~ duka longsor banjarnegara ~

longsor-banjarnegara-img.jpg<br

Ikut berduka cita atas musibah tanah longsor yang terjadi di banjarnegara - jawa tengah.


Hingga akhir hayatnya, seorang ibu dan anak korban longsor Banjarnegara masih bersama-sama. Kedua jenazah ini ditemukan tim gabungan saat mencari korban yang tertimbun tanah.
Para petugas takjub dengan korban yang setia pada anaknya hingga ajal mencabut nyawa keduanya. Pada hari ketujuh evakuasi, keduanya ditemukan setelah proses yang cukup panjang.


jenazah-ibuanak-korban.jpg<br

jenazah-ibu-dan-anak-korb.jpg<br

Pencarian korban yang belum ditemukan ini masih terus dilakukan. Bukan hanya jenazah ibu yang berpelukan dengan anaknya, banyak kisah misteri saat bencana longsor yang terjadi di Banjarnegara itu.
Seperti rumah salah satu warga yang utuh ketika undukan tanah itu longsor ke halaman warga setempat.
Selain itu juga, munculnya ribuan lele di aliran sungai yang membelah Dusun Jemblung.
Pengakuan saksi mata, siang menjelang sore pada Jumat petaka itu, ada warga yang berhasil menjaring ikan lele dalam jumlah banyak di aliran sungai yang mengairi sawah warga.
Warga memperkirakan, kemunculan lele tersebut besar kemungkinan larian dari dalam tanah. Sebab, nun jauh di atas Dusun Jemblung, yakni di atas bukit yang kini menjadi sorotan Tim Kaji Gerak Cepat Gerakan Tanah, ada kolam berdiamater 30 meter dengan kedalaman 1 meter. Kolam ini ternyata sudah lama ada. Warga menamakannya dengan Telaga Lele.


Wakil Kapolsek Karangkobar, Bambang mengatakan, bangkai kendaraan dibawa untuk diamankan dan diidentifikasi sesuai dengan data nomor kendaraan yang dimiliki kepolisian.

"Sementara waktu kita amankan dulu, agar nanti bisa dievaluasi lebih lanjut kepemilikannya," jelas Bambang.

Sebagian besar kendaraan yang dibawa sudah dalam kondisi rusak berat. Bahkan banyak kendaraan yang tersisa hanya separuh saja.
Kendaraan-kendaraan itu adalah milik warga Dusun Jemblung dan milik warga dari daerah lain yang ikut tertimpa longsor saat melintas di sekitar lokasi.

"Masih ada beberapa kendaraan di lokasi longsor yang belum bisa dievakuasi," jelas Bambang.

Sementara itu, hingga siang ini, operasi pencarian korban bencana longsor Dusun Jemblung masih berlangsung. Operasi akan dilanjutkan hingga besok, Minggu 21 Desember 2014.


alat-berat-menggali-mater.jpg<br

Ratusan warga pengungsi pergerakan tanah di Dusun Slimpet, Desa Tlaga, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara belum berani pulang ke rumah.
Hingga hari ini, Sabtu 20 Desember 2014, ratusan pengungsi dari 167 kepala keluarga memilih bertahan di pengungsian yang disediakan pemerintah setempat. Kepala Desa Tlaga. Slamet mengatakan, warga belum berani kembali ke rumah karena hujan masih terus mengguyur wilayahwBanjarnegara.

"Warga masih trauma dengan apa yang terjadi di Karangkobar, mereka takut longsor menimpa dusun mereka," kata Slamet.

Warga Dusun Slimet diungsikan dari perkampungan mereka karena terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan bangunan rumah retak dan beberapa ruas jalan amblas.

"Meski kondisi pengungsian tidak senyaman di rumah, tapi pengungsi merasa lebih aman berada di sini," jelas Slamet.


tni-memasak-untuk-pengung.jpg<br

Selama berada dipengungsian, warga dan aparat TNI secara bergotong royong mendirikan dapur darurat untuk mencukupi kebutuhan makanan dan minuman.
Sampai saat ini, berbagai bantuan seperti bahan makanan, pakaian dan obat-obat terus berdatangan ke lokasi pengungsian.


* sumber berita: VIVAnews



tag: duka longsor banjarnegara

1 Response to "~ duka longsor banjarnegara ~"

  1. zαcку мαdυмσє2 Mei 2015 pukul 19.19

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/duka-longsor-banjarnegara.xhtml

    BalasHapus