Kenapa orang yang berprestasi sering dikejar dan dimintai bimbingan, hayo?
Sementara orang yang terpuruk sering dicemoohkan dan jarang mendapatkan uluran tangan?!
Perbincangan sosial dimulai, itupun kalau Anda sudi memberikan point!
Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak kita jumpai seseorang berprestasi. Entah itu prestasi dalam sekolah, bekerja dan prestasi ditengah bermasyarakat. Namun, seiring dengan adanya prestasi pastilah ada keterpurukan diantara kita.
Memang bukan sebuah hal aneh bila sebuah prestasi akan disusul pada kata sanjungan. Demikian juga pada keterpurukan, yang tidak hentinya menuai cemooh dan hinaan, meskipun hal tersebut tidak langsung kita dengar, melainkan sering yang mencomooh beraninya hanya berkasak-kusuk bareng teman.
Sering kita enggan untuk memberikan uluran tangan pertolongan, pada seseorang yang jatuh dalam keterpurukan. Hal tersebut bisa dimaklumi, mungkin karena suatu alasan bahwa orang yang terpuruk pernah menyakiti kita, menghina kita, ataupun memang tidak pantas ditolong karena ia seorang penjahat kelas kakap nan sadis yang telah banyak merugikan.
Sebagai manusia yang baik dan punya tujuan di akherat. Tidak ada salahnya kalau kita memberi uluran tangan kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak mesti dengan materi kita bisa menolong. Namun, dengan memberikan saran dan ajakan pada hal yang baik adalah sesuatu yang berharga dan bernilai tinggi buat yang dilanda keterpurukan, juga kita.
Kita bisa senang karena menolong, pun di akherat kita mendapat balasan. Lebih-lebih yang ditolong nantinya bisa kembali bangkit dan menemukan keberhasilan.
Jadi, memang seperti itu tadi. Yang berprestasi akan disanjung dan seringnya menjadi panutan, dimintai bimbingan.
Yang terpuruk pun jangan lantas loyo, meratap dalam nasib, karena esuk atau lusa pastinya akan mendapatkan keberhasilan, dengan catatan tetap semangat dan menjadikan keterpurukan itu sebagai pembelajaran, bukan sesuatu yang ditakutkan.
Yuk, kita ulurkan tangan buat yang membutuhkan, meski kita tidak bisa membantunya dengan materi. Juga kita harus mau belajar dari keberhasilan orang lain yang berprestasi, dimanapun berada.
http://zackymadumoe.mywapblog.com/mengulurkan-tangan-menuju-prestasi.xhtml
BalasHapusNamun kita jangan salah mengulurkan tangan pada orang yang berpura-pura kan gan?
BalasHapusIya juga sich, orang yang sukses dan berprestasi itu sering disanjung dan ditiru kesuksesannya.
Menolong pada orang yang membutuhkan memang tidak semestinya memandang dia itu siapa, karena dengan kita menolong, berarti kita telah memupuk perbuatan baik dan terkumpulnya pundi amal buat di akherat kelak.
BalasHapus@PIRING LAGU,
BalasHapusYapz, benar gan. Menolong memang tidak pandan bulu, agar apa yang kita lakukan bisa ikhlas dan mendapatkan sesuatu yang baik. Namun jangan lantas dengan kita menolong lalu mengharapkan imbalan, hehee.
@LOTRE MP3,
BalasHapusHehee, pernah ya kita mau menolong tapi tidak jadi karena yang hendak kita tolong adalah orang yang pernah menyakiti kita? dan kita pun malah nyerocos nyukurin dia.
Salam gan.
BalasHapusWah! Jadi renungan nih buat ane. Ane sengaja atau tidak adakalanya mau atau tidak mau mengulurkan tangan, memberikan bantuan. Memang benar menolong itu tidak psndang siapa, karna manfaat menolong tak lain untuk menambah kebaikan di akhirat. Cuma kadang ada yang ditolong, tapi giliran kita sedang sulit pertolongan sulit didapat dari orang yang pernah ditolong tersebut. Mau berterus terang nggak mungkin kayaknya, coba bagaimana ia secara sadar membantu orang yang dulu pernah menolongnya.
Memang seharusnya sprti itu siapapun yang membutuhkan harusnya kita ikhlas dalam hal menolong sesama terlepas dari irang itu punya identitas jelek dimata masyarakat shngga dikucilkan dan membuatnya terpuruk mengapa tidak asal kita ikhlas tanpa memandang apapun dalam hal tolong menolong, mudah2an saja dg cara sprti itu orang yang tadiknya tidak baik menjadi lebih baik stlah mendapt bantuan ikhlas dr kita..
BalasHapus@putuadimarta rachman,
BalasHapusIya gan. Terkadang kita sulit untuk ikhlas bila yang terpuruk itu pernah menyakiti kita, meskipun kita tau kalau perbuatan baik itu akan mendapat imbalan kelak di akherat. Paling tidak, ya kita akan mendapatkan hal serupa meski bukan dari orang yang kita tolong.
@mumuhayusu,
BalasHapusBenar sekali. Sering kita mengalami apa yang telah kita lakukan 'memberi tolong' pada teman misalnya, dan disaat kita memerlukan pertolongan dari teman tersebut, dia malah tidak bisa diharapkan mungkin. Tapi kita perlu mengerti juga, disaat dianya tidak bisa membalas pertolongan kita, itu bukan berarti ia tidak mau. Namun, mungkin pertolongan yang kita butuhkan tidak mungkin (sulit) ia lakukan. Jadi, jangan lantas membenci teman yang telah kita tolong dan tidak bisa membalas pada kita sesuai harapan kita, kare Yang Maha Esa pasti tau dan akan memberikan balasan yang sesuai, bahkan lebih, meskipun lewat orang lain yang kita tidak menyadarinya.
hemm, salam kenal aja mas
BalasHapusbener banget mas, makasih udah ngingetin kita semua..maaf komen sebelumnya kalo ngga nyambung
BalasHapusMenolang orang itu adalah kewajiban, jadi jika kita makan, tetapi tetangga kita tidak makan maka dosa besar kita.
BalasHapustangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
@sity nurlaela,
BalasHapusSalam kenal juga mbak..
@sity nurlaela,
BalasHapusSaling mengingatkan lebih baik baik, dari pada kasak-kusuk dibelakang dan hanya akan menjadikan kebencian kalau keterusan. Iya mbak.
@Putra Anak Kerinci,
BalasHapusYapz, lebih baik tangan di atas dalam artian memberi ketimbang meminta, ya gan.
Suka menolong adalah hal terpuji dari pada mencela, mungkin seperti itu.
Sip ane setuju banget sob.
BalasHapusBerawallah dari kegagalan, pasti bila sukses nanti bisa mempertahankannya.
@Imanuel Radot,
BalasHapusIya gan. Bila berawal dari kegagalan, maka kita sudah mendapatkan satu pengalaman sebagai pembelajaran, ya gan. Dan pastinya kita akan berhati-hati jangan sampai gagal lagi, dengan demikian kesuksesan akan awet.