permainan cinta terlarang

'Permainan Cinta Terlarang'

Sebut saja namanya Udin, seorang remaja yang berpenampilan biasa saja, dia tidak begitu tampan juga tidak begitu jelek.
Si Udin tinggal di sebuah desa yang jauh dari kebisingan kota.
Si Udin sendiri tinggal serumah bersama ibu dan adik tercinta, sedangkan ayahnya pergi entah kemana dan sudah 5 tahun tidak pernah pulang ke rumah.

"Udin..., kamu di mana nak?" Suara seorang wanita paruh baya memanggil si udin.

"Iya mak..., si Udin di sini lagi ngasih makan ayam," jawab si Udin kepada ibunya.
kemudian si Udin bergegas menemui ibunya tercinta.
"Iya mak ada apa ?" tanya si udin kepada ibunya.

"Ini kamu antarkan ke tempat bu parjo ya din, sekalian ambil melinjonya lagi dan jangan lupa.. minta upahnya," Kata ibu udin kepada si Udin.

"Wew.. emak, Udin malu kalau di suruh meminta upahnya mak," Kata si Udin sambil garuk-garuk kepala, maklum.. si Udin jarang keramas pakai shampo apalagi creambat ke salon, jhiahahahahaaa.

"Huuust jangan seperti itu nak..., kamu malu karena di sana ada nak dessy ya?" Ledek ibunya kepada si Udin.

"Emmmmm iya mak...," Jawab si Udin .

"Kenapa malu din.. Udin. Sana pinjam helm ke tempat om caplin biar muka jelekmu tidak kelihatan," Kata ibunya si Udin dengan sedikit bergurau.

"Iya.. iya.. mana melinjonya mak?" Kata si Udin dengan sedikit cemberut.
Udin menaiki sepeda onthel/sepeda kumbang/sepeda kayuh, akhirnya si Udin pun membawa melinjo mentah yang sudah terkupas dan sudah menjadi emping mentah itu ke tempat bu parjo (bu parjo adalah juragan melinjo dan emping, begitu juga dengan ibunya si Dessy gadis hitam manis yang jadi rebutan para remaja/jejaka di desa itu).

Krek krek klethek klethek cit cit cit klethek kletek, suara rantai sepeda tua yang di naiki si Udin. Tiba-tiba saja si Udin berhenti dan turun dari sepedanya.
"Hufff, sialan!" Gumam si Udin karena rantai sepedanya lepas.

"Hey mas Udin, kamu lagi apa?!" Tanya seorang ganis hitam manis berambut panjang kepada si Udin.

"Eh dik Dessy, ini lagi membetulkan rantai sepeda yang lepas," Jawab si Udin dengan mimik malu di wajahnya.

"Oh begitu, ya mas? Memangnya mas Udin mau kemana? dan itu apa yang kamu bawa?!" Tanyanya Dessy dengan sedikit centil sambil mematikan mesin sepeda motornya.

"Aku mau ke tempatnya ibumu untuk mengantarkan melinjo ini dik Dessy.
Dik Dessy sendiri hendak kemana atau dari mana?!" Kata si Udin kepada Dessy.

"Aku mau ke rumahnya tanteku mas..., tanteku lagi punya hajat, pernikahan anaknya," Jawab Dessy .

"Oh begitu ya dik? Terus yang ada di rumahmu siapa dik?!" Tanyanya si Udin.

"Tidak ada mas, bapak, ibu, mas budi, semuanya lagi di tempat tante. Ini aku juga mau ke sana," Kata Dessy dengan tersenyum penuh arti.

"Aduh, sial bener hari ini," Suara meluncur lirih dari bibir Udin.

"Sial bagaimana mas Udin?" Sahut si Dessy.

"Eh maaf dik Dessy, kamu kan tahu sendiri bagaimana keadaan keluargaku. Dengan mengantarkan melinjo ini ke ibumu.. nanti kan kami bisa dapat upah. Heheheee, kan dari upah itu yang buat belanja kebutuhan keluarga kami sehari-hari," Kata si Udin dengan raut wajah memelas bercampur dongkol.

