~ Cerita Misteri - Keris Penyebar Maut (KPM) episode 4 ~

a


" benar kan apa kata ku ndul, kalau tempat ini tidak kalah menakjubkan dengan tempat lain ?! " sahut si gunawan, lantas dia menumpuk ranting kering yang tadi di kumpulkan-nya. Klik Di Sini <== (cerita episode 3 yang lalu)



Mereka asik menikmati suasana senja yang mulai meremang dengan bercanda dan menikmati perbekalan yang mereka bawa.

" ndul, kopi panasnya sudah jadi belum ? Mulai dingin ini suasana " tanya si parlan.

" belum lan, termos air panasnya di taruh di mana ? " kemudian gundul mengambil termos tempat air panas yang mereka bawa.

" jangan manis-manis ya ndul, tapi kopinya yang kental " teriak rendi dari tempat duduknya.

" iya !. ealaaa airnya sudah tidak panas lagi " Gundul sibuk membuat minuman kopi meski air di dalam termos sudah tidak panas lagi. Sementara itu, teman-teman yang lain ada yang membuat perapian dengan ranting kering yang sudah di kumpulkan tadi.

" ini teman-teman kopinya, tapi airnya sudah tidak panas lagi, hahaa " gundul pun meletakkan kopi buatannya di atas tikar sebagai alas mereka bersantai.

" tidak apa-apa ndul, yang penting masih nikmat rasanya. hahaa " kata parlan. Sementara itu, gunawan menatap pohon tinggi besar yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka.
Gunawan sepertinya merasakan sesuatu di balik pohon tinggi tersebut.

" ada apa kamu wan ? aku lihat kamu melihat ke arah pohon itu terus, apa kamu melihat sosok aneh ?! " tanya si parlan ke pada si gunawan.

" iya lan. aku melihat sosok hitam dengan rambut panjang dan badan besar " jawab si gunawan. Kemudian pemuda yang bernama gunawan itu meminum kopi yang berada di dekatnya.


" wan, terus bagaimana dengan perkemahan kita ini ? maksudnya kita mau apa dan bagaimana ? " tanya salah seorang dari mereka.

" kita di sini mau menikmati alam ini.
emmm apa ya ?, hahahaaa.
entahlah, kita nikmati saja " jawab si gunawan, yang lantas matanya menoleh ke arah sekelebatan hitam tidak jauh dari tempatnya.

" teman-teman, apa kalian melihat sekelebatan bayangan yang melintas tadi ? tidak jauh dari pohon itu " kata gunawan.

" bayangan apa wan ? aku tidak melihatnya.
awas ada ular !! " pekik si rendi yang melihat se-ekor ular menuju ke arah mereka. Sontak saja teman yang lain pada terkejut.

" di sana juga ada ren, lihat itu " kata si gundul dan menunjuk ke arah ular tersebut.

" itu juga ada !. aneh, sepertinya mereka mengepung kita " suara teman yang lain. Kemudian mereka bangkit dari duduknya, mereka mengambil ranting dan tanah keras di dekatnya guna berjaga-jaga.


ZzZZzZzZz.... !! ular-ular itu mendesis dan kian mendekat ke arah mereka dengan cepatnya.
Kesepuluh orang tersebut menatap ular-ular itu dengan tidak berkedip, mereka sudah siap dengan ranting di tangan dan BLUUUK !! satu lemparan tanah keras mengarah ke ular itu. Ular tersebut bukannya lari tapi malah kian mendekat.

" waduh tidak kena. bagaimana ini ndul ?
eh ndul, mana garam dari pak bonggo tadi siang ? cepat tebarkan ndul !! " suara rendi yang melempar ular ke arahnya, dan meminta si gundul agar menyebarkan garam dari pak bonggo.

" oh iya ren. sebentar ! " gundul pun mengambil garam yang dia taruh di tas ranselnya. Kemudian dia menebarkan garam tersebut di sekitar mereka. Aneh, ular-ular itu mendadak berhenti. Mereka menatap kesepuluh pemuda itu dengan tatapan tajam dan mendesis sebelum akhirnya mereka meninggalkan gunawan dan teman-temannya.

" syukur... ular-ular itu sudah pergi.
hebat kamu ndul, bisa mengusir ular-ular itu, hik hik hik hiiik " kata seorang teman si gundul.

" bukan aku yang hebat bro, tapi ular-ularnya yang takut dengan garam, hahahaa " kata si gundul mengulum senyum.



Senja pun telah menghilang dan tergantikan oleh gelap.
Api unggun pun di nyalakan meski apinya tidak besar, dan cukup buat penerangan di sekitar tenda, juga sebagai pengusir rasa dingin yang mulai menyapa tubuh mereka.
Mendadak angin kencang datang tiba-tiba kemudian menghilang begitu cepat.
Tatapan mata mereka nanar pada sekitarnya, mereka menoleh kesana kemari seperti mencari sesuatu.

" hey wan, angin apa itu tadi ? " tanya si gundul kepada gunawan.

" entahlah ndul, biarkan saja.
eh rif, bukankah kamu membawa walkman ? nyalakan dong biar tidak sepi " kemudian gunawan menghabiskan sisa ampas kopi di hadapannya.

" ini walkmannya wan, tapi batterai sudah mau habis. hik hik hiik " teman gunawan yang bernama syarif kemudian memberikan walkman kepada gunawan.

" ah.. batterainya habis rif. mana batterai yang baru ?
asik.. goyang men.. ! " setelah walkman di ganti batterainya, gunawan pun asik bergoyang dengan irama musik yang di putarnya.


GERRRRRRRR.. !! , terdengar suara aneh dari kejauhan, dan lama-lama suara itu kian mendekat ke tempat perkemahan tesebut.
Kemudian terlihat seberkas cahaya kemerahan melesat cepat ke arah perkemahan. Dengan berteriak keras, si gunawan menyuruh teman-temannya tiarap.

" awas.. ! tiarap.. !! " suara gunawan dan langsung merobohkan tubuhnya ke tanah.


(bersambung ke episode 5 Klik Di Sini)


klik ke postingan yang lalu.


Berikan kritik atas isi artikel ini bro.. !!


tag: Cerita Misteri - Keris Penyebar Maut (KPM) episode 4

0 Response to "~ Cerita Misteri - Keris Penyebar Maut (KPM) episode 4 ~"

Posting Komentar