~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 49) ~

jembatan-barelang-img.jpg<br

"Enak QC-lah. Eh mas, kita boleh kenalan sama situ dong, hehee,"
"Boleh," jawabku. Aku langsung bangkit dari dudukku dan keluar dari Kantin sebelum kami saling berkenalan. Setengah berlari, aku mengejar si Jhon yang baru saja melintas di depan Kantin. <== (episode 48 yang lalu).

"Jhon, tunggu," Si Jhon yang kupanggil pun menoleh.
"Ada apa Zack?"
"Kamu ada rokok tidak? Aku tidak bawa rokok nih," Kataku yang menahan rasa asam di mulut.
"Waduh, aku juga lupa tidak bawa rokok. Kamu sudah makan, ya?
Kita kesana saja yuk,"
"Sudah, barusan," Aku dan si Jhon ketempat dimana biasanya orang-orang duduk beristirahat dan merokok.
"Hello Brot, kecut ini.. bagi rokoknya dong," Si Jhon meminta rokok pada temannya.
"Silahkan Jhon,"
"Terima kasih. Aku ambil dua batang, ya, buat temanku satu,"
"Ambil saja. Ini temanmu yang baru bekerja disini?" Tanyanya teman si Jhon.
"Iya. Kenalkan, namanya Zacky," Kata si Jhon. Kami kemudian berkenalan.
Asap rokok pun mengepul dari mulut kami. 'Gurih' batinku, rasa asam di mulut pun hilang.
"Dibagian apa kamu ditempatkan mas," Tanyanya si Brot. Aku pun menjelaskannya.
"Ada apa Brot?" Si Jhon menatap si Brot.
"Tidak. Beruntung sekali ini si mas Zacky di QC," Kata si Brot. Mendengar hal itu, aku tidak bereaksi apa-apa, tersenyum juga tidak. Hal ini aku lakukan biar tidak dinilai pongah/sombong, karena biar bagaimanapun aku tidak tau akan hatinya orang lain.
"Enak toh mas di QC," Tanyanya si Brot setelah menghembuskan asap rokok ke udara.
"Tidak tau mas. Aku baru hari ini bekerja," Jawabku.
"Oh baru hari ini. Tapi kata teman-teman, dibagian QC itu enak ketimbang dibagian produksi," Aku hanya diam saja, karena memang aku belum bisa merasakan enaknya bekerja di pabrik, meskipun banyak yang bilang kalau di QC itu enak.
"Enak lagi di store Brot, hahahaa.
Enak tidak enak, ya kita jalani dan nikmati saja friend. Kerja dibagian apa saja kalau kita menjalaninya dengan ikhlas, pasti akan terasa enak, walaupun pekerjaan tersebut sebenarnya berat, betul tidak?
Sudah bell itu, yuk ah kita kerja," Begitulah kata si Jhon. Memang benar sih, dimana saja kita ditempatkan, kalau semuanya dijalaninya dengan ikhlas, senang hati, pasti akan mengenakkan.
Kami kemudian kembali menuju ketempat kerja masing-masing, karena bell masuk kerja sudah berbunyi.

*

"Namamu siapa mas?" Seseorang tiba-tiba muncul disampingku. Aku terkaget, karena dia adalah seorang wanita cantik yang tadi memintaku mengecek item barang.
"Oh, kamu mbak," Kataku.
"Iya, kamu kaget? Hehee, sorry deh kalau aku telah membuatmu terkejut. Namamu siapa, ya? dari tadi kita belum saling memperkenalkan diri kan?" Wanita itu tersenyum.
"Namaku Zacky,"
"Oh Zacky. Zacky siapa,"
"Zacky Pratama. Emmm, namamu sendiri siapa?" Kataku dengan perasaan berdebar-debar, karena jujur saja aku belum pernah berdekatan dengan seorang wanita yang berparas cantik, kulitnya pun kuning langsat. Ditambah lagi rambut panjangnya yang hitam mengkilat, yang mana menjadi prioritasku dalam mencari seorang pacar.
"Namaku Dessy Ayuningtyas. Ya sudah, kenalannya dilanjut nanti, ya. Sekarang saya mau melanjutkan kerja dulu," Kata dia. Dengan senyum manis yang mengembang, ia pun meninggalkan diriku. Aku menarik nafas panjang dalam-dalam, tidak dapat kubayangkan andai saja dia bisa menjadi pacarku.
Aku memulai pekerjaan, saat kulihat leaderku tampak berjalan ke arahku.

"Kenapa Zack?
Tadi aku lihat si Dessy ngajak ngobrol kamu, ya?" Tanyanya pak Wibowo padaku. Terang saja aku terkejut atas pertanyaan itu, karena aku takut kalau nanti akan ada hal aneh yang bakal aku terima dari atasan.