"Oh begitu ya mas udin?" Si Dessy manggut-manggut.

"Iya dik," Si Udin cengar-cengir.

Dessy terdiam sejenak, dia menarik nafas dalam-dalam. Sepertinya ada yang lagi dia fikirkan. Sejurus kemudian si Dessy mengambil dompet dari tas kecilnya. Ia memilih dan mencabut uang 50.000,- dan memberikannya pada si Udin.
"Ini mas, terima dulu buat kebutuhan mas Udin dan keluarga," Kata Dessy. Udin tampak malu-malu mau. Maklum.. dia kan seorang cowok yang merasa gengsi bila menerima pemberian dari seorang cewek yang bukan siaapa-siapanya, apalagi dirasakan ada getar-getar asmara di hatinya si Udin kepada si Dessy.

"Maaf dik..., aku tidak bisa menerima uang itu karena aku bukan apa-apamu. Lagian tidak pantas aku menerima pemberianmu," Kata Udin dengan bergaya bijak.

"Oalaaa mas, maksut aku memberikan ini.. bukan karena apa-apa mas.., tapi karena ibu lagi tidak di rumah dan kebetulan kita bertemu di sini. Jadi aku bisa membayar jerih payah keluargamu menggantikan ibu," Dessy menjelaskan.

"Oh begitu, ya?, baiklah dik aku terima, tapi kok banyak sekali?!" Si Udin memandang uang kertas itu.

"Tidak apa-apa mas. Gampang nanti totalannya, heheee," Ucap Dessy sembari tertawa kecil menggemaskan.

"Ok!" Kata si Udin senang.

"Jika begitu aku akan ke tempatnya tante dulu ya mas.., melinjonya mas bawa pulang dulu ya," Dessy pun berpamitan sama si Udin.

"Iya dik Dessy," Si Udin bersiap menaiki sepeda kayuhnya menuju rumah. Sementara Dessy sudah menyalakan mesin sepeda motornya.

"Mas udin.. i love you...," Kata si Dessy lantas menarik gas sepeda motor dan melaju meninggalkan si Udin yang melongo/bengong karena mendengar kata i love you dari cewek tadi.Perasaan Udin jadi tidak karuan. Si Udin mengayuh sepeda kumbangnya. Sesampainya di rumah, dia menceritakan semuanya tentang kejadian tadi kepada sang ibu tercinta yang juga di dengarkan oleh adiknya. Kini si Udin galau! Oleh sebab kata i love you yang di ucapkan oleh si Dessy, gadis hitam manis tadi.

Hari sudah berganti, sudah 2 hari si Udin bermain perasaan terhadap si Dessy. Udin benar-benar telah dirundung asmara pada Dessy, gadis hitam manis berambut panjang anak juragan emping melinjo.


"Emak...! Emak dimana..?" Suara si Udin mencari emak/ibunya.

"Aku di sini Din..," Sahut ibunya yang lagi mencuci pakaian.

"Emak, melijonya sudah selesai belum di kupasnya?!" Tanyanya si Udin dengan penuh semangat 45.

"Belum Din. Memangnya kenapa Din?" Ibunya bertanya pada si Udin dengan tatapan curiga penuh tanda tanya.

"Ya sudah mak kalau begitu aku minta ijin mau ke tempatnya Om Caplin, ya mak," Kata si Udin kepada emak/ibunya sambil mengeluarkan sepeda kayuh menuju rumah Om Caplin yang dekat dengan rumah si Dessy.

"Wew..., aduh.., kenapa pintu rumahnya Om Caplin tertutup, pada kemana ya penghuninya?!" Si Udin berbalik badan hendak meninggalkan rumah Om Caplin yang sepi.

"Nak Udin, kemari sebentar," Suara dari seberang rumah Om Caplin, Si Udin pun menoleh.

