~ satria lidi jadi jutawan (episode 19) ~

Mereka masih berbincang di ruang tamu, mematangkan acara pernikahan mereka.
Sementara itu di rumah pak broto, pertengkaran kian menjadi. Suara pak broto terdengar keras memaki-maki istrinya (bu ida). <== (cerita episode 18 yang lalu).


Pak broto kian menjadi-jadi, kemarahannya semakin tidak terkendali.
Suara perabot rumah pun terdengar di banting dan di lempar tidak tau arah.

" sudah pak.. Sudah.. !! " pinta bu ida di tengah isak tangisnya.

" kamu memang tidak tau diri ! . Sudah capek-capek aku mencarikan nafkah, tapi kamu malah main api dengan laki-laki b*n**at itu !! " dan kembali pak broto melemparkan pot bunga di atas meja di pojok ruang tamu. Bu ida hanya bisa menangis melihat kekalapan suaminya tersebut.

" siapa yang main api pak ?! Siapa...!!
kenapa kamu tidak percaya kepada ku dan malah lebih mempercayai kabar burung itu " suara ibu ida yang tidak kalah kerasnya dengan sang suami.

" oh... Jadi kamu masih mengelak dan menganggap semua ini kabar burung ?!
aku melihat sendiri kalau kamu bermain mesra di atas motor dengan dia, masih mau mengelak ! PLAAAK !! " tamparan tangan pak broto mendarat di pipi bu ida, seketika itu bu ida menjerit, lantas dia berusaha meraih tangan suaminya, akan tetapi tangan pak broto malah menjambak rambut istrinya dan kemudian mendorong kepala itu dengan keras, kontan saja tubuh wanita tersebut jatuh dan kepalanya hampir membentur sudut meja.

" pergi sana sebelum aku membunuhmu ! " kata pak broto dengan sorot mata penuh kemarahan. Bu ida kemudian bangkit dan langsung berlari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.
Tetangga yang mendengar dan melihat pertengkaran itu pun hanya bisa mengelus dada.
Rumah tangga pak broto dan bu ida yang biasanya terlihat tentram, hari itu menjadi carut marut karena sebuah kecemburuan yang belum terbukti dan akhirnya terjadi prahara.

Dengan emosinya, pak broto menutup pintu rumah hingga kaca jendela bergetar seperti mau runtuh.
Bu ida kemudian di ajak oleh seorang tetangga untuk masuk ke dalam rumahnya.


Ibu satria yang mendengar pertengkaran tersebut hanya bisa mengelus dada. Beliau terdiam sambil sesekali melihat ke arah om sarmanto yang duduk di kursi sambil menghisap rokok.

" rokoknya di kurangi dong mas , jangan sering merokok , tidak baik buat kesehatan " kata si novi atau ibu satria kemudian.

" e..hem , ini sudah aku kurangi dari bungkusnya dik " kata om sarmanto yang lantas tersenyum.

" ich mas ini " ibu satria langsung mencubit lengan laki-laki di dekatnya. Sebentar kemudian beliau beranjak dari tempat duduk dan melangkah ke ruang belakang.



Di sore itu, om sarmanto masih di rumah calon istrinya. Sementara itu bu sarinem (kakak ibu satria) menggendong keponakannya (si satria) menuju rumah si novi dengan di antar oleh anaknya.

" yeee.. Kita sudah sampai dik, eh.. Malah tidur " kata bu sarinem, kemudian beliau turun dari sepeda motor dan langsung menuju pintu depan.

" aduh, ada kakaknya novi ini, bisa lama ini " suara om sarmanto dari dalam rumah.
Setelah mengucap salam, bu sarinem pun langsung masuk ke dalam rumah.

" eh.. kamu di sini ya om ? kenapa tidak bilang-bilang tadi kalau mau ke sini, hik hik hiik .
dik.. " bu sarinem pun tersenyum.

" iya mbak yu. hehee kan tadi pintu rumah mbak yu tutupan/di tutup " jawab om sarmanto.

" iya.. , oh mbak. satria tidur ya mbak ? " suara ibu satria yang muncul dari ruang belakang.
Mereka kemudian membicarakan seputar pernikahan ibu satria dan om sarmanto yang tinggal beberapa hari lagi.
Perbincangan mereka ringan namun cukup serius.


(bersambung ke episode 20)


klik ke postingan yang lalu.


tag: satria lidi jadi jutawan (episode 19)

0 Response to "~ satria lidi jadi jutawan (episode 19) ~"

Posting Komentar