satria lidi jadi jutawan (episode 16)

" ich kamu mas , nanti apa kata orang - orang kalau kamu tidur di sini , lagian kenapa takut pulang ke rumah ? memang ada hantu iya di jalan ? hehehee " kata ibu satria lalu tertawa kecil. ==> (episode 15 yang lalu)



~ Satria Lidi Jadi Jutawan (episode 16) ~


" bukan begitu dik, tapi.. " kata om sarmanto lalu terdiam sejenak. dia melihat ke arah kegelapan malam di samping rumahnya ibu satria.

" ada apa mas, kok diam ? " tanya ibu satria.

" huuust, tenang dulu dik, aku tadi melihat bayangan di samping rumahmu " kata om sarmanto sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir.

" bayangan apa mas ?, mana.. aku tidak melihatnya " kata ibu satria penasaran.

" tadi di sana itu dik, ayo kita periksa ke sana " kata om sarmanto, lalu dia menarik tangan ibu satria menuju samping rumah. sementara itu, ibu satria atau novi merasakan kalau bulu kudunya merinding, entah ada apa di sekitar rumah ibu satria malam itu.
Mereka pelan-pelan memeriksa samping rumah, namun tidak menemukan apa-apa.

" aow, aduh.. " suara ibu satria.

" kenapa dik ? " tanya om sarmanto pada calon istrinya tersebut.

" ini mas, kakiku kesandung. lihat itu mas ! itu apa tadi yang ke arah sana " kata ibu satria sambil menunjuk ke arah gelap di pojok rumahnya.

" mana dik ? " kemudian pandangan mata om sarmanto tertuju ke arah pojok rumah yang di tunjuk oleh ibu satria, namun dia tidak melihat apa-apa.

" aku tidak melihat apa-apa di sana " kata om sarmanto.

" tadi aku melihat kok mas " kata ibu satria. sementara itu, si satria masih tertidur pulas di gendongan ibunya.

" hemmm, ya sudahlah dik, tidak apa-apa. kamu berani tidak dik tidur sendirian di rumah ? " tanya om sarmanto.

" emmm, takut juga mas, tapi mau bagaimana lagi ? lagian kan ada satria menemani aku " jawab ibu satria yang mencoba menyembunyikan ketakutannya.

" begini saja dik, ijinkan aku menemanimu malam ini " kata om sarmanto.

" terima kasih mas, tapi aku berani kok tidur sendiri, kan temani satria " jawab ibu satria.

" yang benar ? nanti kalau bayangan tadi muncul lagi bagaimana ? " tanya om sarmanto yang sebenarnya sangat berharap ibu satria mengijinkan dirinya bermalam di rumahnya.

" mas... apa itu ! aku takut ! " suara ibu satria mengejutkan om sarmanto yang berada di dekatnya.

" kenapa dik ? " tanya om sarmanto.

" seperti ada yang lari kesana tadi mas.., aku takut " kata ibu satria sepertinya ketakutan.

" oh, tidak apa-apa dik. jadi bagaimana ini dik, aku juga tidak bisa membiarkanmu ketakutan seperti ini " kata om sarmanto.

" he'em mas " kata ibu satria pelan.

" sebaiknya kita masuk ke rumah dulu dik, biarkan saja bayangan itu " kata om sarmanto, kemudian ibu satria mengiyakannya dan mereka pun masuk ke dalam rumah.



novi atau yang lebih akrab dengan panggilan ibu satria kemudian duduk di kursi ruang tamu. pandangannya tajam menatap om sarmanto.

" tadi itu apa ya mas ? aku jadi merinding " kata ibu satria.

" aku tidak tau dik " jawab om sarmanto dan menatap tajam ke arah ibu satria. sejenak suasana sepi, karena mereka pada terdiam.

" uuukh.. " tiba-tiba suara si satria menggeliat dalam pangkuan ibunya.

" sebentar ya mas, aku mau menidurkan anak ku dulu di kamar " kata ibu satria, kemudian beliau melangkah menuju kamarnya dan menidurkan buah hatinya di tempat tidur.
" KLETHEK KLETHEK KLETHEK " terdengar suara di dinding kamar ibu satria. ibu satria pun menolehnya dengan perasaan merinding, karena beliau mendengar ada langkah di luar kamarnya. bergegas ibu satria menuju ruang tamu di mana di situ ada om sarmanto.

" ada apa dik ? kok sepertinya kamu ketakutan begitu " tanya om sarmanto pada ibu satria.

" aku takut mas, tadi aku mendengar ada suara langkah di dekat kamar " kata beliau.

" hemm, suara langkah ?, sebentar aku tengok ke luar " lalu om sarmanto beranjak dari tempat duduknya dan memeriksa di luar rumah. lalu dia kembali masuk ke dalam rumah.

" tidak ada apa-apa kok dik " kata dia (om sarmanto).

" benar mas, tadi aku mendengar suara langkah di dekat kamar " kata ibu satria menjelaskan.