"Iya bu.., sebentar. Ada apa bu?" Tanyanya si Udin kepada wanita yang berpenampilan perlente/klimis yang tidak lain adalah bu Parjo, orang tuanya si Dessy.

"Tidak ada apa-apa Din. Ibu mau minta tolong sama kamu untuk mengangkat lemari. Kebetulan kamu datang din din..," Begitulah kata bu Parjo.

"Lho, mas Budi dan yang lain pada kemana bu?"

"Budi lagi pergi sama isterinya. Dessy lagi di kamarnya," Jawabnya bu Parjo. Si Udin melangkah masuk ke rumah bu Parjo.

"Ini Din lemari yang mau aku pindah," Kata bu Parjo dengan menunjuk lemari kecil di sudut ruangan.

"Iya bu. Mau dipindah kemana lemari ini bu?
Ibu juga ikut bantu ya..," Kata si Udin dengan sedikit meringis.

"Iya di angkat sama aku Din. Dipindah ke kamarnya Dessy,"

"Haaaaa?! kamarnya Dessy..," Lirih suara si Udin, kaget dan berdebar-debar.Lemari pun digeser dan di angkat. Pintu kamar si Dessy pun terbuka. Semerbak harum wewangian menyapa indera penciumannya si Udin. Biasa bro.. kamarnya gadis cantik yang jadi idaman banyak pemuda kan mesti harum mewangi.
"Hemmm harumnya ini kamar," Kata si Udin dalam hati.

"Dessy, sini bantu," Panggil ibunya.

" iya bu , eh ada mas udin ya.. " dessy pun tersenyum manis menyapa asmara si udin .

keduanya pun saling pandang penuh arti .
lemari kecil itu pun sudah tertata rapi di sudut kamar si dessy .
sejenak si udin memandangi seluruh sisi kamarnya si dessy , dan betapa terkejut dan penuh tanda tanya saat tatapan matanya mendapati ada sebuah foto berukuran 5R tergeletak di samping buku mata pelajaran akutansi milik si dessy .
si dessy seorang pelajar SMEA kelas 2 .

ehemmm.. (suara dehem bu parjo) membuyarkan fikirannya si udin yang lagi sedikit melamun .
" iya bu , ada apa ?! " sontak si udin bertanya pada bu parjo yang tersenyum memperhatikan tingkah si udin .

" tidak ada apa - apa din . ya sudah aku tinggal dulu ya din.. , oh iya itu minumnya di atas meja din " kata bu parjo kepada udin , dan terus berlalu meninggalkan si udin dan si dessy .
mereka terdiam , bermain dengan perasaan masing - masing , namun tatapan keduanya telah mengisyaratkan ada sesuatu yang ingin di ucapkan .
dan akhirnya si udin membuka percakapan tentang isi hatinya " dik , emmmm " kata si udin agak malu .

" iya mas udin , ada apa ? " sahut si dessy .

" itu tadi fotoku ya dik , kok bisa ada di situ ? dan kapan kamu memfotonya.. " tanya si udin penasaran .

" he'em mas , hehehee aku memfoto kamu saat di acara 17 agustus kemarin mas , memang kenapa mas ? tidak boleh ya ?! kan aku suka kamu mas.. " kata si dessy menjelaskan .
dan jantung si udin pun kian dag dig dug tidak karuan .

" maksutnya suka bagaimana dik dessy ?! " tanya si udin yang semakinn penasaran di buatnya .

" aku suuka padamu mas , i love you to , aku cinta padamu " jawab si dessy sambil berlalu menuju meja makan untuk mengambil air minum , dan hati si udin pun jadi blinsatan di buatnya . jhiahahahaaa .

" mas udin , ke sini.. duduk di sini temani aku makan ya . " ajak si dessy pada si udin yang masih bengong menatap si dessy yang semakin manis saja .