"Iya pak," Dengan agak takut dan malu, aku jawab pertanyaan pak Wibowo, atasanku.
"Begini Zack. Sebagai seorang pegawai baru, alangkah bagusnya jika kamu tidak ngobrol waktu jam kerja. Lagian kamu kan belum tau siapa itu Dessy Ayuningtyas," pak Wibowo memandangku tajam, seperti ada rasa ketidaksukaannya padaku atas perbincangan aku dan wanita itu. Aku mengiyakan saja apa yang di omongkannya, toh aku ini hanyalah seorang bawahan yang juga pegawai baru.
Aku terus melanjutkan pekerjaanku. Sementara pak Wibowo telah pamit mau ketempat lain.
Tiap pekerjaan memang ada fase kemudahan dan kesulitannya. Begitu juga dengan pekerjaanku yang katanya enak menurut kebanyakan karyawan lain.
Kepalaku terasa pusing saat aku menemukan kesulitan tersebut. Tabel panduan pengecekan yang kubawa ternyata ada bagian yang tidak menjelaskan secara rinci akan pengecekan sebuah barang. Sudah kubolak balikan lembar tabel ditangan, tapi memang tidak ada yang menjelaskan untuk barang di hadapanku.
"Bagaimana ini? Dalam tabel tidak ada penjelasan tentang barang ini," Kataku lirih, dan aku pun hendak menanyakan hal itu pada atasan ataupun seniorku. Tiba-tiba, satu tepukan tangan mendarat di pundakku. Dengan rasa kaget, aku menolehnya.
"Kemana pak Wibowo tadi mas?" Ternyata Dessy Ayuningtyas sudah berada disampingku.
"A..anu, pak Wibowo tadi ke arah sana," Kataku.
"Oh. Eh mas, nanti kita pulang bareng, ya. Kamu pulangnya jam 15.15 kan?" Kata Dessy. Dia menatapku dengan senyumnya.
"Tidak tau mbak," Aku kemudian diam. Aku ingat dengan apa yang dikatakan pak Wibowo tadi, kalau aku tidak boleh ngobrol-ngobrol di saat jam kerja.
"Atau kamu pulangnya jam 17.00? Nanti aku akan menambah jam kerja kalau kamu pulangnya jam 5," Kata dia, sepertinya ada sesuatu padanya sehingga ia mau pulang bareng diriku. Aku diam tidak menjawab pertanyaannya, mataku memandang kesana kemari, takut kalau pak Wibowo datang.
Sebenarnya sayang sekali kalau aku harus mendiamkan Dessy, tapi karena itu tadi, aku jadi serba salah.
"Kok malah diam sih mas?" Dessy memperhatikanku tidak mengerti. Aku kemudian bilang kepadanya kalau aku sedang ditunggu pak Wibowo di ruang QC. Aku pun pamit meninggalkan Dessy yang terbengong.

"Sudah selesai Zack?" Tanyanya pak Wibowo saat aku memasuki ruang QC.
"Belum pak,"
"Kalau belum, kenapa tidak kamu selesaikan,"
"Ini pak. Dalam tabel tidak ada yang menjelaskan tentang barang SA 101562 YD. Jadi saya bingung untuk mengecek kelayakan Qualitynya," Jelasku. Pak Wibowo malah tersenyum.
"Ini lembar tabel untuk SA 101562 YD," Pak Wibowo menyodorkan lembar itu. Setelah membacanya sebentar, aku langsung mohon diri guna melanjutkan pekerjaan. Sekilas, aku lihat pak Wibowo manggut-manggut kepadaku. Entahlah, dan aku tidak terlalu menanggapi akan hal itu.
Aku sudah kembali di tempat tadi, dimana menumpuknya barang-barang yang harus aku cek kualitasnya sebelum nanti di kirim.
"Bagaimana mas? Kamu nanti pulang jam berapa?!" Ternyata Dessy muncul lagi. Jelas saja ini akan membuat konsentrasiku buyar.
"Tidak tau mbak, belum ada pemberitahuan dari atasan," Jawabku sekenanya.
"Iya sudah, permisi," Dessy lantas berlalu dari hadapanku, tampak di wajahnya ada rasa kecewa. Dingin aku memandang langkahnya.

(bersambung ke episode 50).

Temukan kejutanmu disini!

11 Responses to "~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 49) ~"

  1. мαdυмσє вlσg31 Agustus 2015 pukul 09.22

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/novel-cintaku-merintih-di-pulau-batam-e-22.xhtml

    BalasHapus
  2. Niicko Adhiie Saputrra31 Agustus 2015 pukul 12.12

    maaf ya ane cma nymak coz gak baca dari awal cerita

    BalasHapus
  3. мαdυмσє вlσg31 Agustus 2015 pukul 12.36

    @Niicko Adhiie Saputrra,
    Tidak apa-apa gan. Memang butuh ketertarikan juga kesabaran untuk membaca cerita seperti di atas, hehee.

    BalasHapus
  4. Wow udah banyak juga episodenya ya, tadi ane baca sampai selesai meski ada beberapa yang ane skip hehe
    .
    Itu pak bowo kayaknya cemburu yak sama zacky haha tapi btw masih penasaran sama tujuan dessy deketin dan ngajak pulang bareng zacky

    BalasHapus
  5. Wah ketinggalan nih gan :D kirain yang episode pertama tapi ternyata episode 49

    BalasHapus
  6. мαdυмσє вlσg31 Agustus 2015 pukul 21.27

    @Gudang Berkas,
    Ya si agan, hehee. Iya gan, hampir episode 50 ini.

    BalasHapus
  7. мαdυмσє вlσg31 Agustus 2015 pukul 21.30

    @Rio Agustya,
    Terima kasih atas perhatiannya,ya.
    Ceritanya sih seperti itu gan, pak Wibowo diam-diam ada rasa sama Dessy. Mengenai kenapa Dessy mengajak pulang bareng sama Zacky.. Hehee, kita tunggu saja cerita selanjutnya.

    BalasHapus
  8. Bagaimana dengan si Bagus bro? Saya kangen sama tokoh Bagus..

    BalasHapus
  9. Ceritanya sangat menarik untuk terus saya ikuti. Sepertinya, Dessy ada rasa sama Zacky itu.

    BalasHapus
  10. мαdυмσє вlσg1 September 2015 pukul 05.53

    @LOTRE MP3,
    Sepertinya memang begitu, cewek itu ada perasaan sama Zacky.

    BalasHapus
  11. мαdυмσє вlσg1 September 2015 pukul 06.00

    @PIRING LAGU,
    Untuk sementara, Bagus ngumpet dulu gan, ia lagi demenan sama cewek lain.

    BalasHapus