~ satria lidi jadi jutawan (episode 18) ~

" emmm, mas saja yang ke rumah iya " jawab ibu satria pada calon suaminya. Setelah cukup lama berbincang via handphone, kemudian mereka pun menutup percakapan dan melanjutkan aktivitas masing- masing. <== (cerita episode yang lalu).



Setelah pulang dari kantornya, om sarmanto terus menelfon calon istrinya yang bernama novi (ibunya satria). Kemudian menjelang sore dia pergi ke rumah ibu satria.
Om sarmanto langsung memarkirkan kendaraannya di bawah pohon kelapa di pekarangan rumah.

" silahkan masuk mas " kata ibu satria menyambut kedatangan om sarmanto.

" iya dik. satria kemana ? " om sarmanto pun masuk ke dalam rumah lantas duduk di kursi ruang depan.

" satria tadi di ajak budhenya ke rumahnya.
mau minum apa ini mas ? " novi tersenyum kepada lelaki di hadapannya.

" oh begitu. minum apa saja boleh, asal tidak terlalu manis " kata om sarmanto.

" memangnya siapa yang mau ngasih mas minuman manis ?! hik hik hik. sebentar ya mas " ibu satria kemudian menuju ruang dapur guna membuatkan minum calon suaminya.
Dengan gesit, om sarmanto langsung berdiri dari tempat duduknya dan menyusul calon istrinya ke ruang belakang.

" eh.. kenapa menyusul kesini sih mas ? " ibu satria pun sedikit terkejut.

" memangnya tidak boleh ? " kemudian lelaki itu melingkarkan tangannya di pinggang ibu satria. Om sarmanto mendekatkan bibirnya ke pipi wanita cantik tersebut.

" ich geli mas.., sudah ah " ibu satria pun menggeliat karena rasa geli oleh sentuhan kumis lelaki itu di pipinya. Akan tetapi, om sarmanto malah mendaratkan bibirnya di bibir wanita cantik itu, dan melumatnya.
Wanita itu menggelinjang dan terpejam, kiranya dia menikmati sentuhan-sentuhan dari lelaki yang mendekapnya.
Mereka terus bermain dalam asmara mereka.
" GRUMPYAAAAANG ! " tangan ibu satria secara tidak sengaja menyenggol gelas yang berisi teh hangat buatannya tadi. Seketika itu mereka kaget, terperanjak lalu tertawa cekikikan.

" itu kan.. mas sih.. , hehehee " suara si novi yang lantas memandang wajah om sarmanto.

" yaaa.. kok aku ? hehee " kata om sarmanto dan kembali mencium wanita di dekatnya.


Tiba-tiba saja, DUEEEEER ! , GUBRAK , DUEEER !! " pers*t*n dengan dia.. !!! , PLAAK !!! " suara itu terdengar tidak jauh dari rumah ibu satria, tepatnya di samping rumah yang hanya berbatas tanaman pagar.

" sestttt.. dengarkan mas " kata ibu satria kepada om sarmanto.

" siapa itu dik ? " lalu om sarmanto melepaskan pelukannya pada wanita cantik tersebut.

" anu mas, itu pak broto lagi marah sama istrinya " kemudian ibu satria melanjutkan membuat teh hangat yang tadi tumpah.

" sama istrinya kok marah-marah, memangnya ada masalah apa mereka dik ? kok sampai bertengkar " om sarmanto pun kembali memeluk ibu satria dari belakang.

" idich si mas, nanti lagi meluknya, nanti tumpah lagi ini..
tidak tau mas kenapa mereka bertengkar. selama ini keluarga pak broto dan bu ida damai-damai saja kok " kata ibu satria, dan mereka menuju ruangan depan dengan membawa teh hangat.


" bagaimana ini mas ? aku tidak punya uang sepeser pun untuk biaya menikah kita.
aku juga pusing, karena satria sudah minta di sekolahkan " kata ibu satria dengan nada memelas. Om sarmanto menatap wajah ibu satria, lalu dia tersenyum.

" iya dik, aku mengerti dengan keadaanmu sekarang.
sudah aku persiapkan uang untukmu dan sekolahnya satria " kata-kata om sarmanto itu sedikit banyak telah membuat ibu satria tenang.
Bagaimana ibu satria tidak pusing, bingung, kalau dia sendiri tidak memegang uang, sementara pernikahannya tinggal beberapa hari lagi dan juga anak yang minta di sekolahkan.
Mereka masih berbincang di ruang tamu, mematangkan acara pernikahan mereka. Sementara itu di rumah pak broto, pertengkaran kian menjadi. Suara pak broto terdengar keras memaki-maki istrinya (bu ida).


(bersambung ke episode 19)


klik ke postingan yang lalu.


tag: satria lidi jadi jutawan (episode 18)

0 Response to "~ satria lidi jadi jutawan (episode 18) ~"

Posting Komentar