" oh iya dik " kata si udin agak kaku , dan melangkah menuju meja makan menemani si dessy .
si dessy mulai mengambil piring dan nasi juga lauk pauk yang lumayan lezat . apalagi buat si udin yang kalau di rumahnya paling lauknya cuma tempe goreng dan sambal , itu pun seminggu sekali belum tentu ke temu tempe lagi .

" silahkan di makan mas , atau mau aku suapin.. " si dessy mempersilahkan si udin untuk menyantap hidangan itu .
dan dengan sedikit malu si udin pun melahap hidangannya .

" dessy.. , ibu tinggal sebentar . ibu mau ke rumahnya bu wati . " suara bu parjo dari ruangan tengah , yang di jawab " iya " oleh si dessy , sementara si udin cuma mengernyitkan dahi sambil meminum air putih yang tinggal setengah gelas .


waktu pun terus berlalu dan jam dinding di ruang makan sudah menunjukkan pukul 13.10 wib .
" dik dessy , hari sudah siang banget.. , aku mau pulang dulu ya dik . " kata si udin pada gadis manis di dekatnya , walau sebenarnya dia ingin berlama - lama di dekat gadis itu . jhiahahahaa biasalah cowok , iya tidak bro.. ?!

" jangan pulang dulu mas , aku kan tidak ada temannya . ibu belum pulang , bapak dan mas budi juga belum pada pulang " pinta si dessy pada si udin .

" tapi dik.. aku sudah lama lho di sini . nanti emak/ibu mencariku " jawab si udin sambil garuk - garuk kepala .

" please.. , ada sesuatu buat mas udin lho.. " pinta si dessy mencoba menahan si udin yang hendak pulang .

" baiklah dik , heheheee sesuatu apa yang akan kamu berikan padaku dik ? " tanya si udin pada si dessy .

" ada dech mas , sekarang temani aku nonton film kartun tommy & jerry ya mas " kata si dessy dengan sedikit manja .
si dessy pun menyalakan player dvd dan memasukkan kepingan dvd film kartun tommy & jerry yang tadi tersimpan di dekat player dan tv .
si udin cuma diam sambil memperhatikan gadis manis nan cantik di depannya .
10 menit sudah film kartun tommy & jerry di putar , mereka pun pada tertawa melihat adegan - adegan lucu dalam film tersebut .
mereka terus menikmati cerita lucu tersebut , tanpa sadar karena saking asiknya tertawa terpingkal - pingkal.. sampai - sampai tubuh si dessy terjatuh dalam pangkuan si udin .
si udin pun jadi keluar keringat dinginnya , darah berdesir mengalir kencang ke seluruh sendi tubuhnya . " hufff.. " pelan - pelan si udin menghembuskan nafas .
tiba - tiba saja kepingan dvd tidak menampilkan gambar dengan sendirinya , tapi tidak lama . sejurus kemudian.. kepingan dvd itu kembali berputar dan menampilkan gambar lagi . tapi gambar yang muncul berubah (mungkin sudah di buat merekam gambar yang lain) , si dessy & si udin seketika itu menutup kedua mata dengan telapak tangan mereka .
tapi cuma sebentar , karena rasa penasaran.. dan jiwa muda mereka yang ingin tau .
mereka tidak sadar , kalau yang mereka lihat bisa membahayakan .
betapa tidak ?! karena yang sekarang mereka lihat adalah adegan - adegan syur khusus orang dewasa yang sudah menikah .
akhirnya mereka pun tenggelam dalam sebuah permainan mereka , karena tidak kuat menahan gejolak yang ada .


hari pun telah sore , dan si udin berpamitan pada si dessy yang terbengong karena melakukan hal yang tidak sepantasnya dia lakukan .
kalau sudah begini siapa yang di salahkan hayo... ?! . SEKIAN .



tag: permainan cinta terlarang . cinta terlarang . cinta . . cerpen .

1 Response to "permainan cinta terlarang"

  1. zαcку мαdυмσє5 Mei 2015 pukul 17.26

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/permainan-cinta-terlarang.xhtml

    BalasHapus