" ya sudah.., sekarang bagaimana.., aku temani apa aku tinggal pulang ? karena ini sudah malam sekali " kata om sarmanto kemudian.

" iya mas, mas menemani aku ya, aku takut " kaja ibu satria kemudian agak menundukkan wajahnya.

" sebentar ya dik, biar aku masukkan dulu sepeda motornya " kemudian om sarmanto keluar dan membawa masuk sepeda motornya.



Malam itu om sarmanto menginap di rumahnya ibu satria, guna menemani ibu satria dari ketakutannya oleh bayangan yang berkelebat melayang di gelapnya malam.

" tapi mas tidak boleh tidur di kamarku ya.. " kata ibu satria lalu tersenyum.

" lalu tidur di mana dik.. " sahut om sarmanto.

" emmm, tidur di dipan (tempan tidur kecil/balai-balai) ini mas.., tidak apa-apa kan ? " kata ibu satria, kemudian dia pergi mengambilkan bantal dan selimut untuk om sarmanto.

" iya dik, tidak apa-apa " jawab om sarmanto, kemudian dia memegang lengan ibu satria. di dekatkannya wajah om sarmanto ke wajah ibu satria. nafas om sarmanto mendadak tersengal dan darah berdesir hangat mengalir ke seluruh sendi-sendinya.
Om sarmanto kemudian mendaratkan satu ciuman di kening ibu satria. ibu satria hanya bisa terpejam menerima satu ciuman dari lelaki tersebut.

" sudah dulu ya mas, mas istirahat dulu, kan sudah malam " kata ibu satria kepada om sarmanto. sementara udara malam yang lumayan dingin sudah mulai di rasakan oleh keduanya.

" iya dik, selamat tidur ya. i love you " suara om sarmanto, kemudian dia merebahkan tubuhnya di sebuah dipan yang hanya beralaskan tikar pandan, sementara itu ibu satria tersenyum sebelum melangkah ke kamarnya.



Udara malam itu terasa sangat dingin sekali, di luar langit tampak gelap tertutupi mendung tipis. Embun pun telah menjatuhkan diri membasahi dedaunan dan yang lainnya.

" uuugh... " suara om sarmanto yang menggeliat membalikkan tubuhnya, wajahnya menghadap ke dinding rumah yang di sana-sini sudah kelihatan rapuh. kakinya dia tekuk karena hawa dingin malam itu, dan selimut yang di pakainya pun tidak mampu menghangatkannya, apalagi alas tidurnya hanya sebuah tikar pandan.
Kedua mata om sarmanto tidak bisa di pejamkan, pikirannya menerawang masuk ke kamarnya ibu satria. kemudian dia bermain dengan ruang hayalnya.
Sementara itu, ibu satria juga belum bisa memejamkan ke dua matanya. beliau berulang kali membalikkan tubuhnya, di tariknya nafasnya dalam-dalam, di pandanginya tubuh si satria yang lagi tidur pulas.

" kenapa aku sulit tidur malam ini ?, dingin sekali.. " suara ibu satria dalam hati. kemudian pikirannya teringat dengan om sarmanto yang lagi tidur di dipan ruang tengah.

" emmm, sudah tidurkah dia ? " kata ibu satria, lalu dia keluar kamar menengok om sarmanto, kemudian beliau kembali masuk ke kamarnya lagi.
GRUBYAK " aduh " suara ibu satria yang kakinya kesangkut daun pintu kamarnya.

" siapa itu ! " suara om sarmanto karena mendengar suara mengaduh, dia kemudian bangun dari tempat tidurnya mencari suara tersebut.

" aku mas " kata ibu satria.

" ada apa dik ? " tanya om sarmanto kemudian.

" tidak ada apa-apa kok mas " jawab ibunya satria.

" kok tadi mengaduh ? aku kira ada apa-apa dengan mu dik " kata om sarmanto yang berdiri di depan pintu kamar ibu satria.

" tidak mas. mas sarmanto belum tidur ya ? kenapa mas " tanya ibu satria.

" iya dik, aku tidak bisa tidur. nyamuknya ini lho.. mengganggu terus, juga hawanya dingin sekali " kata om sarmanto. kemudian terdiam untuk beberapa saat.

" ehemm, kenapa kamu juga belum tidur dik ? " tanya om sarmanto pada ibu satria.

" anu mas, nyamuknya banyak sekali. hehehee " jawab ibu satria yang kemudian tertawa kecil.

" oh.., emmm, boleh aku masuk dik ? " tanya om sarmanto sembari tangannya mendorong pintu kamar tersebut.

" jangan mas " suara ibu satria yang duduk di pinggiran tempat tidurnya.


(bersambung ke episode 17)



tag: satria lidi jadi jutawan (episode 16) , satria lidi.

1 Response to "satria lidi jadi jutawan (episode 16)"

  1. zαcку мαdυмσє2 Mei 2015 pukul 19.16

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/novel-bersambung-satria-lidi-jadi-jutawa.xhtml

    BalasHapus