~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 21) ~

jembatan-barelang-img.jpg<br

" permennya sudah habi..s.
bahaya ini kalau mas zacky punya perasaan lain kepadaku, hik hik hik hiik " mereka pun tertawa cekikikan. <== (cerita episode 20 yang lalu).



Selang 20 menit kemudian, mereka sudah sampai di depan tempat tinggalnya. Sebelum turun, mereka menyodorkan uang 1.500,-/orang kepada sang sopir angkutan.
Dengan gemasnya, dewi mencubit lengan si lina, tentu saja lina kaget dan kesakitan atas cubitan itu.

" aduh, mbak ini kenapa sih ?! main cubit saja. sakit tau.. ! " suara si lina dengan menahan sakit meski cubitan si dewi tidak lah terlalu keras, dan sambil mengusap-ngusap lengannya.

" eh maaf lin, kebablasan.
lihat ini lin " kata dewi dan menunjukkan sebuah sms di hpnya.
Mereka menaiki tangga menuju ke tempatnya, suara langkah mereka memantul diantara dinding-dinding bangunan bertingkat tersebut.

" wuih... sore-sore begini mas zacky merayu ?, tapi boleh juga itu rayuannya, hik hiik " dan mereka duduk sebentar di depan tempat tinggalnya sambil melepas sepatu mereka.


" asslamu'allaikum, permisi kak.
apa kak umi ada ? " tanya seorang wanita berjilbab seumuran dewi dan lina kepada mereka berdua.

" wa'allaikumsalam.
kurang tau juga ya mbak, kami baru pulang dari kerja kok.
silahkan duduk dulu mbak " kemudian dewi masuk ke dalam, dan tidak berapa lama keluar seorang wanita yang juga seumuran mereka.
Setelah wanita tersebut berbincang sebentar dengan temannya, kemudian dia berpamitan kepada si dewi dan lina.

" mbak dewi.. , mbak lina.., kami pergi dulu. assalamu'allaikum " mereka kemudian keluar entah kemana.

*


Sebagai seorang penghuni baru di kawasan dormitori, si dewi dan lina belum mengenal dekat tentang tempat sekitar dan para penghuninya.
Selepas pulang kerja, kedua gadis itu menikmati orang yang lalu lalang di jalan depan tempat tinggalnya.
Mereka melihat segerombolan orang berkumpul/ngetem di sudut blok dan dekat pintu keluar masuk blok

" mbak, aku lihat dari pertama kita di sini, tempat-tempat itu kok selalu ramai dengan cowok-cowok yang ngetem dengan sepeda motornya, lalu ada cewek menghampirinya dan terus mereka berboncengan pergi.
apa mereka itu pacar-pacar cewek di sini ya mbak ? " suara lina dan sesekali memperhatikan wajah dewi.
Dewi hanya mengernyitkan kening sebelum dia malah balik bertanya kepada lina.

" hemm, eh lin, sekarang sabtu sore iya ? " kata dewi.

" ugh, di tanya malah nanya.
iya mbak, nanti malam minggu, kenapa memang ? " lina kemudian memungut lembaran koran yang teronggok di sudut tempat mereka.

" tidak apa-apa sih lin.
apa itu lin ? " dewi memperhatikan si lina yang tampak serius membaca tulisan dalam lembaran koran tersebut.

" ich ngeri mbak, coba mbak baca ini " dan lembaran itu di sodorkannya kepada si dewi.

" mana aku lihat " lantas dewi membaca artikel dalam lembaran koran yang tadi terbang-terbang terbawa angin.

" kasihan ini nasib si wanita. hiiii aku jadi takut lin " dewi pun meletakkan lembaran koran tersebut. Wajahnya mendadak memancarkan ketakutan.

" kenapa dengan kamu mbak ?, itu kan hanya di koran saja, hehee " lina pun kemudian meremas lembar halaman koran itu sebelum akhirnya di buang ke keranjang sampah yang tidak jauh dari tempat mereka.

" iya ngeri saja lin. coba kamu bayangkan.. di saat kamu lagi berduan dengan pacar dan tiba-tiba di seruduk mobil sampai isi kepala keluar dan meninggal.
wew.. mas zacky lagi " dewi kemudian membuka sms dari si zacky.


" sms apa dia mbak ? " si lina mencoba mengetahui isi sms dari zacky.

" ini lin. Eh wi, nanti kan malam minggu, boleh tidak aku ke tempatmu ? " begitulah sedikit sms dari teman mereka.

" oh.., jawab saja boleh mbak.
suruh dia membawa jajan ya, hehehee.
aku mau mandi dulu mbak " kemudian lina masuk ke dalam dengan meninggalkan dewi yang melongo.

**


" kamu kenapa zack ? kok wajahmu murung begitu " tanya si jhon yang baru pulang kerja.

