Cerpen: Dia Yang

dia-yang.jpg

"Bukankah di yang...,"

"Hustttttsss, jangan keras-keras nanti dia mendengar," Bagus menempelkan telunjuk di bibirnya, seketika Nia membungkam mulutnya dengan telapak tangan dan kedua mata mendelik ke arah Bagus. Orang yang dimaksud oleh Nia terus berjalan tidak memperdulikan jika kedua orang di teras rumah itu tengah membicarakan dirinya.

Sehari yang lalu sempat ada kabar kalau telah terjadi perzinaan di kawasan tempat tinggalnya Bagus. Kabar tersebut santer meluas sehingga banyak warga setempat penasaran dan akhirnya melihat apa yang sebenarnya terjadi di kawasan huni mereka. Banyak warga penasaran dengan kasus perzinaan dimaksud karena selama ini belum pernah ada kasus seperti itu dimana kedua pelaku akhirnya ditangkap dan dipukuli hingga babak belur.
Adalah Dedy dan Nira, dua orang yang melakukan tindakan asusila zina. Sebenarnya warga telah mengingatkan Dedy agar tak mengotori wilayah tersebut dengan perbuatan zina, mengingat Dedy sendiri adalah Ketua RW di kawasan tersebut, belum lagi kawasan perumahan itu terbilang sangat agamis dengan para warganya yang rajin beribadah. Namun teguran warga dianggapnya angin lalu oleh Dedy dan malah semakin gila bermain bersama Nira.
Sudah 8 bulan Dedy dan Nira berhubungan tanpa ikatan, mereka selalu bersama hampir setiap hari.

Rasa dongkolnya para warga kiranya telah membuncah, mereka tak tahan lagi menahan kesabaran yang telah sekian tahun dipendam karena demi rasa hormatnya kepada Dedy. Selain seorang RW, Dedy juga orang pertama yang menghuni perumahan tersebut dan banyak warga yang menuakan lelaki tersebut. Akan tetapi apa yang dilakukan Dedy bersama Nira sudah tidak bisa di toleransi, keduanya terang-terangan mengotori tempat tinggalnya sendiri sehingga rasa hormat kepada RW-nya sudah dicampakkan oleh warganya.

Malam itu di dekat rumah Dedy ada Tahlilan karena salah satu warganya baru saja meninggal dunia. Sebagai seorang yang disepuhkan oleh warga, seharusnya Dedy ada di tengah-tengah warga yang sedang Tahlil, tapi Dedy malah berbuat mesum di rumahnya bersama Nira. Tak kuat menahan rasa jengkel, beberapa warga mendatangi rumah Dedy, mereka mendobrak rumah Pak RW dan mereka langsung menghadiahi bogem mentah ke wajah RW-nya. Jelas saja Dedy tak berkutik atas tindakan warganya dan harus menerima pukulan atas kemarahan.
Tahu situasinya tak memungkinkan, Nira mencoba kabur dari warga, tapi niatnya dapat digagalkan, keduanya pun kemudian digelandang ke Kantor Polisi terdekat.

"RW mu aneh ya Gus, dia yang sering bikin aturan buat warganya, tapi dia juga melanggarnya, hikhiiik," Nia cekikikan, Bagus memasang muka cemberut. Gadis itu kemudian pamit pulang ke rumahnya karena matahari telah tenggelam. (*)

?pub=lianghl@zackymadumoe&format_type=im

2 Responses to "Cerpen: Dia Yang"

  1. мαdυмσє вlσg17 Maret 2016 pukul 14.37

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/cerpen-dia-yang.xhtml

    BalasHapus
  2. itu namanya peraturan tak bertuan. hehe

    BalasHapus