), untuk mengenang istri dan selirnya. Puspawarna terkenal di Jawa Tengah dan biasanya dimainkan untuk menyambut pangeran masuk ke istana.
Sedangkan Puspawarna sendiri pernah direkam secara langsung oleh Robert E. Brown, seorang etnomusikolog asal Amerika pada 1971, di Keraton Paku Alaman, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

Puspawarna yang berarti beragam warna bunga ini merujuk pada simbol selera Hinduisme orang-orang Jawa. Namun layaknya bunga, ia juga simbol mekarnya dua wujud krusial dalam pembentukan materi tata surya di masa awal penciptaan; bintang-bintang dan galaksi.

Piringan emas itu juga memuat pesan-pesan sapaan dari 55 bahasa dunia, termasuk bahasa Indonesia:
"Selamat malam, hadirin sekalian. Sampai jumpa dan sampai bertemu lagi di lain waktu." Sedangkan pengisi suaranya bernama Ilyas Harun.

Dalam dua wahana yang dipersiapkan oleh NASA, yakni Voyager 1 dan Voyager 2, dengan tujuan awal mempelajari planet Saturnus dan Jupiter, para peneliti juga mempertimbangkan potensi Voyager sebagai wahana penjelajah sistem tata surya yang belum diketahui, mungkin akan menjadikan kontak pertama manusia dengan kehidupan di luar Bumi, oleh karena itu kemudian sembilan bulan sebelum peluncuran Voyager, NASA meminta pada Carl Sagan, astronom kenamaan Universitas Cornell, agar menyusun tim khusus dan bertugas menyiapkan wahana Voyager dan berfungsi sebagai 'pembawa pesan untuk peradaban ekstraterestrial.'
Tim kemudian akan membawa musik terbaik, galeri foto, dan suara-suara kehidupan. Semuanya kemudian direkan dalam piringan suara yang terbuat dari emas, Voyager Golden Record.

Wahana Voyager diluncurkan pada tahun 1977. Keduanya memuat piringan emas dengan isi yang sama. Saat ini, Voyager 1 menjadi benda buatan manusia yang berada terjauh. Posisinya sekarang ada di wilayah interstellar, yakni sebuah ruangan luas di antara sistem tata surya dan bintang-bintang. Jaraknya sejauh 19 miliar kilometer dari Bumi.

Banyak ilmuwan menyimpulkan kalau kecil kemungkinan wahana Voyager ditemukan makhluk asing dari peradaban luar bumi. Sebab itu Voyager lebih sering dianggap sebagai kapsul waktu yang mungkin akan ditemukan kembali oleh peradaban manusia di masa mendatang.

Berikut adalah suara rekaman musik gamelan Puspawarna di dalam piringan emas 'Voyager Golden Record' yang di unggah ke situs Youtube.

Voyager Golden Record

11 Responses to "Suara Gamelan 'Puspawarna' Berkumandang di Luar Angkasa"

  1. мαdυмσє вlσg23 Oktober 2015 pukul 09.36

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/suara-gamelan-puspawarna-berkumandang-di.xhtml

    BalasHapus
  2. wah terkenal juga tuh, tapi emang di angkasa ada udara ya?

    BalasHapus
  3. мαdυмσє вlσg23 Oktober 2015 pukul 15.30

    @иgaL11,
    Hahaa, nggak tahu juga gan..
    Mungkin piringan emas Voyager Golden Record-nya sudah di buat mainan para Alien, hikhik.

    BalasHapus
  4. sungguh fenomena langkah niih

    BalasHapus
  5. мαdυмσє вlσg23 Oktober 2015 pukul 18.30

    @Moh Nofriansyah,
    Iya gan. Ternyata musik gamelan Jawa sudah sampai di ruang angkasa pada puluhan tahun silam.

    BalasHapus
  6. mw lihat videonya sob

    BalasHapus
  7. Wah gending jawa disandingkan sama karya agung musisi klasik.. Luar biasa..

    BalasHapus
  8. мαdυмσє вlσg23 Oktober 2015 pukul 21.38

    @Flambon,
    Silahkan gan, tapi itu cuma suara seperti dalam format mp3 tanpa ada gambar videonya.

    BalasHapus
  9. мαdυмσє вlσg23 Oktober 2015 pukul 21.41

    @Hanif Junior,
    Iya gan. Mungkin karena keunikan dari Gending Jawa sehingga diikutkan dalam proyek Voyager, ya..

    BalasHapus
  10. Satria Tujuh Salju23 Oktober 2015 pukul 23.45

    Mungkin alunan gending jawa punya daya tarik sendiri bagi voyager yaa boleh dikatakan sesuatu yang unik & luar biasa. :D

    BalasHapus
  11. мαdυмσє вlσg24 Oktober 2015 pukul 04.28

    @Satria Tujuh Salju,
    Bisa saja begitu gan. Dan perekam gending itu juga mungkin anggota astronom dari proyek Voyager.

    BalasHapus