" emmm, aku bingung jhon. aku mesti kerja apa di sini, sementara uang saku ku sudah menipis banget dan tidak mungkin aku menggantungkan kebutuhanku kepada kamu, benar tidak ? " jawab si zacky dengan raut wajah galau.

" oh itu ?, tenang saja bray.. tidak mungkin aku akan tinggal diam, lagian yang menyuruh kamu datang ke sini kan aku, jadi aku bertanggup jawab sepenuhnya atas kebutuhanmu selama kamu belum mendapat kerja. it's ok !
ini rokoknya zack " suara si jhon tersebut membuat si zacky terdiam. Biar bagaimana pun dia merasa tidak enak terhadap teman-teman si jhon yang juga menempati rumah tersebut, meski mereka juga tidak keberatan kalau dirinya tinggal di sana.

" ok jhon, dan kalau bisa.. secepatnya aku mendapat pekerjaan.
oh iya jhon, bagaimana dengan lamaran yang kamu bawa kemarin ? " kata pemuda bernama zacky sembari mencabut batang rokok dari bungkusnya.

" santai saja zack. semua butuh waktu dan proses.
kan tidak mungkin lamaran yang di ajukan kemarin langsung di terima kerja, lagian aku sudah memasukkan berkas-berkasmu ke beberapa perusahaan.
zack, bagaimana dengan temanmu si dewi dan lina ? mereka lumayan cantik ya, hehehee " kata-kata si jhon itu pun sedikit telah menenangkan kegundahan si zacky.

" he'em jhon, malam minggu.
dewi dan lina ?, aku tidak tau.. kan aku di rumah saja, hahaa " zacky pun tertawa.

" kok tidak tau ?, kamu kan sering sms dengan mereka toh ?
abang bakso kesini.. ! " si jhon memanggil tukang bakso yang melintas di depan rumahnya.

" iya mas jhon. mas jhon mau beli apa cuma mau mengajak ngobrol saja, hehee " tukang bakso itu pun berhenti.

" aduh.. sombongnya kamu bang abang, kalau tidak di panggil tidak mau berhenti.
buatkan kami bakso 2 mangkuk " kata si jhon.

" ya iya lah.. kalau aku berhenti disini.. aku takut kamu ngutang lagi, hahahaa " kemudian penjual bakso itu pun dengan cekatan meracik pesanan si jhon.


" silahkan mas jhon.
eh mas jhon, tadi siang di perumahan sebelah sana, ada penggerebekan lho.
minta rokoknya satu ya, hehee " kata si abang bakso yang memang sudah akrab dengan si jhon.

" itu kan, abang sendiri yang memulai ngobrol.
Penggerebekan apa memangnya bang ?!. waduh pedasnya ! tambah kuahnya ah, huam huam huaamz " si jhon pun menjulurkan lidah karena kepedasan.

" rasakan olehmu wahai sahabatku, huahahaa.
penggerebekan pemakai ganja mas.
katanya mereka selain pemakai juga pengedar ganja di wilayah kecamatan ini " abang bakso itu pun tertawa terbahak, karena tadi dengan sengaja dia menaruh sambal 4 sendok makan di bawah mie di dalam mangkuk tersebut, hal itu untuk membalas dendam sama si jhon. Ketika itu, si jhon dengan sengaja menyuguhi abang penjual bakso tersebut dengan teh manis kental yang rasanya sangatlah manis dan membuat gigi ngilu dan kambuh sakit giginya, dan si jhon pun tertawa terpingkal-pingkal. Si jhon memang terkadang suka jahil kepada teman-teman akrabnya.

***


Selepas maghrib, dengan berpenampilan kelimis dan harum aroma minyak wangi, si jhon tersenyum kepada zacky.

" ikut tidak zack ? " kata si jhon.

" ikut kemana jhon, kondangan ? " jawab zacky.

" ikut ke tempat pacarku. Eh, kamu di rumah saja dulu, nanti kamu malah mengganggu.
kapan-kapan saja nanti kamu aku ajak dan kenalkan sama dia. ok ?! " kemudian si jhon menyalakan mesin kendaraannya dan sebentar kemudian menghilang dari pandangan si zacky. Pemuda bernama zacky itu pun hanya bisa garuk-garuk kepala di tinggal sendirian.

" ah, dasar kamu jhon, teganya meninggalkan aku sendiri.
uuugh.. nasib.. nasib !.
malam minggu sendirian begini.. " gerutu pemuda itu lantas nyengir.


(bersambung ke episode 22)


klik ke postingan yang lalu.


tag: novel bersambung: cintaku merintih di pulau batam (episode 21)

1 Response to "~ novel: cintaku merintih di pulau batam (episode 21) ~"

  1. zαcку мαdυмσє13 Mei 2015 pukul 15.14

    http://zackymadumoe.mywapblog.com/novel-bersambung-cintaku-merintih-di-pu-11.xhtml

    BalasHapus